Rumah Gang Tae terlihat sederhana namun sangat nyaman. Meskipun agak terlihat berantakan disana sini, Sang Mi bisa melihat kaos kaki yang tergeletak sembarangan di lantai, tumpukan pakaian di sofa, handuk yang tersampir di kursi dekat meja makan.Gang Tae langsung membereskan semua tumpukan pakaian dan handuk itu, dan tersenyum canggung pada Sang Mi, "Duduklah, aku akan bereskan sebentar." Kata Gang Tae.
Sang Mi duduk dan memperhatikan Gang Tae bolak balik membawa dan meletakkan sesuatu. Ia mendengar suara lemari dibuka dan ditutup.
Rumah Gang Tae tidak besar, tapi juga tidak bisa dibilang kecil. Paling tidak ada dua kamar tidur, satu kamar mandi, satu ruang untuk bersantai dan menonton TV, dan satu dapur.
Sang Mi juga melihat teras dan halaman kecil sebelum masuk ke rumah, dan Gang Tae juga memiliki halaman kecil di belakang dengan dinding yang tinggi. Ia membayangkan rumah ini sangat indah dilihat kalau saja pemiliknya rapi.
Gang Tae keluar dari kamar dan berjalan dengan gugup menghampiri Sang Mi. "Kau bisa tidur di kamar kakakku, sudah aku bersihkan. Kakakku tidak ada disini, jadi kamar itu bisa kau pakai. Kau bisa mengetuk kamarku jika butuh sesuatu." Kata Gang Tae.
Sang Mi berdiri dan mengucapkan terima kasih lalu berjalan masuk ke kamar yang ditunjukkan Gang Tae, ia langsung meletakkan Soo Jin di tempat tidur dan memakaikan selimut.
Lalu ia keluar kamar dan meminta ijin Gang Tae untuk memakai kamar mandi untuk membersihkan diri, Gang Tae pun mempersilakannya sambil menyiapkan segelas air untuk Sang Mi.
Setelah Sang Mi keluar dari kamar mandi, Gang Tae menjelaskan pada Sang Mi dimana ia bisa mengambil air minum, peralatan makan atau peralatan dapur yang mungkin Sang Mi butuhkan.
Sang Mi mendengarkan dan mengangguk. Setelah itu mereka saling berpamitan untuk beristirahat di kamar.
Setelah Sang Mi merebahkan diri di samping Soo Jin, ia berpikir bahwa hari ini sungguh berat, namun ajaib ia bisa selamat melewatinya, karena seorang pria bernama Moon Gang Tae.
Sang Mi tidak menyangkal bahwa ia pria yang sangat tampan, semakin memikirkannya, semakin Sang Mi penasaran, dan kembali berdebar mengingat sentuhannya di halte bis dan kereta.
Sang Mi tersenyum, ada sesuatu dalam diri pria itu yang membuat Sang Mi mengikutinya, mempercayainya walaupun terpaksa. Ia belum berani sepenuhnya percaya karena ia baru mengenalnya.
Tapi sejauh ini, pria itu cukup sopan. Sungguh membingungkan. Larut dalam pikirannya, Sang Mi perlahan mulai mengantuk dan tertidur.
Gang Tae di kamarnya pun memikirkan hal yang sama, sungguh tidak terbersit dalam pikirannya ia akan mengalami kejadian ini, kemunculan mendadak seorang wanita cantik, sangat cantik malah, dan sekarang berakhir dirumahnya, sungguh tidak disangka-sangka.
Entah kenapa Gang Tae malah merasa senang, padahal selama ini ia selalu menjaga jarak dengan wanita. Tapi kenapa yang ini berbeda?
Padahal Gang tae belum tahu apakah wanita ini masih bersuami? Atau dia sudah janda? Lalu bagaimana sifatnya? Semakin memikirkannya Gang Tae semakin pusing. 'Aku pasti sudah gila' Gang Tae bergumam. Lama kelamaan pun ia tertidur.
Keesokan paginya, Sang Mi sudah bangun lebih awal karena harus mengganti popok Soo Jin yang sudah penuh dan memandikannya. Setelah itu ia memanaskan air di atas kompor untuk membuat susu. Setelah membuat susu, ia memangku Soo Jin dan duduk di sofa ruang tv.
Ia tersenyum menatap Soo Jin yang minum dengan lahap dan tangan mungilnya memainkan rambut Sang Mi. Ia tidak sadar ada yang diam-diam memperhatikan dari pintu kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trusting You
FanfictionWhen she thinks that today is her happy day, suddenly it turns to be a worst day, Sang Mi have a disaster that just happened in one night, whole her world seems like hopeless, until she met one guy who helped her.. He is Gang Tae.. Can she trust him...