Air mata Ryujin masih belom habis, dia masih nangis ditemenin Yuna. Hari ini mau di rumah Yuna dulu, menenangkan diri.
"kak, gue ketemu kak Kai dulu ya, lo disini aja bentar doang da" kata Yuna berpamitan, Ryujin lagi meringkuk di kasur langsung duduk menatap Yuna dalam, "apaan nih? kak Kai siapa?"
Yuna nyengir lebar, "temennya kak Beomgyu lah" ucapnya senang, "kak Beomgyu mah baik dong, emangnya elu nggak mau membantu teman"
"ish tau ah sana pergi jauh jauh" rutuk Ryujin dan membenamkan kepalanya dibawah bantal. Tanpa sadar ia malah tertidur pulas, saking capeknya nangis.
Yuna emang mau ketemu Kai, cuma sebentar sih minjem materi Sosiologi doang, tapi kan lumayan ya bisa ketemu cogan kota kembang.
"Yuna maafin lama gue nyasar dulu, salah komplek malah ke jalan kliningan" ucap Kai sesaat dia liat Yuna yang keluar dari gang rumahnya,
"ih malah aku yang minta maaf ngerepotin, padahal titipin aja ke kak Ryujin" ucap Yuna
Kai malah tersenyum bikin Yuna ikutan senyum, "nggak apa apa, kan gue mau liat yang mana nih Shin Yuna, kata Bang Beomgyu cakep eh ternyata bener hehe"
Siang ini kota Bandung emang agak panas, mataharinya terik, tapi masih kalah, karena yang bisa bikin Yuna meleleh cuma ucapan Kai barusan. Tapi karena malu masa baru ketemu udah bobrok, Yuna jaim aja, "eii apasih bercanda aja" ucapnya malu
"hahaha, yaudah nanti kapan kapan ayo main, gue mau ketemu temen gue dulu, salam buat kak Ryujin ya" pamit Kai yang langsung mengegas motornya menuju jalan kecil di seberang gang komplek Yuna.
✨✨✨
Lia baru nyampe rumah sakit jam 6 pagi, entah gimana ceritanya bisa cepet banget nyampenya, mungkin udah takdirnya. Pakde Siwon juga udah bisa keluar dari IGD dan masuk ke ruang rawat inap. Makanya Beomgyu bisa pulang.
"Adek.. semalam kamu di rumah sakit?" tanya Ibu yang baru banget dateng dari Garut. Ibu Irene pun masuk ke kamar anak bungsunya dan melihat anaknya meringkuk diatas kasur, "adek.." panggilnya pelan sambil mengelus rambut anaknya, "adek sakit? badan adek panas.." ucapnya panik
Beomgyu menghela nafasnya pelan, dia baru saja terlelap setelah semalaman tidur di depan ruang IGD, rasanya badannya mau patah. Selain masuk angin tidur di kursi besi bener bener nggak enak, posisi tulangnya kaya berubah. Sebenernya dia bisa aja pulang kaya sodara2 yang lain, tapi dia nggak bisa pergi begitu aja kalo belum ketemu Lia. Seenggaknya dia pengen jadi support sistem buat sodaranya.
"adek sayang makan dulu nak, ibu bawa bubur adek makan" ucap Ibu Irene, terdengar dirinya sangat khawatir dengan keadaan anak bungsunya,
Beomgyu tersenyum dan langsung duduk, "makasih banyak ibu.." ucapnya dan menyuapkan makanan ke mulutnya. sebenernya mulutnya pait, perutnya sakit, tapi sebisa mungkin ia paksakan, "maaf ya adek bikin ibu khawatir" katanya pelan dengan mata mengerjap.
Kadang Irene suka sedih sendiri kalo Beomgyu udah soft begini, anak kecil yang dulunya suka iseng dan jail udah bisa memperlakukan ibunya dengan baik, meksipun sekarang juga masih suka iseng sih. Irene tau banget kalo tiba tiba begini pasti ada sesuatu.
"nggak apa apa, udah nalurinya seorang ibu buat khawatir sama anaknya" jawab Ibu sambil tersenyum, "adek kenapa? sedih?"
Tanpa sadar air mata Beomgyu menetes, masih sambil ngunyah bubur. Irene langsung meluk anaknya dan mengelus kepalanya pelan. Meskipun dari kecil Irene nggak pernah ngelarang kedua anaknya buat nangis, tapi tetep aja kalo si bungsu tiba tiba nangis kaya gini dia panik.
"hah.. makasih Ibu" kata Beomgyu sesaat menghapus air matanya, "adek mau tidur dulu ya bu, adek capek" kata Beomgyu sopan,
"abisin makannya terus adek istirahat, Ibu beres beres dulu sebentar ya" ucap Irene seraya mencium pucuk kepala anaknya lembut.
❄️❄️❄️
Setelah tidur panjang Ryujin terbangun, untungnya physical and mentally dia udah enakan.
"Yun, emak lu masak apa?" tanya Ryujin sambil meregangkan tubuhnya, "gue lapar"
Yuna mendelik tajam, "galau tapi perut tetap lapar ya" candanya, "masak soto, hayu lah makan" ajak Yuna
"eh tadi lu tau darimana gue ada di depan?" tanya Ryujin menyelidik,
Yuna mendelik malas, "ya dari pacar lu lah, siapa lagi"
"oh.." ucap Ryujin pelan,
"kak.. gue gak tau masalah lo berdua apa, tapi gue percaya banget Beomgyu paling baik buat lo" kata Yuna yakin, "gue harap lo cepet maafan ya sama kak Beomgyu, dia sayang banget sama lo"
✨✨✨
"Ryu, kamu tau nggak Pakdenya Beomgyu kecelakaan?" tanya Ayah sesaat Ryujin keluar dari kamarnya setelah mandi pagi, ia harus berangkat pagi karena ada kelas pagi.
Mendengar berita barusan bikin Ryujin tersentak. Mungkin ini alasan Beomgyu semarah itu sama dia, "serius Yah?" tanyanya pelan,
"iya.. pantesan Beomgyu kemarin dateng keliatan lemes banget" lanjut Wonho dan mengemasi tas gymnya, "nanti malam jadwal pilates Mami, jadi Ayah sama Mami pulang agak malem ya"
Ryujin mengangguk tapi dirinya masih melamun, mencerna semua informasi barusan, 'tolol banget maneh Ryujin' rutuknya dalam hati.
Buru buru ia mengecek chatnya dengan Beomgyu dan nggak ada satupun chat dari cowoknya.
Bamgyu (。・ω・。)ノ♡
Ryujin : Gyu.. u okay?
Tapi sayang sekali cuma ceklis satu, bikin Ryujin tambah panik.
"Ayah!" seru Ryujin memecah keheningan, "aku pergi dulu" ucapnya bergetar,
Wonho menatap anaknya dalam, "kamu kenapa Ryu?" tanyanya
"nggak apa apa Yah"
"serius nggak apa apa? kalo ada masalah cerita aja sama ayah" ucap Wonho lalu memeluk anaknya erat,
Ryujin masih belum berani buat jujur masalah tadi malam, jadilah ia cuma ngangguk,
"makasih ayah" ucapnya, "makasih udah selalu sayang sama aku"
Sepanjang jalan Ryujin menghela nafasnya berkali kali, perasaannya kalut nggak tenang.
Tiba di parkiran kampus ia buru buru lari ke gedungnya dan mencari kelas Beomgyu. Tapi nihil, cowok itu nggak masuk kelas hari ini.
❄️❄️❄️
Seharian ini, Ryujin nggak konsen sama sekali sama materi yang disampaikan dosen, satupun. Sampai selesai semua kelas ia memutuskan untuk nyamperin Beomgyu ke rumahnya.Sesampainya di rumah Beomgyu yang terlihat tenang seperti biasa, cewek itu memberanikan dirinya buat masuk ke halaman rumahnya.
"siang, Beomgyunya ada?" tanya Ryujin ke salah satu ART yang lagi nyapu halaman
Ia mengerjap karena terkena terik matahari "Mas Adek ada, tapi lagi sakit dari kemarin di kamar terus" ucapnya pelan.
"oh.. iya.. makasih banyak ya bu" ucapnya dan berjalan ke arah mobilnya lalu masuk ke dalam.
Lagi lagi rasa bersalah, kesal, kecewa semuanya menyiksa Ryujin siang ini. Kalo aja dia tau apa yang bakal Beomgyu alami malam itu dia nggak akan maksa pergi.
Karena Ryujin lemes banget jadi dia diem dulu meratapi kesedihannya, sampai seseorang mengetuk kaca mobilnya, bikin dia kaget.
"sini turun"
"Beomgyu.." ucap Ryujin lirih dan langsung membuka pintu mobilnya
KAMU SEDANG MEMBACA
•Way Home •a Ryujin × Beomgyu story
Fanficknowing your way back home is a part of finding your way Cerita tentang Ryujin, perempuan 20 tahun dengan cangkir cinta yang penuh dan Beomgyu, teman sebayanya yang ingin bersama mencari jalan kebahagiaan di hidup keduanya