11. Except For One

863 98 8
                                    

(Beam's POV)

Melihat dengan bosan sekeliling pub yang kami pilih untuk berkumpul malam ini. Tidak seperti pub dan club yang biasanya kami kunjungi, yang ini jauh lebih suram. Bukan karena interior dan yang lainnya, sebenarnya ini lebih classy dibandingkan dengan club dan pub sebelumnya kami kunjungi, tapi karena musik yang kurang berdentum, lampu neon, dan juga orang yang menari di lantai dansa. Dengan musik pelan yang diputar sebagai background dan warna yang kalem ini tempat yang cocok untukmu belajar bukan untuk melupakannya dan bersenang-senang.

Pha yang memilih pub ini. Beruntungnya, mereka menyediakan minuman beralkohol. Karena jika tidak, aku akan langsung pergi dari sini.

Aku terus melirik semua orang di pub. Mereka seperti sangat tenang untuk belajar kecuali rombongan kami yang berbicara dengan sangat keras. Aku tidak akan heran jika ada yang menatap tajam kearah kami karena sangat ribut ketika mereka ingin belajar.

Aku mengalihkan perhatianku pada rombongan para Moon, aku dan sahabatku untuk berkumpul. Bayangkan, kami semua para pria tampan, tapi tidak ada satu pun yang melirik kesini! Mereka membicarakan tentang kompetisi Moon dan Star, tentu saja, karena itulah yang akan berlangsung tahun ini. Sebenarnya, kompetisi sudah memulai pemotretannya pagi ini, dan latihan akan dimulai hari senin. Sama seperti kompetisi Moon dan Star yang kami ikuti, kampus benar-benar membuatnya sangat penting terutama sekarang setelah kudengar mereka mendapatkan banyak sekali sponsor. Berterima kasihlah karena kesuksesan kontes tahun lalu dimana teman baikku, Pha, menang.

Oh... apa aku sudah menyebutkan sekarang kami sudah ditingkat dua? Kau mungkin sudah tahu karena sudah ada kontes Moon dan Star selanjutnya. Meski pun aku berdoa siang dan malam untuk diadakannya kontes kedua tahun lalu agar aku bisa bertemu dengan lebih banyak gadis cantik, itu hanya diadakan sekali setiap tahun ajarannya.

Tiba-tiba, seseorang menepuk punggungku pelan. Aku berbalik untuk melihat Kit. Dia tidak datang bersama karena dia harus mengambil catatan yang dia tinggalkan di apartemen Pha. Dia berjanji akan menyusul. Dan sekarang dia disini, dia terlihat sangat antusias dan takjub. Kenapa? Seseorang berhasil masuk ke celananya?

"Aku punya sesuatu yang mau kuceritakan Beam." Dia berbisik di telingaku dan aku mengerutkan kening. "Hey, ini sangat penting. Kau juga akan terkejut." Dia mencoba mengecilkan suaranya.

Yang lain menyadari kedatangannya dan menyapanya. Dia menyapa kembali, setelah itu dia menarik ujung pakaianku untuk ikut dengannya. Jadi aku ikut digeretnya ke pojokkan pub.

"Jika kau hanya ingin mengatakan kalau kau sudah menemukan pacar (laki-laki), aku akan memasukkan kakiku ke dalam mulutmu," kataku karena aku merasa ingin mengatakannya.

Kit memukul kepalaku.

"Berhentilah sok pintar, Beam. Aku tidak pernah menemukan pacar dan aku tidak akan pernah memiliki pacar (laki-laki). Tapi aku menemukan orang lain... aku bertemu N'Wayo," bisiknya sangat pelan hingga tidak ada yang mendengar kami.

"N'Wayo? Laki-laki dari sekolah dulu?? Yang membuat Pha sangat terobsesi bahkan membuat kita untuk mengunt~"

Kit menutup mulutku dengan tangannya.

"Fuck, Beam! Kau terlalu berisik!"

Beruntungnya grup kami sedang sibuk berbicara satu sama lain. Hanya satu atau dua orang yang mengenali suara nyaringku: Pha, si topik pembicaraan, dan Forth, yang matanya tidak bisa kualihkan setiap kali kami bertatapan. Meski begitu aku melambaikan tanganku pada mereka sebelum mengalihkan perhatianku pada Kit.

"Apa itu benar? Apa dia benar-benar N'Wayo?"

"Ya, dia berada di universitas yang sama dengan kita, dan tinggal di apartemen yang sama dengan Pha."

Engineering Moon and the Crazy DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang