Save Me

343 54 0
                                    




Bertambah satu hari lagi dimana Sang Mi masih tidak terpikir kejutan yang harus dihadapinya. Saat ini dia sedang duduk di kantor asuransi dimana kakaknya diam-diam mengasuransikan rumah keluarga mereka.

Sedih, berharap, dan juga perasaan cemas meliputi hati Sang Mi. Seandainya ia bisa memilih, ia tidak akan mau menerima uang ini kalau ada pilihan lain dimana keluarganya masih hidup, aman dan bahagia meskipun harus hidup sederhana.

Sang Mi memejamkan matanya menahan air mata yang akan keluar, ia masih merasa bersalah, rasanya menerima uang ini tidak tepat, tapi ia tidak punya pilihan lain karena saat ini ia harus menghidupi Soo Jin.

Ia sadar kebutuhannya dan keponakannya tidaklah murah, ia juga berpikir tidak mungkin mereka selamanya tinggal menumpang di rumah ibu Yoon Ah, sungguh ia sudah sangat merepotkan pasangan lansia yang sangat baik hati itu..

Sang Mi masih menautkan tangannya sambil menunduk saat pak Park Ji Eon mendekatinya dan mengajaknya masuk ke ruangannya. Sang Mi pun berjalan mengikutinya.

Sesampainya di dalam ruangan dan menutup pintu, Sang Mi segera duduk di kursi di depan meja kerja sang petugas asuransi tersebut.

"Ini dokumen-dokumen asuransi dan juga polis yang sudah dibuat oleh kakak anda, silahkan jika anda ingin membacanya dulu." Kata Park Ji Eon sambil menyerahkan kertas dan polis asuransi untuk Sang Mi lihat.

Sang Mi membuka halaman pertama, ada nama dan biodata kakaknya disitu, setelah membaca sampai ke bawah, ia membaca keterangan bahwa pihak penerima klaim asuransi adalah namanya, Im Sang Mi. Hatinya merasa sedikit sesak. Matanya terasa panas.

Park Ji Eon mengerti ekspresi kliennya, ia sudah biasa menangani klien dengan suasana duka seperti ini. Ia pun berkata, "Saya turut merasakan duka mendalam yang anda rasakan, tapi di sisi lain saya ingin berkata bahwa kakak anda adalah orang yang sangat baik saat saya mengenalnya sebagai klien saya. Ia sangat memikirkan keluarganya, terutama anda, adiknya."

Sang Mi menunduk, tidak, ia tidak ingin menangis disini, jadi ia hanya mengucapkan terima kasih dengan suara pelan.

Park Ji Eon menyerahkan pulpen pada Sang Mi dan berkata "silahkan tanda tangan di bawah dokumen ini, dan tuliskan no rekening aktif anda agar dananya bisa segera kami transfer."

Sang Mi pun menandatangani dokumen tersebut dan menuliskan rekeningnya. Ia tidak ingin berlama-lama ada disini, entah kenapa rasanya kurang nyaman menerima ini semua.

Setelah selesai mengurus semua dokumen, Sang Mi berpamitan dan keluar dari kantor asuransi. Ia menuruni tangga gedung dengan buru-buru dan belok di balik dinding menuju pintu keluar, namun tiba-tiba ia menabrak seseorang.

Sang Mi hampir terjatuh ke lantai, tapi sempat berpegangan pada dinding di sampingnya, namun pria tersebut lebih dulu tergeletak di lantai. "Oh, maafkan saya, apa anda tidak apa-apa? Maaf saya tadi terburu-buru." Kata Sang Mi khawatir sambil menunggu pria tersebut bangun.

"Sial! Sudahlah, saya tidak apa-apa, lain kali hati-hati! Pakai mata kalau jalan!" Kata pria tersebut. Sang Mi terkejut mendengarnya mengumpat, ia mengamati wajah pria itu sekilas, pria paruh baya, dengan rambut keriting dan bertubuh pendek, memakai setelan rapi seperti pekerja kantoran pada umumnya.

Sang Mi membungkuk dan mengucapkan maaf sekali lagi pada pria tersebut dan langsung beranjak pergi. Di jalan ia langsung menaiki bis dan duduk, ia ingin segera pulang.

Namun entah mengapa ia masih memikirkan pria yang baru ditabraknya tersebut, ia merasa seperti pernah melihat pria tersebut, tapi entah dimana, ia tidak bisa mengingatnya.


Trusting YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang