(12) Who's That Girl 2

21 7 3
                                    

*

*

*

*

*

Pagi ini, pagi di mana aku dan Mingyu harusnya lari-lari berakhir menjadi aku yang hanya rebahan di ranjang kamarku tanpa melakukan apa-apa. Senang? Tentu saja, karena aku tidak jadi lari-lari dan berkeringat. Kecewa? Tentu saja, karena harusnya aku sudah bertemu dengan Mingyu dan melihat bagaimana dia berolahraga kemudian meneteskan keringat. Ugh, pasti seksi.

Lalu apa yang harus aku lakukan sekarang? Pergi ke toko bunga Bibi Jung? Nanti saja, ini masih terlalu pagi.

Lagi pula tumben sekali Mingyu ada urusan? Biasanya dia selalu ada waktu untukku di pagi hari. Dan pagi ini adalah pagi pertama Mingyu tidak menemuiku sejak aku berkencan dengan dia. Dia ada urusan apa ya? Bodoh, seharusnya aku tadi bertanya saat dia menghubungiku.

Ya sudahlah, nanti akan aku tanyakan saat sudah bertemu.

*

*

*

"Selamat dat―Hana-ya, apa yang kau lakukan di sini?" Aku sedikit terkejut mendapati Hana, kekasih Jungkook datang ke toko bunga siang-siang begini.

Dia hanya meringis.

"Biar kutebak. Kau pasti sedang tidak ada teman main kan? Di mana kekasihmu?"

"Eonni, you know me so well. Jungkook Oppa sedang ada urusan dan teman-temanku sedang sibuk semua."

"Dasar kau ini. Lalu, kau ingin mentraktirku makan, begitu?" Tanyaku asal.

Hana mengangguk penuh semangat. "Bagaimana kalau kita makan di sebelah? Mingyu Oppa ada kan? Sebenarnya aku juga ingin jalan-jalan ke mall. Aku ingin membeli sesuatu untuk Jungkook Oppa."

"Sayang sekali, sepertinya Mingyu sedang pergi. Tadi pagi dia pergi entah ke mana dan hingga kini belum menghubungiku."

Raut wajah Hana berubah seketika, terlihat sangat terkejut. Kenapa sih dia? "Eonni, kau tidak takut?"

"Takut apa?" Takut apa memangnya? Ada-ada saja.

"Jangan-jangan ...."

Aku menanti kelanjutan dari kalimatnya. Hana yang satu ini adalah tipe Hana yang suka membuat orang lain penasaran karena hobinya yang menggantungkan kalimat.

"Mingyu Oppa selingkuh?" Ekspresi Hana benar-benar juara, terlihat sangat berlebihan tapi juga penuh penghayatan.

Selama aku berkencan dengan Mingyu yang sudah hampir empat bulan ini, aku belum pernah merasakan yang namanya curiga jika Mingyu berselingkuh. Atau mungkin sebut saja tidak mau memupuk rasa curiga. Sebenarnya aku sempat merasa sedikit curiga saat tempo hari ada gadis yang Mingyu sebut sebagai temannya tapi tidak dikenalkan padaku itu. Namun aku tetaplah aku, Chaeyeon yang tidak suka curiga. Chaeyeon yang selalu berusaha untuk berpikir positif.

"Eoh, ada pelanggan?" Bibi Jung yang baru saja makan siang muncul dari arah belakang.

"Annyeong haseyo." Sapa Hana.

"Bibi, ini temanku. Namanya Hana."

Bibi Jung tersenyum ramah, memberi salam juga untuk Hana. "Kalian mau pergi makan siang ya? Ya sudah, pergi saja sana." Bibi Jung memang sangat cerewet, tapi pengertian.

Crazy In Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang