(Beam's POV)
Bisakah seseorang memberitahuku cara untuk membagi tubuhku menjadi banyak bagian? Karena sekarang, aku membutuhkan lebih banyak Beam untuk bisa selamat dari semester gila ini. Aku benar-benar tidak habis berpikir lagi bagaimana cara menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh dosen luar biasa (tolong catat sarkasmeku) kepada kami. Kami sudah menyelesaikan kuis setengah semester, tapi kami masih harus mengkhawatirkan lagi ujian akhir semester kami.
Setiap malam, aku berada di kamar Kit untuk belajar bersamanya. Sesekali, aku merasa dia sudah menjadi istriku karena aku lebih sering menghabiskan waktu dengannya dibandingkan dengan para kekasih tercintaku.
Oh, aku sangat merindukan bisa memeluk mereka!
Sudah berapa lama aku tidak melihat perempuan mana pun? Kurasa sudah sampai seminggu. (Seminggu? Ini adalah waktu terlamaku tanpa perempuan!!)
Sejak awal tiba di neraka ini, kami memutuskan untuk membuat sebuah kompetisi diantara kami untuk menyemangati diri sendiri agar giat belajar (karena jika kami tidak melakukan ini, kami pasti akan tertinggal). Siapa pun yang mendapatkan nilai terendah diantara kami harus mentraktir makan siang sampai kuis lainnya atau ujian lainnya diselesaikan. Terakhir, aku yang terendah. Dari 30 aku hanya mendapatkan nilai 27 sedangkan Kit 28 dan Pha 29. Dan para bajingan ini, mereka memilih makanan paling mahal. Aku berjanji ketika aku mendapatkan nilai tertinggi... paling tidak lebih tinggi dari nilai Kit karena jelas Pha akan selalu mendapatkan makan siang gratis. (Bukankah tidak adil? Tapi kami tetap setuju saja)
Jadi aku dengan cepat pergi ke perpustakaan kampus yang luas.
"Swadee kha," aku memberi hormat kepada penjaga perpustakaan kami yang cantik.
"Swadee krup, N'Beam. Ada yang bisa kubantu?" Dia bertanya sambil tersenyum padaku.
"Tidak ada, P'Prim. Kehadiranmu cukup membuatku melupakan bagaimana mengerikannya hariku. Senyum dari bibir indahmu memberikan warna di duniaku yang suram."
Dia tidak bisa berhenti merona. Hehehe!!
"Hentikan, N'Beam. Kamu tahu aku sudah menikah."
"Tapi bukan berarti aku tidak bisa berhenti menganggumimu."
Matanya kebingungan saat menyembunyikan rasa malunya.
Sebenarnya aku sama sekali tidak memiliki niatan untuk menggoda wanita yang sudah menikah atau mempunyai ikatan. Aku tidak mau terlibat masalah dengan suami atau pacar mereka. Itu adalah peraturan yang kubuat untuk diriku sendiri. Tapi aku harus menggunakan karismaku kepada P'Prim untuk mengindar dari membayar denda. Ini salah bajingan itu kenapa aku tidak bisa membayarnya. Mereka memerasku!! Jadi aku tidak punya pilihan lain.
"Jadi..." Aku perlahan meletakkan buku diatas konter sembari menatapnya dengan intens. "Aku mau mengembalikan buku ini, my angel. Bisakah?" Aku bahkan menggunakan suaraku dengan manis.
"Tentu, N'Beam..."
Dia mengambil buku dariku tanpa mengecek batas pengembaliannya. Aku kira, strategiku berhasil. Aku bahkan mengedipkan mataku padanya untuk menyelesaikan rencanaku yang membuatnya nyaris pingsan. (Maaf. P'Prim!!)
Aku dengan cepat meninggalkan tempat kejadian sebelum dia menyadari apa yang kulakukan.
"Aku lihat apa yang baru saja kau lakukan."
Jantungku nyaris lepas ketika seseorang tiba-tiba berbicara saat aku ingin kabur dari perpustakaan. Aku berbalik untuk mendapati Forth berdiri di belakangku.
"Fuck, Forth! Aku kira kau hantu!" Aku menggeram padanya karena aku sangat terkejut. Dia seperti kucing, tidak membuat suara apapun dari langkah kakinya yang cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Engineering Moon and the Crazy Doctor
Romansa"Aku jatuh cinta dengan seseorang yang memiliki senyum paling bersinar." ~ Forth "Mereka bilang, jika kau ingin melihat dunia maka dakilah gunung. Aku sebenarnya mempercayainya. Sampai aku bertemu denganmu dan menjungkir balikkan duniaku. Sekarang d...