Hai, sekarang giliran Beomgyu yang ambil alih cerita ini. Seperti yang sayangku udah bilang sebelumnya, hari ini kita mau jalan jalan berdua saja, kalian semua yang baca boleh ikutan tapi cuma lewat sini yaa, nggak boleh mengganggu 👋🏻😛
Karena hari mulai siang destinasi selanjutnya adalah Gramedia Merdeka. Kapan hari Ryujin ngasih ide buat battle saling nerusin lukisan satu sama lain, kaya dia liat di tiktok gitu.
"butuh apa aja sih Ryu?" tanya gue. Terhitung udah lama banget gue nggak gambar pake canvas.
"canvas doang sama kuas" jawabnya sambil liat liat pensil mekanik. Dasar cewek, butuhnya apa liatnya beda lagi. "oh aku mau beli bahan buat bullet journal juga, kamu ada yang mau dibeli lagi nggak?"
Gue menggeleng, "nggak sih" kata gue, "tapi katanya cewek suka nih kaya gini, stationary store date" lanjut gue sambil menggenggam tangannya dan sukses bikin Ryujin senyum. "eh apa bookstore date?"
"iya duaduanya ada di wishlist aku" katanya semangat dan balas melingkarkan kedua tangannya di lengan gue, "sama satu lagi, glamping" lanjutnya
"oh iya, bentar lagi ya? sekalian beli persiapan aja atuh?"
"iya, emang itu tujuanku heheh" jawab Ryujin "pulangnya kita ke Carrefour beli barang barang glamping"
"ya nggak bisa atuh, pulang konser udah malem"
"oh iya ya, yaudah abis ini aja"
Setelah membeli peralatan lukis dan kebutuhan Ryujin, plus mampir kesana dan kemari di bagian stationary, kita naik ke lantai 3 buat liat buku.
"kamu suka baca buku nggak sih?" tanya Ryujin ke gue yang fokus di bagian komik,
"suka, karena nggak sedikit juga inspirasi buat nulis lirik dapet dari buku" jawab gue serius, "tapi nggak suka yang beginian, inimah demenan bang Soobin" kata gue sambil nunjukkin buku self healing, improvement dan motivasi,
"sama kaya gue dong, gue juga suka beginian" kata Ryujin dan ngambil salah satu buku self improvement, karya salah satu personel band Enam hari.
"aku pengen banget baca itu nggak kesampaian waé" keluh gue,
Ryujin mengalihkan pandangannya ke gue, " idih katanya nggak suka" ledeknya "aku punya buku itu, ntar baca aja" lanjutnya sambil menaruh kembali buku ke tempatnya,
"kecuali Enam Hari deh, aku suka Enam Hari" jawab gue semangat, "salah satu alasan pengen bermusik karena mereka, sama band Dibalik Layar"
Mata Ryujin sedikit membelalak, "kok aku baru tau sih? ish kok banyak banget yang aku baru tau sih Gyu?" katanya sambil manyun,
"hahaha iya ya, kita sering ngobrol tapi ada aja yang kita nggak tau" kata gue,
"ini tiket konser malem ini dikasih sama Om Brian langsung, tau gitu aku minta sekalian backstage pass juga" kata Ryujin kesal,
"ihhh kok lo bisa kenal Brian Enam Hari sih? pake Om segala lagi?" tanya gue kaget, iyalah kaget kenapa sedeket itu.
"ih gue belom cerita emang?" Ryujin malah balik bertanya,
Gue menggeleng cepat, "apaan ih?"
"tadinya gue mau daftar lagi jadi opening act di konser ini tapi ternyata mereka nggak butuh, jadilah Bang Changbin mintain tiket buat kita biar bisa nonton" papar Ryujin.
Emang sih setelah 3 kali manggung Ryujin jadi agak sibuk jadilah gue cariin manager buat dia. Untungnya Bang Yeonjun punya temen yang bisa dibilang berpengalaman dibidang itu yaitu Bang Changbin. Jadi udah 2 bulan dia jadi manager Ryujin kalo doi ada job aja, diluar itu bukan urusan bang Changbin soalnya bayarannya juga nggak seberapa buat jadi opening act.
"ih asli lo nggak pernah ngomong tentang ini" kata gue,
Ryujin langsung menggenggam tangan gue erat, "jangan bete, sumpah perasaan gue tuh langsung chat lo pas dapet" ucapnya pelan keliatan banget merasa bersalah, "eh aku, keceplosan terus ngomong gue elu, maaf" lanjutnya
"iya, tapi lain kali kasih tau aku dulu ya.." ucap gue dan langsung diiyakan Ryujin.
Setelah selesai belanja kita pun langsung pergi ke Carrefour Kiaracondong. Beli bahan bahan buat camping akhir pekan nanti.
"butuh apaan aja sih?" tanya gue yang udah siap bawa trolley gede.
Ryujin memicingkan matanya, "gak kurang gede itu? pake yang kecil aja atuh" katanya
"percaya deh pasti penuh ini" balas gue dan langsung bantuin Ryujin bacain grocery listnya.
"Gyu, makanan kucing diskon! beli dulu" ajak Ryujin heboh sesaat liat tanda diskon disini dan disana,
"jangan panic buying, prioritas grocery list dulu" kata gue mengingatkan, gatau didenger apa nggak.
Selanjutnya liat harga daging lagi murah, "BBQan nggak sih kita Gyu?" tanyanya,
"nggak dong kan mau nonton konser" sergah gue cepat,
"oh iya, duh ampun kalap deh" ucapnya dan lanjut fokus sama catatannya.
Gue ketawa, "kalo ntar nikah aku aja deh yang belanja, bisa kosong dompet aku dari awal bulan kalo kamu yang belanja" canda gue,
Ryujin langsung diem, natap gue dalam, "ishh apasih, udah ngomongin nikah aja" ucapnya pelan sambil mukul lengan gue,
"hehe ya siapa tau jodoh, emang nggak mau ya?"
"mau lah, tapi kaya masih jauh gituloh Gyu.. malu ngomonginnya" jawab Ryujin dan jalan mendahului gue, "jangan ngomongin gituan lagi ya serius gue" lanjutnya dengan pipi memerah.
"iya iyaa.. tapi sini dong bareng, masa ditinggal?"
"hehe iya iyaa" katanya malu malu.
Akhirnya setelah 3 jam belanja dan berkeliling selesai juga acara belanja hari ini. Karena acara utamanya nanti malam, gue dan Ryujin berencana buat makan di kedai bento punya gue di daerah Sultan Agung. Tapi sebelumnya kita mampir dulu buat naro barang dan tidur siang di rumah Ryujin.
"ngelukisnya kapan?" tanya Ryujin sesampainya kita di rumahnya.
"ntar, supirnya mau tidur dulu, nyai tidur juga sini" titah gue dan menepuk bagian kasur di sebelah gue,
Ryujin menggeleng, "tidur kamar mami aja lah"
"sini aja, temenin" pinta gue
Terlihat Ryujin ragu ragu buat mengiyakan permintaan gue, tapi dia tau banget gue nggak akan mungkin berani macem macem kalo di rumah dia, termasuk ciuman kita nggak pernah ngelakuin hal itu di rumah Ryujin, takut gue.
"oke, buka pintu dulu" kata dia dan beneran bukain pintunya lebar baru tiduran di kasur tambahan di samping gue, "udah paling maksimal banget ya kita kaya gini" katanya dan menutup matanya rapat.
"Lucu banget sayangku" bisik gue pelan dan langsung dapet perintah 'shhtt' dari Ryujin.
"Heh malah bikin status WhatsApp!!" seru Ryujin sambil naro baju sama handuk buat gue mandi, "cepetan mandi""ya kamu juga malah gambar dulu" balas gue
"tapi kan aku udah mandi" timpalnya,
Gue pun segera masuk ke kamar mandi, "ini sabun muka aku minta ya?"
"iyaaa" jawab Ryujin yang lagi bersiap di depan cermin.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Way Home •a Ryujin × Beomgyu story
Fanfictionknowing your way back home is a part of finding your way Cerita tentang Ryujin, perempuan 20 tahun dengan cangkir cinta yang penuh dan Beomgyu, teman sebayanya yang ingin bersama mencari jalan kebahagiaan di hidup keduanya