11🌱

106 62 30
                                    

_Rindu virtual_

"Dilangit yang kau tatap, ada rindu yang ku titip"
-Hamka🌱

Sudah tiga hari Hamka mendiami Cia, tiga hari pula Hamka merasakan bosan. Waktu tiga hari tanpa Cia itu bagaikan satu tahun bagi Hamka, alay memang. Tapi kalian tidak tahu bagaimana perasaan Hamka sekarang.

Tiga hari itu Hamka mengisi waktu untuk membantu ayah ditempat pekerja, bermain bersama teman-temannya kembali.

Sama seperti sekarang, Hamka tengah bergabung dengan teman-temanya di tempat angkringan biasa.

Ngomong-ngomong soal temanya Hamka, mereka juga sudah tau tentang Cia. Bagaimana sifat gadis itu, meski Hamka jarang mengajak Cia bertemu dengan teman-temanya.

Jarang mengajak Cia bertemu dengan teman-temannya? Oh tentu. Hamka memang sempat mengenalkan Cia kepada mereka secara langsung, makanya mereka kenal dengan Cia.

Dan hari itu juga menjadi hari penyesalan bagi Hamka, bagaimana tidak? Teman-temanya memuji Cia cantik, memang benar Cia cantik, tapi Hamka tidak mau Cia mendapatkan pujian selain dari dirinya.

Tidak jarang juga mereka merayu dan menggoda Cia terang-terangan didepan Hamka. Membuat hati Hamka terbakar api cemburu saja.

Semenjak hari itu Hamka tidak membawa Cia ke tempat angkringan ini lagi, takut jika salah satunya akan mengajak Cia untuk berkencan. Bagaimana dengan nasib Hamka nanti?

"Woy!!" Hamka buyar dari lamunannya.

Yang berteriak tadi itu namanya Echan, laki-laki berkulit tan yang paling pendek diantara teman-temannya. Mendapati julukan fullsun, yang paling bobrok diantara mereka semua.

Hamka mengerjapkan matanya sekilas, menatap polos teman-temannya.

"Kenapa lo?"

Yang bertanya itu namanya Lele, laki-laki berkulit putih yang paling bening diantara mereka. Yang paling horkay dari mereka, anak kesayangan dari papi Suho. Kalo ketawa matanya ilang, gak jauh-jauh kaya Hamka.

"Si Cia, ya?"

Kalo yang ini sebut saja Nana, wajahnya mirip dengan Na Jaemin NCT. Lah emng iya, gmna sih :v
Laki-laki berkulit putih, mempunyai badan yang ideal. Jangan lupakan abs diperut laki-laki itu yang menarik para kaum hawa. Lebih ketaran punya Hamka sih.

Hamka menggeleng.

"Jujur aja sama kita, bang"

Yang terakhir ini namanya Icung, yang paling bontot diantara mereka. Meski paling bontot, tingginya mengalahi Echan. Mempunyai mata sipit seperti Hamka, bedanya mata Hamka itu mirip bulan sabit, apalagi kalo lagi senyum.

Ada satu lagi yang mirip orang Canada, namanya Mark, dia yang paling dewasa disini. Si bucin semangka yang kalo ketawa ngik ngik bikin bengek, bisa nular juga ketawanya. Tingginya juga dikalahin sama si bontot Icung. Mark ini anak dari seorang pendeta, orangnya religius banget, udah gitu agamis. Tapi sayang dia jarang gabung bareng, kaya sekarang dia lagi gak ikut gabung.

"Lupain. Katanya mau main kata singkat?" ucap Hamka mengalihkan pembicaraan.

"Dari tadi, cuman liat lo yang murung mulu kita jadi gak tega" sahut Nana yang mendapati anggukan dari mereka, kecuali Hamka.

Korban GhostingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang