Pukul 05.00 pagi.Sang Mi terbangun mendengar suara rengekan pelan Soo Jin yang sudah terbangun di sampingnya. Ia masih terbaring di pelukan Gang Tae, ia perlahan melepas tangan Gang Tae di punggungnya dan beranjak untuk memakai kaos dan celana dalam serta celana panjang, ia tidak menemukan bra nya, entah Gang Tae melemparnya ke arah mana, karena ia tidak bisa melihatnya semalam. Ia terburu-buru memakai celananya karena rengekan Soo Jin semakin kencang.
Gang Tae terbangun dan mendengar suara rengekan Soo Jin, ia refleks menepukkan tangannya pelan ke tubuh Soo Jin dan menenangkan Soo Jin. "Ssssh....Ssssh...Tenang Soo Jin."
Sang Mi tersenyum melihatnya, ia dengan cepat membuka laci meja dan mengambil popok baru lalu naik ke tempat tidur untuk mengganti popok Soo Jin yang sudah penuh.
Setelah membersihkan dan mengganti popok Soo Jin dengan yang baru, Soo Jin mulai sedikit tenang, meskipun suara rengekan kadang masih terdengar. Ia pasti merasa haus.
Gang Tae berbaring miring memperhatikan Sang Mi sejak ia mulai mengganti popok, dengan mata yang masih mengantuk, ia tersenyum sendiri dan berpikir, Sang Mi akan menjadi istri dan ibu yang baik. Ia diam-diam berharap ia akan menjadi pria yang sangat beruntung untuk bisa menjadi suaminya kelak.
Sang Mi menyadari jika sejak tadi ada yang memperhatikannya, ia melirik Gang Tae dan tersenyum malu. "Apa kau masih mengantuk? Maukah kau menjaga Soo Jin sebentar? Aku mau membuat susu, tidak akan lama."
Gang Tae mengangguk. "Pergilah, aku akan menjaganya." Tangan Gang Tae langsung meraih tangan mungil Soo Jin agar bayi kecil itu tahu kalau ia tidak sendirian.
Sang Mi cepat-cepat pergi ke dapur untuk membuat susu dan segera kembali ke kamar. Ia melihat Soo Jin sedang bermain dengan tangan Gang Tae yang mengajaknya bercanda dengan posisinya yang tetap berbaring miring. Ia melihat selimut yang hanya menutupi pinggul Gang Tae dan membelit pahanya, Sang Mi memerah. Ia teringat kalau Gang Tae masih belum memakai pakaian apapun.
Sang Mi naik ke tempat tidur dan mengambil posisi di tengah-tengah mereka dan berbaring miring menghadap Soo Jin untuk memegang botol susu dan punggungnya menghadap Gang Tae.
Gang Tae yang masih mengantuk memeluk Sang Mi dari belakang dan membenamkan wajahnya di leher Sang Mi dan mulai kembali terlelap. Sang Mi tersenyum merasa ada satu bayi kecil dan satu bayi besar yang bersandar padanya sekarang.
Mereka menikmati waktu santai pagi hari mereka di rumah karena Gang Tae bekerja shift malam hari ini. Sang Mi sedang membuat sarapan saat Gang Tae keluar dari kamar hanya memakai celana pendek, bertelanjang dada dan menggendong Soo Jin. Ia menyembunyikan satu tangannya di belakang dan menghampiri Sang Mi.
Sang Mi menatap curiga melihat senyum dan tatapan licik Gang Tae. "Kenapa kau tersenyum seperti itu?" Tanyanya sambil memegang spatula.
Gang Tae menjawab tanpa bisa menghentikan senyumnya. "Aku menemukan sesuatu."
"Apa itu?"
"Ini. Milikmu." Gang Tae meletakkan bra berwarna merah maroon di meja dapur, agak jauh dari Sang Mi.
Sang Mi langsung membelalakkan matanya dan melongo. Ia hampir menjatuhkan spatulanya. Ia menelan ludahnya membasahi kerongkongannya yang mendadak sangat kering. Ia menunduk untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah seperti tomat.
"Kenapa kau membawanya kesini?" Wajahnya menatap bra itu dengan pandangan ngeri, seolah itu adalah sesuatu yang mengerikan.
"Hmm...Aku pikir kau membutuhkannya. Tapi sepertinya kau tidak butuh." Gang Tae lalu berjalan mendekat dan berbisik di telinga Sang Mi. "Karena aku tahu kau tidak memakainya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Trusting You
ФанфикWhen she thinks that today is her happy day, suddenly it turns to be a worst day, Sang Mi have a disaster that just happened in one night, whole her world seems like hopeless, until she met one guy who helped her.. He is Gang Tae.. Can she trust him...