Lebih dari empat minggu sudah berlalu, Gang Tae dan Sang Mi menikmati kebersamaan mereka. Bahkan ketika mereka sedang tidak bersama pun, mereka bisa saling merasakan kehadiran satu sama lain meskipun dengan jarak berbeda. Mulai saling bergantung satu dengan yang lain.Mereka mulai intens berkomunikasi bila Gang Tae ada di tempat kerja dan Sang Mi di rumah, entah itu hanya menanyakan sudah makan atau belum, menu apa hari ini, apa yang dilakukan Soo Jin, stok persediaan apa yang sudah habis di rumah, sungguh terlihat seperti layaknya pasangan suami isteri.
Ada saatnya mereka menghabiskan waktu dengan bermain dan bercanda bersama Soo Jin, menonton film bersama sampai Sang Mi tertidur, berkebun, saling berbagi tugas mengerjakan pekerjaan rumah, sedikit banyak keduanya mulai terbiasa dan mengerti kebiasaan masing-masing.
Ada saat dimana Gang Tae akan protes karena Sang Mi berbelanja bahan makanan terlalu banyak dan kerepotan sendiri saat membawanya pulang, sementara Sang Mi berpikir ia tidak ingin bolak-balik keluar rumah membeli bahan-bahan makanan.
Sang Mi pun juga melakukan hal yang sama, ia kadang protes dengan Gang Tae yang teledor jika berhubungan dengan baju, entah baju kotor tergeletak sembarangan di lantai atau kursi, sampai isi lemari Gang Tae yang berantakan saat Sang Mi ingin memasukkan baju bersih yang sudah dicuci.
Mereka tidak sempurna, tapi mereka berbagi, mereka membesarkan hati menerima keadaan dan kebiasaan masing-masing seiring mereka menjalani roda kehidupan sehari-hari mereka yang terus berputar. Sejauh ini, mereka terlihat baik-baik saja.
Gang Tae mulai merasakan 'rumah' yang sesungguhnya, hampir mirip seperti ia dulu tinggal bersama dengan kakaknya, bedanya hanya kali ini partnernya membuatnya sering tersenyum, membuat jantungnya berdebar jika tidak sengaja terjadi sentuhan fisik, matanya berbinar, dan bahagia.
Ya, dia bahagia, pada momen ini, entah kenapa ia merasa lengkap tapi juga sekaligus merasa belum lengkap. Biar bagaimanapun masih ada sedikit jarak tak kasat mata diantara mereka.
Sang Mi perlahan mulai menyembuhkan hatinya dari rasa duka. Ada saat-saat dia bermimpi buruk di malam hari, dan Gang Tae akan masuk ke kamar menenangkannya yang menangis sampai ia tertidur lagi. Keesokan paginya Sang Mi merasa tidak baik-baik saja, tapi juga segera bisa mengatasinya karena bantuan Gang Tae.
Gang Tae sengaja tidak membahas tentang mimpi buruknya di pagi hari atau kapanpun, ia menganggap itu tidak pernah terjadi, dan bersikap biasa saja. Selalu mengajak Sang Mi bercanda agar Sang Mi tidak terlalu memikirkannya. Sang Mi sangat bersyukur akan hal itu, kalau tidak ia pasti akan menangis lagi.
Sang Mi rajin memasak setiap hari. Ia mulai hafal dengan makanan favorit Gang Tae. Dan hari ini ia sedang berkutat di dapur membuat Tonkatsu, salah satu makanan favorit Gang Tae yang diceritakannya. Katanya dulu ibunya sering membuatkannya Tonkatsu, dan ia merindukannya.
Ia memandikan Soo Jin setelah selesai membereskan dapur, dan duduk di teras menunggu Gang Tae pulang. Itu sudah menjadi rutinitas yang Sang Mi lakukan hampir setiap hari.
Gang Tae membuka pintu pagar dan langsung tersenyum. Wajah lelahnya sudah tergantikan dengan keceriaan. "Haiii....Aku pulang.." Sapanya. Hatinya hangat melihat Sang Mi dan Soo Jin yang menunggu kepulangannya hampir setiap hari. Ia mulai selalu merasa ingin cepat pulang ke rumah jika sedang bekerja.
Sang Mi berdiri sambil menggendong Soo Jin dan tersenyum, "Haii...Apa kau lelah?"
"Sedikit. Halo jagoan..." Gang Tae menyapa Soo Jin sambil membelai kepalanya, Soo Jin balas tersenyum karena mulai mengenali wajah yang familier baginya. "Sini aku gendong..." Pinta Gang Tae sambil mengulurkan tangan pada Soo Jin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trusting You
FanfictionWhen she thinks that today is her happy day, suddenly it turns to be a worst day, Sang Mi have a disaster that just happened in one night, whole her world seems like hopeless, until she met one guy who helped her.. He is Gang Tae.. Can she trust him...