PART 15

1.2K 62 0
                                    

Setelah mendapatkan tiket, Salsa dan Althaf pun masuk ke dalam Dufan. Saat masuk ke dalamnya, mereka berdua langsung disuguhkan dengan wahana komidi putar, karena letak wahananya persis di depan pintu masuk.

Mata Salsa langsung berbinar. “Al, kita naik itu ya,” ucapnya sambil menunjuk wahana komidi putar.

“Eh? Kamu yakin, Sa?” tanya Althaf yang tampak ragu.

“Iya,” jawabnya dengan antusias.

"Em... kamu aja ya yang naik, saya ngelihat aja," ucap Althaf membuat Salsa menyerngit bingung.

"Kenapa?"

"Nggak papa," jawab Althaf.

Salsa menyipitkan matanya, kemudian menapa jahil Althaf. "Hayo, pasti lo malukan mau naik wahana itu. Iya, kan?

"Nggak malu sih, cuman ngerasa nggak  enak sama yang lebih muda aja," ucap Althaf, kemudian terkekeh pelan.

"Haha... lo belum terlalu tua kali, Al. Masih 25 juga," sahut Salsa.

"Jalan 26, Sa," koreksinya.

Salsa terkekeh pelan. "Iya, iya, yang udah jalan 26," ejeknya.

"Kamu ngejek saya?"

"Nggak tuh, gue lagi nggak ngejek lo," elak Salsa. "Pokoknya lo harus naik wahana itu bareng gue, dan gue nggak terima penolakan!" serunya.

Althaf tersenyum tipis. "Ternyata, kamu tipikal gadis otoriter ya," celetuk Althaf, sedangkan Salsa merasa acuh.
"Ya udah, kalau kamu mau naik itu, ayo!” ucap Althaf.

"Nah, gitu dong!" sahut Salsa, kemudian tersenyum lebar.

Mereka pun segera mengantri untuk menaiki wahana itu. Setelah menunggu beberapa menit, Salsa dan Althaf pun menaiki wahana itu.

Saat komidinya berputar, gadis itu berseru senang. Althaf hanya tersenyum tipis melihat Salsa seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan mainan baru. Salsa pun membalas senyumnya. Rasa canggung di antara keduanya perlahan menghilang. Salsa sudah tidak malu lagi, ketika melakukan sesuatu di hadapan Althaf. Gadis itu perlahan mulai menerima kembali Althaf di dalam kehidupannya seperti dulu, waktu mereka masih sama-sama kecil.

“Selanjutnya, wahana halilintar!” seru Salsa, ketika selesai dengan wahana komidi putar.

Hari ini, Salsa tampak bersemangat sekali. Hal itu pun membuat Althaf yang berada di samping gadis itu merasa lega, karena gadis itu telah kembali ceria lagi setelah kejadian kemarin siang di Cafe.

Setelah mengantri panjang, saatnya mereka berdua menaiki wahana halilintar. Wahana ini adalah salah satu wahana ekstrem di Dufan.

Sepanjang permainan berlangsung, Salsa selalu berteriak histeris, ketika kereta yang mereka tumpangi meluncur kebawah dalam beberapa detik, kemudian melaju ke atas. Lalu meluncur ke bawah lagi dan terus berulang seperti itu.

“AAAAAA,” teriak Salsa diikuti dengan penumpang lainnya. “SUMPAH! SERU BANGET AL!” teriaknya dengan heboh.

Althaf hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah gadis di sampingnya.
Saya tau Sa, kalau kamu sedang berusaha melupakan masalahmu dengan laki-laki yang bernama Sean itu, ucap Althaf dalam hati sambil memandangi Salsa yang sedang berteriak.

Setelah selesai bermain wahana halilintar, Salsa dan Althaf beristirahat di sebuah bangku yang terletak di bawah pohon yang cukup rindang.

“Buat kamu,” ucap Althaf yang baru saja membeli minuman untuk mereka berdua.

Salsa mengambil botol minum itu. “Makasih,” ucapnya kemudian meneguk minuman itu dengann cepat karena merasa haus sekali. Tenggorokannya kering, karena terlalu sering berteriak saat bermain wahana halilintar tadi.

Secret Husband✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang