16🌱

93 42 43
                                    

_Mengertilah_

"Manusia akan mengerti satu sama lain, jika manusia tersebut mengalami hal yang sama"
-Cia🌱

'Puk puk

'Puk puk

Laki-laki itu menghela napas panjang, sudah beberapa kali ia berusaha membangunkan gadis yang tengah tertidur pulas itu. Sebenarnya Hamka tidak tega mengganggu waktu tidurnya, tapi mau bagaimana lagi, ini sudah menjelang sore, tidak mungkin Hamka membiarkan itu.

"Kebo banget, sih. Heran" gumam Hamka.

Hamka menghela napas lelah, ia tidak tau harus dengan cara apa lagi supaya Cia terbangun. Menyiramnya dengan air? Tidak, Hamka tidak setega itu.

Tiba-tiba ide cemerlang terlintas dipikiran Hamka, laki-laki itu tersenyum devil. Mengambil napas panjang, Hamka siap berteriak tepat ditelinga Cia.

"CI, BANGUN BURUAN!! LEE SOMAN KESINI, BAWA ROMBONGAN ANAK SUJU, EXO, NCT!!"

Gubrak!!

Tubuh Hamka terhuyung kebelakang, kala mendapatkan dorongan dari Cia. Sebenarnya dorongan itu tidak terlalu keras, hanya saja Hamka tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya. Karena dorongan itu tidak ada aba-aba.

"MANA?!!!" mata yang tadinya tertutup rapat, kini sudah terbuka lebar. Selebar-lebarnya.

Hamka yang melihat gelagat Cia antara ingin mengumpat dan tertawa. Mengumpat karena dirinya terjatuh oleh Cia, dan tertawa karena melihat ekspresi Cia yang sangat lucu. Jangan lupakan wajah bantal Cia, sangat mengundang gelak tawa bagi Hamka.

"HAHAHA!!" dan akhirnya Hamka tertawa lepas.

Cia menyeritkan dahinya bingung.

"Ka? Mana?!"

Hamka meredakan tawanya, lalu menatap Cia intens.

"Bego, mana ada mereka mau kesini? Mikir dong, emang mereka kenal sama lo, Ci? Mereka tau lo hidup aja engga"

Bagai petir disiang bolong, hati Cia berdenyut sakit setelah mendengar ucapan Hamka tanpa nurani itu.

"JAHAT!!"

"Gue harap, lo gak lupa sama ucapan Doyoung NCT" ucap Hamka tanpa dosa.

Cia menatap Hamka sebal, menghembuskan napas kasar.

"LO TUH YAH! GAK DIMIMPI, GAK DIDUNIA NYATA, KERJAANNYA CUMAN BIKIN GUE KESEL!" ucap Cia membentak, suaranya tiba-tiba saja bergetar menahan tangis. Matanya sudah berkaca-kaca.

Hamka menatap Cia sendu, merasa bersalah atas ucapannya tadi.

"Ci, gue___" belum sempat Hamka berucap, Cia sudah memotongnya dengan cepat.

"Gue harap, lo gak dateng dimimpi gue lagi, Ka" seketika air mata Cia terjatuh begitu saja.

Dulu Cia sangat menginginkan bermimpi tentang Hamka, ingin Hamka hadir dimimpinya, menemani tidur panjang Cia. Namun, untuk sekarang tidak lagi, entah kenapa malah sangat menyakitkan bermimpi tentang Hamka. Semakin dirasa, semakin pula rasa sakit itu terasa.

Korban GhostingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang