(13) That Girl Again

18 6 3
                                    

*

*

*

*

*

Pagi hari jika sedang libur kuliah aku selalu saja seperti ini. Kesepian dan tidak ada pekerjaan. Haruskah aku kembali pulang ke Suncheon? Lagi pula Yeowon kapan kembali ke Seoul sih? Aku merindukannya. Betah sekali dia ada di rumah. Ah tentu saja, dia itu anak tunggal. Pasti sekarang ini sedang dimanjakan oleh kedua orang tuanya.

Berbalik ke kanan dan ke kiri di atas ranjang dengan pikiran kosong. Jung Chaeyeon, hidupmu benar-benar seperti tak berguna.

Ponselku tiba-tiba berbunyi. Sial, itu alarm. Bahkan aku bangun lebih pagi daripada alarm yang telah aku atur. Salahkan saja diriku sendiri yang semalam tidur awal lalu tidur nyenyak. Tidak, jangan salahkan aku. Salahkan saja Mingyu yang menelepon saat aku bersiap untuk tidur. Bukan berarti suara Mingyu membuatku mengantuk, tapi suara Mingyu itu membuatku nyaman sehingga aku bisa langsung tidur. Biasanya aku masih bermain-main dengan ponselku sebelum tidur sehingga aku tidur larut karena terlanjur senang bermain ponsel.

Oke, lupakan tentang aku yang tidur awal dan bangun awal. Sekarang yang harus aku lakukan adalah bersyukur pada Tuhan karena masih mengizinkanku untuk bernapas dan membuka mata sehingga aku bisa bertemu dengan Mingyu. Tuhan memang sangat baik padaku.

Bicara tentang Mingyu, aku tidak ingat semalam kami berpisah pada topik apa. Seingatku kami sama-sama tertawa semalam. Lalu setelah itu aku tidak ingat apa-apa lagi. Lemme check my phone. Oh well, Mingyu bahkan belum mengirim pesan untukku. Sepertinya pria itu masih tidur. Haruskah aku meneleponnya atau mengirim pesan?

Belum sempat aku lakukan salah satunya, ponselku sudah lebih dulu bergetar.

From: Mingyu<3
Good morning Sayang.

Padahal setiap pagi aku mendapatkan pesan seperti itu tapi tetap saja aku senyum-senyum sendiri saat membacanya.

To: Mingyu<3
Selamat pagi Sayang

Dan masih sama seperti hari-hari yang lalu, aku selalu cekikikan setiap membalas pesannya.

From: Mingyu<3
Cepat bukakan pintu, aku di depan.

What? Mingyu ada di depan? Aku buru-buru mendudukkan diri untuk melihat ke arah pintu. Benarkah pria itu ada di balik sana?

To: Mingyu<3
Jangan bercanda

From: Mingyu<3
Aku serius. Cepat bukakan, ayo kita lari-lari

Jadi dia serius? Secepat kilat aku bangkit, menghampiri cermin untuk melihat penampilan dan wajahku. Oke, baik-baik saja. Tidak ada jerawat kan? Nice, aman. Tak masalah aku menemui Mingyu dalam keadaan bangun tidur dan belum mandi seperti ini karena jujur saja aku merasa sangat cantik dalam keadaan ini hihi.

"Good morning Sayang." Benar saja, si Mingyu sudah berdiri tampan di depan pintu. Memakai setelan training berwarna kuning terang yang sangat pas di tubuhnya. Pertama kali aku melihat Mingyu dalam balutan pakaian seperti itu. Pantas juga ternyata.

"Kenapa tidak bilang dulu kalau mau mengajak lari-lari?" Tanyaku dengan nada kesal tapi terselip kegembiraan di dalamnya.

"Tadi kan aku sudah bilang. Ayo, cepat ganti baju sana."

Tak kujawab, lebih memilih membuka pintu lebar-lebar untuk memberi Mingyu jalan agar dia masuk sementara aku berganti pakaian di kamar mandi.

Selesai berganti dengan pakaian yang akan aku pakai lari-lari, aku pun keluar dari kamar mandi. Kulirik Mingyu masih berada di tempatnya sambil menyantap satu cup kecil yogurt. Dia pasti mengambil itu di kulkas.

Crazy In Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang