📢 Warning, this is 🔞 zone!
If u are under this age, its better you skip this part..
Part 12 ini part dewasa yaa..
Happy reading..."Sang Mi, aku sudah simpan sisa daging di dalam freezer ya, di dalam kotak warna biru." Gang Tae berkata sambil mengelap meja makan setelah membereskan peralatan yang mereka pakai setelah memanggang barbeque.
"Hm.." Sang Mi yang sedang mencuci piring hanya menundukkan kepalanya dan merespon singkat apa yang Gang Tae katakan.
Gang Tae merasa ada yang berbeda dari nada suara Sang Mi, ia tertegun sejenak dan memandang punggung Sang Mi, ia yakin ia mendengar ada getaran dalam suaranya, dan sejak tadi ia tidak mengangkat kepalanya, rambutnya dibiarkan tergerai menutupi bagian sisi wajahnya.
Merasa curiga, Gang Tae menghentikan kegiatannya dan berjalan mendekati Sang Mi, dari jarak sedekat ini ia baru bisa mendengar suara nafas tertahan dan sedikit terisak dari perempuan itu. ia mengulurkan tangannya memindahkan rambut yang menutupi wajah Sang Mi ke belakang punggungnya. "Ada apa sayang?" Gang Tae bertanya pelan dan memegang bahu Sang Mi.
Sang Mi menghentikan kegiatannya dan menghela nafas berat, namun ia tetap tidak menjawab. Gang Tae pun perlahan memutar bahunya supaya menghadapnya. Sang Mi masih tetap menundukkan kepalanya, mendadak merasa malu karena sudah bersikap sentimentil, namun bukannya berhenti, ia malah semakin menangis.
Gang Tae pun memeluknya erat. "Keluarkan saja sayang." Gang Tae tidak berkata apa-apa lagi, ia hanya menenangkan Sang Mi dengan pelukannya dan belaian lembut tangannya di rambut Sang Mi sampai tangisnya mereda.
Setelah tangisnya mereda, ia membimbing Sang Mi ke sofa dan mendudukkannya. Ia mengambil air untuk Sang Mi minum dan meninggalkannya sejenak untuk membereskan dapur dan cucian piring yang belum Sang Mi selesaikan. Gang Tae berpikir Sang Mi membutuhkan waktu sendiri sesaat untuk menenangkan pikirannya.
Setelah selesai, Gang Tae menghampiri Sang Mi yang masih termenung menatap gelas yang dipegangnya. Ia mengambil gelas dari tangan Sang Mi dan menaruhnya di meja. Ia menggenggam tangan Sang Mi dan bertanya, "sudah lebih baik?" Sang Mi menggangguk pelan.
"Boleh aku tahu apa yang mengganggumu?" Tanyanya lagi.
Sang Mi kembali menunduk. "Aku akan terdengar sangat konyol." Jawab Sang Mi pelan.
"Aku yakin itu bukan hal yang konyol jika itu sampai membuatmu menangis."
Sang Mi mendadak ragu dan menatap tangannya yang digenggam Gang Tae. "Aku hanya merasa seperti tiba-tiba kehilangan Soo Jin. Maksudku, aku tahu aku sendiri yang memutuskan percaya pada Seung Jae dan menyerahkan Soo Jin padanya untuk malam ini, tapi aku tidak menyangka akan merasa seperti ini. Seperti....Entahlah, aku sulit menggambarkannya."
Gang Tae melepas genggamannya dan ganti memeluk kembali tubuh Sang Mi dan membelainya. Ia membuat tubuh Sang Mi bersandar sepenuhnya di dadanya. "Menurutku itu sangat wajar, kau hampir tidak pernah terlepas dari Soo Jin selama 24 jam sehari setiap hari, setiap kau bergerak, ada Soo Jin yang selalu menempel padamu, begitupun juga sebaliknya, kedekatan kalian benar-benar sudah seperti ibu dan anak. Itu tidak konyol Sang Mi, hal yang konyol adalah jika kau merengek meminta ikut menginap di rumah mereka dan mengawasi mereka semalaman."
Sang Mi mau tidak mau tertawa dan memukul pelan bahu Gang Tae. "Kau konyol sekali."
"Oh, jadi sekarang aku yang konyol? Benarkah begitu?" Gang Tae mulai mengelitiki pinggang Sang Mi hingga tertawa geli dan berbaring di sofa. Gang Tae menahan tangannya di samping kepala Sang Mi dan menatapnya sambil tersenyum. "Aku suka melihatmu tertawa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Trusting You
FanfictionWhen she thinks that today is her happy day, suddenly it turns to be a worst day, Sang Mi have a disaster that just happened in one night, whole her world seems like hopeless, until she met one guy who helped her.. He is Gang Tae.. Can she trust him...