01

4K 262 3
                                    

Maap typo
*
*

"Hubungan kita sampe sini aja," ucap Ardan kekasih dari gadis itu.

Gadis bernama Sania itu menggeleng keras, "Gak! Gue gak mau hubungan kita berakhir setelah semua yang telah kita lewati, tiga tahun itu bukan waktu yang singkat, Ar!" tolak Sania.

Ardan membuang napas kasar menatap tajam Sania, "Gue udah nggak punya perasaan sama lo lagi semenjak lo pelukan sama Galih! "

Fyi. Galih adalah sahabat Ardan.

Tiga minggu yang lalu.

Flasback on

Sania dan Fely selaku sahabatnya berjalan di koridor sekolah setelah mengikuti ujian akhir sekolah yang itu artinya mereka tidak akan belajar lagi di sekolah tingkat SMA.

"San, pulang nanti nonton drama Thailand kuy!" antusias Fely.

Sania melirik Fely sekilas lalu mengangguk. Mereka berjalan ke arah parkiran. Namun tiba-tiba ...

Brugh!

Sania tersandung batu, hampir saja ia terjatuh jika tidak di tangkap oleh seseorang. Kini posisi mereka seperti berpelukan, padahal remaja laki-laki itu hanya menolong Sania agar tidak terjatuh.

Tak jauh dari mereka seorang remaja laki-laki mengeraskan rahang menyaksikan mereka, lalu berlalu begitu saja.

Sania segera berdiri tegak lalu menatap orang itu yang bernama Galih, "Makasih udah nolongin gue."

Galih mengangguk, "Lain kali jalan hati-hati, bisa aja di lain waktu lo kesandung terus nyusruk got, kan nggak lucu, " gurau Galih.

Plak!

Fely menggeplak kepala Galih, "Mulut lo jingan!"

"Apaan sih lo!" geram Galih.

Fely menunjuk Galih, "Lo!"

Galih melotot, "Apa! " sarkasnya.

"Lo--" ucapan Fely terpotong.

"Pulang yuk, dua hari lagi acara perpisahan kita tiba, jadi ayo puas-puasin nyantai." lerai Sania yang jengah dengan dua manusia di depannya ini.

Kemudian mereka berlalu, Fely membalikkan badan menatap tajam Galih yang masih memandanginya remeh, 'Awas aja lo!' ancam Fely tanpa suara kemudian membalikkan badannya ke arah depan.

Flasback off

"Sekali lagi gue tegasin sama lo! " tunjuk Sania ke wajah Ardan. "Gue nggak pelukan sama Galih, dia cuma nolongin gue yang hampir jatuh karna tersandung," tekan Sania menatap tajam Ardan.

Ardan berdecih, "Lo itu bagaikan maling. Mana ada maling yang mau ngaku!" menatap remeh Sania.

Sania tersenyum, "Bodoh, nggak semua maling yang nggak mau ngaku," dingin Sania.

"Asal lo tau, gue udah lama diem aja dengan semua tingkah lo di belakang gue. Nih gue punya bukti yang di kirim Laras, " seraya menyodorkan beberapa lembar poto.

Sania menatap jijik poto tak senonoh itu, ia enggan menyentuhnya. Laras adalah sahabat Ardan yang sangat tidak menyukainya. Dan Sania tau bahwa semua itu adalah perbuatan Laras.

Sania tertawa remeh, "Sampah!" dinginnya menatap datar poto yang berada di tangan Ardan.

"Jadi ini yang selama ini lo perbuat? Jalang!" tekan Ardan di akhir kalimat menatap jijik Sania.

Sakha Sania (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang