Engineering Moon and the Crazy Doctor

19. World at My Feet

(Forth's PoV)

Tidak pernah didalam hidupku aku sampai seberani ini. Aku sesungguhnya bukan tipe seseorang yang mau berada di tengah panggung, menyanyikan sebuah lagu, dan menyatakan perasaan kepada seseorang yang spesial di tengah khalayak ramai. Saat panitia bilang mereka ingin aku memberikan penampilan spesial sebelum pengumuman pemenang, aku ragu akan hal itu. Ya, aku memang pernah tampil sebelumnya, tetapi terasa sangat aneh bagiku menjadi pusat perhatian semua orang.

Namun aku memilih untuk melakukannya ketika perilaku Beam tiba-tiba berubah kepadaku setelah pergi ke pantai kemarin.

Awalnya aku tidak bisa mengerti kenapa dia tiba-tiba berubah. Dia tidak lagi datang ke aula latihan bersama Pha. Dia juga tidak lagi menjawab pesan dan teleponku, dan dia juga dengan cepat menghilang dari posisinya ketika aku mendekat. Aku tahu dia sudah bertingkah aneh bahkan sebelum waktu pergi ke pantai. Tetapi dia bertingkah lebih aneh lagi, aku bahkan tak tahu apa yang harus kulakukan. Aku merasa kami seperti Tom dan Jerry, dimana aku adalah Tom yang selalu mengejar Jerry-Beam kemana-mana...

Sampai aku sadar alasan kenapa Pha mendatangiku dan bertanya siapa yang benar-benar aku inginkan: Yo atau sahabatnya?

Pha mungkin seperti tidak peduli dengan sekelilingnya tetapi dia sangatlah sensitif. Seperti orang lain, dia mengira aku menyukai Yo lebih dari sekedar seorang Junior karena caraku memberikan perhatian lebih padanya, tetapi masih ada hal mencurigakan yang terjadi diantara aku dan sahabatnya. Pha menyadari perilaku aneh yang diberikan sahabatnya padaku, jadi dia ingin tahu pada siapa aku benar-benar serius dan pada siapa aku hanya main-main.

Jawabannya sudah sangat jelas. Aku menyukai sahabatnya.

Walau begitu bukan berarti aku hanya main-main dengan Yo. Aku benar-benar memberikan perhatian padanya hanya sebagai seorang senior. Aku menganggapnya sebagai adik yang perlu dilindungi karena kelemahan lembutannya. Hanya itu.

Harus berapa kali aku menjelaskannya? Aku sudah lelah. Aku mau berteriak kepada semua orang agar mereka tahu siapa yang benar-benar aku inginkan didalam hidupku agar asumsi mereka tentang Yo dan diriku segera hilang.

Setelah aku memberitahu Pha, ia tetap diam sambil memandangku penuh penilaian. Aku tidak sebodoh itu untuk tak menyadari jika dia menyukai Yo (bagaimana matanya selalu mencari Yo... bukan hal yang sulit untuk menyimpulkan perasaannya) karena itulah ia bertanya padaku. Dia mungkin merasa lega karena aku bukan saingannya tapi dia juga merasa peduli tentang sahabat baiknya. Aku baru tahu jika Beam tidak cuma bersikap aneh padaku tetapi juga pada temannya. Pernah sekali dia bertanya pada Pha bagaimana rasanya mencium seorang laki-laki...

Dan sekarang jadi jelas bagiku kenapa dia bertingkah seperti ini.

Dia mengingat malam itu... dia ingat ciuman yang kami bagi!

Aku tidak tahu apakah aku harus berteriak kegirangan atau takut karena dia mengingatnya?

Dia bisa berpura-pura lupa dan tidak tahu mengenai hal itu dan bersikap seperti biasa. Aku bahkan tidak peduli karena aku sudah mengira dia akan melupakannya. Namun dia memilih jalan lain untuk menghadapinya. Dia mengacuhkan dan menyembunyikan diri dariku. Jadi bukankah adakah artinya jika moment terjadi adalah sesuatu yang berarti dan sudah membingungkanku seperti dia yang selalu membuat hatiku bingung? Aku tidak mau asal menyimpulkan, tetapi aku menyaring kebenaran yang ada, karena aku rasanya tidak akan mampu hidup dengan tenang tanpa jawaban yang jelas darinya. Dan apa pun jawabannya, aku akan melakukan apa pun untuk mengubahnya.

Maka dari itulah aku memilih untuk menyanyikan lagi Jai Sung Mah dari Loso, aku mengubah beberapa liriknya diakhir. Aku ingin Beam tahu bahwa meski pun dia tidak memiliki perasaan untukku sekarang, aku akan melakukan apa pun untuk mendapatkan hatinya. Mengenal Beam, jalan kesana pasti akan sulit dan terjal. Meski begitu kami diajarkan untuk tetap tidak menyerah. Aku tidak akan menyerah padanya lagi tanpa mencoba segala upaya yang bisa kulakukan...