(Beam's PoV)
"Beam! Buka pintu! Biarkan aku menjelaskannya! Beam!"
Suara gedoran keras terdengar dari pintu apartemenku sejak Forth terus-menerus memukulnya. Aku tidak tahu sudah berapa dia melakukannya. Aku sudah lupa dengan waktu karena mencoba untuk mengacuhkannya.
Apa dia mencoba untuk menghancurkan pintuku?
"Akan menghancurkan pintu sialan ini jika kamu tidak membukanya juga!"
Yep, aku mendapatkan jawabannya.
"Hancurkan pintu ini dan akan kuhancurkan wajah sialanmu!" teriakku kembali.
Tidak ada yang bisa mengancamku kalau aku sedang kesal.
Seluruh darah di pembuluhku sedang terpompa ke berbagai arah untuk membuat kekacauan, seperti menggunakan kekerasan untuk menyakiti seseorang dan menghancurkan barang. Keinginan atau energi untuk membuat kekacauan besar sedang mengalir di dalam sistemku hingga membuatku ingin menantang segala preman di jalan, UFC, atau petarung Muay Thai untuk berkelahi.
Tapi suara lembut dan penuh ketulusan dari lawan bicara mengubah keinginan barbarku (Kenapa aku tiba-tiba bicara seperti ini coba?)
"Beam. Aku minta maaf. Aku benar-benar menyesal. Jadi tolong, mari kita bicarakan."
APA?
Dia sekarang menggedor pintu kamarku dengan pelan seakan dia sudah kehilangan semua kekuatannya.
Aku hampir termakan rayuan dari kesadaranku lagi. Memaki diriku karena bertindak terlalu kasar pada Forth hanya karena aku melihatnya dengan seorang perempuan. Bagaimana jika dia adalah saudara perempuannya? Atau sepupu? Atau keluarga jauh yang sudah hilang? Kenapa aku bertindak seperti istri cemburuan... Tunggu, rasanya kurang tepat.. Kenapa aku bertindak seperti jalang yang posesif... Masih kurang tepat.. perawan yang ngambek... Sialan! Tidak ada yang benar dengan pikiran yang kacau ini.
Menghela napas.
Aku berjalan menuju pintu, tidak untuk membukanya tetapi untuk duduk bersandar pada pintu.
"Jangan menggedor pintu. Aku sedang bersandar," kataku yang dibalas sepi dan diam. "Aku tidak mau membuka pintu... tapi kau bisa menjelaskan semuanya. S.E.M.U.A... dan akan kudengarkan."
Aku bisa dengar suara dari balik pintu, mungkin, dia juga menyenderkan punggungnya.
"Benarkah?" suara lemahnya membuat hatiku tertusuk. Kau sangat kejam Beam!
"Ya.... aku janji."
"Aku mencintamu."
"................."
"Beam?"
".................."
"Beam?"
"S-sialan kau! Ini caramu menjelaskannya?!" geramku ketika otakku kembali setelah sempat dimulai ulang kala mendengar dua kata itu.
Kurasa aku tidak bisa bernapas.
Aku meletakkan tanganku diatas dadaku sembari menarik napas dalam memalui hidungku, dan perlahan menghembuskan napas melalui mulutku.
Aku mendengar tawa kecilnya. Aku memukul pintu untuk menghentikannya.
"Maaf. Aku hanya tidak bisa menghentikan diriku untuk mengatakan kata-kata itu. Aku hanya ingin kau tahu seberapa aku mencintaimu hingga aku tidak akan melakukan apa pun untuk menghancurkan ha..."
"YA! YA! Langsung ke intinya saja!!"
"Okay... Pagi ini, team orientasiku ada pertemuan penting. Kami baru tahu jika para admin ingin kami membatalkan aktivitas orientasi terakhir, yaitu event menangkap bendera dan kegiatan outing kami. Banyak pihak orang tua yang mendatangi kantor dengan segala komplain dan keinginan besar untuk meniadakan sistem SOTUS setelah apa yang terjadi pada Ming. Mereka pikir ini tidaklah penting untuk dilanjutkan pada generasi ini...
KAMU SEDANG MEMBACA
Engineering Moon and the Crazy Doctor
Romance"Aku jatuh cinta dengan seseorang yang memiliki senyum paling bersinar." ~ Forth "Mereka bilang, jika kau ingin melihat dunia maka dakilah gunung. Aku sebenarnya mempercayainya. Sampai aku bertemu denganmu dan menjungkir balikkan duniaku. Sekarang d...