Malam semakin larut, dan Tasya memilih untuk mengantarkan gadis itu pulang. Selama di perjalanan, Salsa banyak melamun ketimbang mengobrol dengan Tiara.
Tak lama kemudian, mobil Tiara memasuki perkarangan rumah Salsa. Dari dalam rumah megah itu, keluar dua sosok paruh baya dan pria seumuran Tiara. Mereka adalah Faris, Hana, dan Rayyan yang menatap cemas Salsa yang baru saja keluar dari dalam mobil.
“Assalamu’alaikum,” ucap Salsa dan Tiara bersamaan.
“Wa’alaikumsalam,” jawab mereka bersamaan.
“Ya ampun Sa, kamu kemana aja? Kenapa ditelpon nggak diangkat? Mama dari tadi khawatir nungguin kamu pulang,” cecar Hana langsung. “Ini lagi, baju kamu basah. Matamu juga bengkak, kamu habis nangis ya? Ada apa Sa?” cecar Hana lagi menatap cemas Salsa yang penampilannya kacau.
“Ma, biarin Salsa masuk dulu. Sekalian tamunya dibuatin minum,” tegur Faris membuat Hana menepuk jidat.
“Aduh! Mama jadi lupa. Ayo! Silahkan masuk," ucap Hana mempersilahkan mereka masuk ke dalam rumah. “Ray, kamu antar Salsa ke kamarnya ya, Mama mau buatin minum dulu ke dapur,” ucap Hana membuat Rayyan mengangguk dan segera mengantar Salsa ke kamarnya. "Kamu duduk dulu ya, Tante mau buat minum dulu,” ucapnya, kemudian melangkah ke dapur.
Tiara duduk di sofa sambil memperhatikan setiap sudut rumah yang sudah lama tak dikunjunginya, ternyata tak banyak yang berubah.
“Om sepertinya pernah lihat kamu. Apa sebelumnya kita pernah bertemu?” tanya Faris membuat Tiara berhenti menatap sekitar.
Tiara tersenyum tipis. “Saya Tia-” ucapannya terpotong karena suara Rayyan yang baru saja datang dan duduk tepat di hadapannya.
“Dia Tiara Pa, temanku waktu SMA,” potong Rayyan. Ia melirik sekilas Tiara.
“Tiara? Oh! Kamu Ara yang dulu sering main ke rumah?” tanya Faris, saat mengingat perempuan di hadapannya ini.
Tiara tersenyum lebar. “Iya Om,” ucap Tiara.
“Pantesan Om nggak asing dengan wajahmu. Udah lama banget ya kita nggak ketemu. Om jadi pangling lihat kamu,” ucap Faris yang senang sekali bisa bertemu lagi dengan Tiara. “Iya kan Ray? Ara makin cantik aja," godanya sambil mengedipkan sebelah matanya, membuat Rayyan memutar bola matanya. Sedangkan Tiara tersenyum tipis mendengarnya.
“Wah, kayaknya lagi seru nih,” sahut Hana yang baru datang dari dapur sambil membawa minuman. Ia meletakkan teh manis di depan Tiara dan ikut duduk di samping gadis itu. “Silahkan diminum teh nya. Biar kamu merasa anget,” ucap Hana kepada Tiara.
“Iya Tante,” sahut Tiara, kemudian meneguk teh itu.
“Kelihatannya seru banget nih.” Hana menatap penasaran mereka. “Tadi kalian lagi ngomongin apa?”
“Kamu masih ingat dia, Ma?” tanya Faris sambil menunjuk Tiara.
Mendengar pertanyaan dari suaminya, Hana menggeleng pelan sebagai jawabannya.
“Dia Ara, Ma. Teman SMA Rayyan yang dulu sering main ke rumah,” ucao Faris.
Hana mengerjapkan matanya. “Ara yang itu?” tanyanya dibalas senyum tipis oleh Tiara. “Ya ampun Ara, Tante kangen banget tau sama kamu!” seru Hana sambil memeluk Tiara yang juga sama rindunya. “Semenjak lulus, kenapa nggak pernah main lagi ke rumah sih?” tanyanya, ketika pelukan mereka terlepas.
“Aku juga kangen banget sama Tante,” ucap Ara. “Aku nggak pernah main lagi ke rumah, karena aku pindah ke London Tante. Saat itu, perusahaan Papi yang ada di London lagi ada masalah, dan Papi harus turun tangan langsung untuk menyelesaikan masalah perusahaan,” jelas Tiara, membuat mereka mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Husband✔
General FictionAisyah Salsabila Azhari, gadis yang kerap disapa Salsa, merupakan mahasiswi Teknik Lingkungan semester 7 di salah satu Universitas Negeri di Jakarta. Salsa merasa permasalahan kisah cintanya rumit. Kenapa begitu? Karena belum selesai masalahnya deng...