(Forth's POV)
Semua orang nyaris menangis ketika P'Kong mengumumkan kami berhasil mendapatkan bendera. Kami tidak menyangka akan berhasil mendapatkannya ketika melihat ekpresi P'Kong yang berubah dengan tiba-tiba.
Kami kira, kami melakukan kesalahan.
Kami kira, ini adalah akhir dari kami semua... dan jelas bukan akhir yang menyenangkan.
Namun seperti yang dia katakan, setelah semua kesulitan kami berhasil melewatinya.
Satu demi satu, semua senior kami keluar dari belakang panggung dengan lilin berada di tangan mereka dan mulai berbaris di depan kami semua. Kami duduk di tanah kotor dengan hanya cahaya lilin. Mereka meminta pergelangan tangan kanan kami dimana para senior akan mengikat pita putih sebagai simbol kami sudah melewati test mereka dan sudah dianggap sebagai junior mereka. (Aku tidak tahu kapan mereka akan memberikan gear kami. Tetapi ada yang bilang, pada saat kami outing ke pantai. Itu akan menjadi inisiasi terakhir kan)
Beberapa perempuan tidak bisa menahan lagi tangis kebahagiaannya, aku sendiri ingin menangis bersama mereka juga karena seakan aku bisa melepaskan semua penderitaan yang kurasakan selama ini.
Hal-hal yang berharga dalam kehidupan harus didapatkan dengan kerja keras.
"Selamat ya." Senior yang bertugas mengikatkan pita di tanganku berkata.
Aku tersenyum padanya.
"Mulai sekarang, kalian adalah salah satu junior kami. Belajar dengan rajin, fokus pada tujuan kalian, dan lakukan semuanya dengan senang hati. Kita mungkin tidak akan memiliki pertemuan seperti ini lagi, tapi kalian bisa datang pada kami jika kalian membutuhkan bantuan. Kami akan selalu ada untuk kalian."
Dia mengulangi kata-kata itu sembari mengikatkan pita.
Banyak orang yang mengutuk kegiatan yang kami miliki di fakultas Teknik... tapi saat ini, aku akan mempertahankannya dengan seluruh hidupku kepada siapapun yang berani mengutuknya lagi.
Aku akhirnya mengerti arti sebenarnya dari SOTUS. Itu bukan hanya mengenai mengajarkan tentang fakultas ini tetapi juga tentang kehidupan.
"Susu na, Nong Forth."
Meski suasana nampak suram (jika dilihat dari sisi lain) karena kami hanya memiliki lilin sebagai cahaya, kenyataan suasana sangat mengharukan. Kami tidak lagi memandang para senior seperti makhluk dengan tanduk besar di kepalanya, melainkan seseorang yang selalu kami hormati. Mereka sekarang tersenyum, tertawa, dan bercanda bersama kami.
Kami seketika membuat sebuah ikatan, hanya mahasiswa teknik seperti kami yang akan mengerti.
****
Malam itu di kamarku, aku tetap memandangi pita putih di pergelangan tanganku. Mereka membertitahu kami bisa melepaskannya karena itu bukanlah gelang gear kami yang sebenarnya. Itu hanya sebagai lambang kami sudah melewati SOTUS.
Tapi aku tidak ingin melepaskannya.
Kenapa?
Karena ini diikatkan oleh seseorang yang sangat aku hargai, saat ini.
Ahhh, jangan salah sangka padaku. Bukan senior yang tadi mengikatkannya padaku. Melainkan orang kedua yang kuminta untuk mengikatkannya lagi di tanganku setelah melepaskannya.
Setelah event kampus di tengah lapangan besar, aku menyadari sekumpulan orang-orang yang sedang berjalan di lorong fakultas kami. Mereka menggunakan jas panjang putih diatas seragam kampus mereka. Beberapa dari mereka membawa stethoscope bergantung di leher mereka, beberapa lainnya tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Engineering Moon and the Crazy Doctor
Romance"Aku jatuh cinta dengan seseorang yang memiliki senyum paling bersinar." ~ Forth "Mereka bilang, jika kau ingin melihat dunia maka dakilah gunung. Aku sebenarnya mempercayainya. Sampai aku bertemu denganmu dan menjungkir balikkan duniaku. Sekarang d...