(Forth's POV)
Aku merasa sangat tidak berdaya dan menyedihkan.
Aku amat sangat menyadari jika apapun yang kurasakan sama sekali tidak berarti. Rasanya seperti perahu yang berlayar dilautan luas tanpa arah. Kau tidak tahu kemana akan pergi atau pun kapan sampai di tujuan akhirnya... Lagi dan lagi, aku tersesat dalam kutukan ini.
Aku mengingatkan diriku sendiri aku bahwa sudah melupakannya... Bahwa aku sudah meninggalkan semua perasaanku di malam saat aku mengucapkan selamat tinggal. Tapi, kenapa semua seakan terulang kembali padaku?
Aku sudah berkencan dengan banyak perempuan cantik, menyibukkan diriku dengan tugas kampus dan menjadi bagian tim orientasi, memfokuskan tugasku sebagai mentor untuk moon saat ini... akan tetapi semua itu tidak cukup untuk membuatku melupakan seseorang yang mengacaukan diriku sampai seperti ini. Hanya satu aksi darinya lalu duniaku terjungkir balik lagi.
Ohh!! Aku benar-benar idiot!!! Aku idiot yang jatuh cinta pada seseorang yang sama lagi dan lagi, meski aku tahu dia tidak akan pernah menjadi milikku...
.
.
.
Sepanjang perjalanan didalam bus, aku tidak berbicara dengan siapa pun atau pun mereka berusaha berbicara padaku. Aku tidak tahu seperti apa aku terlihat di pandangan mereka hingga tidak menyamperiku, tapi setidaknya itu menjauhkanku dari yang lainnya karena aku sedang tidak ingin berbicara dengan siapapun.
Ketika kami sampai, pegawai resort menyambut kami dengan hangat dan membantu membawa barang-barang kami. Aku dengar hotel ini adalah salah satu sponsor terbesar untuk kompetisi Moon dan Star tahun ini dan pemiliknya adalah teman dari salah satu pejabat kampus, maka dari itu, mereka melayani kami dengan baik. Mereka memberikan kami akomodasi terbaik yang dimiliki oleh resort.
Sementara itu, staff kampus mengumpulkan para Moon dan Star di lounge yang nyaman untuk memberikan mereka pengarahan untuk aktivitas hari ini. Yo, Moon dari fakultas Sains, belum juga datang. Aku penasaran seberapa lambat mereka mengendarai mobil untuk kami bisa sampai terlebih dahulu dari mereka ketika mereka pergi lebih cepat dari kami. Aku bertaruh, Beam sangat kebosanan sampai mati karena dia terkenal mengendarai mobilnya dengan cepat...
...
Oh sial! Kenapa aku memikirkannya lagi?!
...
Kupikir aku perlu merokok... Tapi aku tidak membawa rokokku... Mungkin aku akan membelinya di 7eleven terdekat yang sempat kulihat tadi. Aku mengajak Moon tingkat dua dan temanku untuk pergi bersama.
Tepat pada saat kami meninggalkan resort CR-V putih tiba.
Kurasa, aku akan tinggal di 7eleven untuk beberapa saat. Lagi pula tidak banyak yang bisa kulakukan sekarang.
...
Sembari kami di toko, temanku memutuskan untuk membeli bir untuk memeriahkan kamar kami malam ini. Kami seharusnya tidak melakukannya karena kami harusnya membantu dan bukannya sedang liburan disini. Tapi siapa peduli? Kami bisa minum sampai mati saat semua tugas yang diberikan selesai. Ini adalah point penting dari outing.
Mereka sudah mulai melakukan pemotretan ketika kami kembali. Kami beruntung karena tidak ada yang menyadari rencana kami. Temanku bilang, dia diam-diam akan mengundang yang lain setelah kami meletakan alkohol ke dalam kamar...
.
.
.
Tapi aku lupa bilang padanya untuk tidak mengundang para dokter gila itu...
KAMU SEDANG MEMBACA
Engineering Moon and the Crazy Doctor
Romance"Aku jatuh cinta dengan seseorang yang memiliki senyum paling bersinar." ~ Forth "Mereka bilang, jika kau ingin melihat dunia maka dakilah gunung. Aku sebenarnya mempercayainya. Sampai aku bertemu denganmu dan menjungkir balikkan duniaku. Sekarang d...