Rose Princess and Gold Bird

617 68 17
                                    




Hari cepat berlalu. Sang Mi merasakan itu karena beberapa hari belakangan ia sibuk mempersiapkan materi untuk mengajar di hari pertama nanti. Diselingi dengan menyiapkan makanan untuk Soo Jin yang sudah memulai sesi makan makanan pertamanya, sungguh sangat menyita waktu Sang Mi.

Gang Tae pun juga ikut merasakannya. Ia rindu bermesraan dengan Sang Mi, namun ketika ia berencana untuk mulai merayunya, Sang Mi pasti sedang membaca buku, browsing di internet, latihan mengajar atau sedang mencatat di notes miliknya, memasang ekspresi sangat serius dan seperti ada tulisan 'tidak bisa diganggu' di dahinya.

Ia hanya bisa puas menyandarkan kepalanya di pangkuan Sang Mi saat menonton TV dan Sang Mi sibuk membaca buku di sofa, atau memeluknya di tempat tidur saat Sang Mi sudah tertidur karena kelelahan. Tapi ia mencoba mengerti, toh ia sendiri yang menjadi sumber penyebab Sang Mi menjadi sibuk seperti itu, ia menghargai usaha Sang Mi yang tidak ingin mengecewakannya saat mengajar nanti.

Minggu sore, Sang Mi sedang di dapur menyelesaikan membuat pure kentang dan brokoli untuk Soo Jin, dan menuangkannya di mangkuk kecil. Gang Tae sedang menyiram tanaman di halaman belakang dengan Soo Jin di dekatnya.

"Sayang, bisakah kau suapi Soo Jin? Aku harus mengecek ulang materi untuk besok dan memasukkannya ke dalam tas." Panggil Sang Mi.

Gang Tae pun mematikan keran air dan menggantung kembali selang air tersebut. Ia menghampiri Sang Mi dan mengambil mangkuk, serbet dan sendok kecil dari tangan Sang Mi.

"Apa kau harus bekerja sekeras ini? Memang apa sih yang akan kau ajarkan pada mereka? Sepertinya banyak sekali." Tanya Gang Tae.

"Sebenarnya tidak banyak sayang, aku cuma ingin memberikan materi yang menarik dan berkualitas saja untuk mereka, itu sebabnya aku butuh riset terlebih dahulu, bagaimanapun ini adalah kesan pertamaku untuk mereka, aku tidak ingin terlihat mengecewakan." Sang Mi tersenyum lembut dan memasang ekspresi meminta maaf pada Gang Tae.

Gang Tae menghela nafasnya. "Baiklah, terserah kau saja. Yang penting kau tidak terlalu lelah atau stres menyiapkannya, oke?"

"Oke sayang." Sang Mi pun tersenyum dan mencium bibir Gang Tae dengan lembut, Gang Tae langsung menahan punggung Sang Mi dengan satu tangannya yang tidak memegang mangkuk agar Sang Mi tidak mundur dan memperdalam ciumannya. Sang Mi terkejut namun menyambutnya, tangannya dikalungkan ke leher Gang Tae menikmati ciuman mereka.

Gang Tae melepas bibir Sang Mi perlahan dan menatapnya. "Aku sangat merindukanmu. Aku harap setelah hari pertama mengajar, kau tidak sesibuk seperti sekarang."

"Kau merindukanku? Tapi kita kan selalu bersama setiap hari." Tanya Sang Mi polos.

"Jangan pura-pura tidak tahu apa yang kumaksud sayang. Kau terlalu sibuk berkutat dengan buku-buku itu, kapan kau sibuk hanya berdua denganku tanpa satupun buku itu di tanganmu?"

Sang Mi tersenyum dan menggosokkan hidungnya dengan hidung Gang Tae. "Aku akan usahakan." Sang Mi mengecupnya sekali lagi dengan singkat lalu beranjak pergi ke kamar untuk mengambil bukunya.

Gang Tae mendesah pasrah dan melirik Soo Jin. Bayi kecil itu duduk menatapnya dan tersenyum ceria melihat mangkuk yang dipegang Gang Tae. Tangannya memegang boneka kelinci kecil dan air liurnya menetes dari sudut bibir mungilnya.

"Kau lapar jagoan? Ayo kita makan." Gang Tae tersenyum duduk di hadapannya dan mulai menyuapi Soo Jin.


Keesokan paginya, mereka sudah siap berangkat bersama menuju RSJ OK. Sang Mi merasa gugup dan gelisah sama seperti sebelumnya ketika akan bertemu Direktur, namun kali ini berbeda, ia akan bertemu lebih banyak orang, yaitu pasien-pasien di RSJ OK.

Trusting YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang