Mereka menatap nanar Salsa yang sedari tadi berusaha meminta Althaf untuk bangun.
"Sa," panggil Afnan.
"Diam, Nan! Gue lagi ngomong sama Althaf," sahut Salsa.
Afnan menatap sendu perempuan itu. "Mau sampai kapan lo kayak gini?"
"Sampai dia dengarin omongan gue untuk bangun," jawab Salsa dengan nada bergetar.
Mereka semua hanya bisa diam melihat betapa yakinnya Salsa kalau suaminya akan bangun.
"Bangun Mas, kamu harus bangun. Kalau kamu nggak bangun juga, mereka akan cabut alat pernapasan kamu, dan aku nggak mau hal itu sampai terjadi," ucap Salsa dengan serius.
Althaf tidak bergeming.
"Udah tiga tahun hidupku hampa tanpa kamu di sisiku, Mas. Aku sangat teriksa," lirih Salsa yang masih menahan air matanya untuk tidak jatuh.
"Mau sampai kapan kamu hukum aku? Apa selama ini belum juga cukup?" tanya Salsa.
Althaf masih tidak bergeming.
"Kalau belum cukup, kamu bisa hukum aku lagi, Mas. Tapi, kamu harus bangun dulu ya," ucap Salsa sambil berusaha tersenyum.
Hening.
"Hiks... hiks... hiks..." tangisnya.
Salsa sudah tidak bisa menahan air matanya lagi. Ia selalu lemah menyangkut suaminya itu.
Salsa menatap Althaf dengan air mata yang berjatuhan. "BANGUN MAS, BANGUN! KAMU HARUS BANGUN! TUNJUKKIN KE MEREKA, KALAU KAMU MASIH BERTAHAN DAN NGGAK AKAN NINGGALIN AKU! BANGUN!" teriak Salsa sambil mencengkram erat kedua bahu Althaf.
"Hiks... kamu harus bangun hiks..." ucap Salsa.
Mereka tidak sanggup melihat begitu rapuhnya Salsa, namun mereka juga tidak bisa berbuat apa-apa.
Rayyan yang sudah tidak sanggup menahan diri untuk memeluk adiknya pun melangkah mendekati Salsa, namun tangannya dicekal oleh Tiara.
"Kenapa?" tanya Rayyan dengan napas tercekat.
"Biarin Salsa menumpahkan segala kesedihannya, Mas," jawab Tiara dengan sedih.
Rayyan menghela napas, kemudian memundurkan dirinya.
"Bangun hiks... aku mohon kamu bangun," pinta Salsa.
Salsa menatap perut besar Tiara, Elina, Nada, Ifah, dan Tasya. Ia mengusap air matanya, kemudian menatap Althaf.
"Kamu mau dengar ceritaku lagi, Mas? Aku harap kamu nggak bosan dengarnya," ucap Salsa dengan lembut. "Hmm, dimulai dari Bang Rayyan dan Mbak Tiara aja ya," putus Salsa.
"Mereka udah punya putri yang sangat cantik dan imut loh, Mas. Namanya Keyra, dia keponakan kamu. Cantikkan namanya? Sama seperti orangnya juga. Nah, sebentar lagi Keyra mau punya adik loh. Kata dokter, calon adiknya Keyra itu laki-laki, kembar lagi. Ah, mereka pasti ganteng-ganteng dan lucu-lucu, Mas," cerita Salsa sambil mengenggam tangan Althaf.
Tasya tersenyum tipis mendengar ucapan Salsa.
Salsa menatap Elina. "Elina dan Afnan juga udah mau punya anak, Mas. Calon anak mereka laki-laki. Pasti anak mereka ganteng," ucap Salsa membuat Elina dan Afnan tersenyum tipis.
"Ifah dan Zaid juga mau punya anak. Calon anak mereka juga laki-laki, Mas. Pasti anak mereka juga ganteng, tapi aku harap, anak mereka nggak kaku kayak Zaid," ucap Salsa dengan kekehan di akhir kalimat.
Salsa menatap Nada dan Sean. "Mantan gebetanku juga mau punya anak, Mas. Calon anak Nada dan Bang Sean perempuan. Pasti anaknya cantik banget," ucap Salsa lagi. "Terakhir..." jeda Salsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Husband✔
General FictionAisyah Salsabila Azhari, gadis yang kerap disapa Salsa, merupakan mahasiswi Teknik Lingkungan semester 7 di salah satu Universitas Negeri di Jakarta. Salsa merasa permasalahan kisah cintanya rumit. Kenapa begitu? Karena belum selesai masalahnya deng...