knowing your way back home is a part of finding your way
Cerita tentang Ryujin, perempuan 20 tahun dengan cangkir cinta yang penuh dan Beomgyu, teman sebayanya yang ingin bersama mencari jalan kebahagiaan di hidup keduanya
What's the meaning of happiness? tiap orang pasti punya jawaban yang berbeda.
Definisi kebahagiaan buat Ryujin cukup simpel, hidup tenang tanpa banyak drama. Dan saat ini dia nggak lagi di fase tenang, so she's not happy now.
Kalo Beomgyu? entahlah dia lagi sakit, gak bisa mikir.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sore ini Beomgyu dan Ryujin lagi berusaha bertemu kembali dengan kebahagiaan mereka,
"Gyu.. maafin gue" ucap Ryujin memecah keheningan, karena udah introspeksi dan tau salahnya dimana, Ia berani buat minta maaf duluan.
"gue.. juga minta maaf, kemarin malah marah nggak terkendali sama lo" balas Beomgyu pelan, "harusnya gue duluan yang minta maaf"
Ryujin menatap Beomgyu dalam, "gue nggak mau marahan lama sama lo, we need to make up"
"iya" jawab Beomgyu tersenyum, ini senyuman pertama yang ia liat dari Beomgyu hari ini, senyuman yang tanpa sadar ia rindukan seharian ini,
"gue kangen Gyu.." kata Ryujin sambil berusaha meraih tangan Beomgyu yang terlihat pucat terkena sinar matahari sore,
Helaan nafas Beomgyu terdengar lebih santai, "gue juga kangen.." lalu menggenggam tangan Ryujin erat, "udah paling bener kita tuh nggak marahan, kesiksa gue" lanjutnya dan memeluk Ryujin erat
"kayanya kita perlu bikin peraturan deh Gyu, kalo kita marah atau kecewa harus sesuai dos and don'ts nya" ide Ryujin masih sambil memeluk pacarnya erat, sesekali mengelus punggung Beomgyu,
"iya.. gue juga gak mau sampe meledak kaya kemarin lagi, gue merasa bersalah sampe sakit banget kepala gue rasanya" ucap Beomgyu setuju.
Lalu mereka pun menuliskan apa yang mereka boleh dan nggak boleh lakukan saat marah dan kecewa. Yang Beomgyu yakin, Ryujin sayang sama dia. Ryujin juga tau semarah apapun dia Beomgyu tetap pacarnya yang sayang sama dia.
"kalo lo lagi marah suka diem dulu kan? berati don't interrupt when Ryuddaeng mad?" tanya Beomgyu sambil mencatat beberapa poin,
Ryujin mengangguk, "gue suka mau mikir dulu, ini worth the energy gak kalo gue ngambek.. lo juga mesti coba buat begini Gyu, diem dulu sebelum mau ungkapin sesuatu"
"iyasih, gue terlalu spontan, okay tulis ya.." ucapnya, "kalo gue.. don't try to leave me when I'm mad" lanjut Beomgyu,
Ryujin mengernyit, "lah jadi gue diem aja gitu?"
Anggukan Beomgyu terlihat semangat, "iya, diem aja gak usah ngapa ngapain, ntar gue bakal ngomong terus udah deh" jawabnya santai, "kemarin lu drama minta turunin di jalan tuh gue kesel banget sumpah tapi kepikiran juga dan akhirnya nyalahin diri sendiri, sakit lah gue"
Ryujin kaget, "maafin ya Gyu.. gue emosi banget kemarin soalnya gue benci banget orang teriak teriak apalagi kalo marah" jawabnya,
"iya, makanya kita runut masalahnya biar nggak kejadian lagi, gue maunya seneng seneng aja sama lo nggak ada sedih sedihan"
