26

318 28 0
                                    

Pagi menyapa begitu cepat datang, perlahan y/n membuka matanya. Seketika ia mengingat kenangan senyum bersama Mashiho, dan langsung mengacak-acak rambutnya frustasi. Matanya perlahan menatap seragam sekolah baru, dan menghela nafasnya perlahan. Dan akhirnya memutuskan untuk siap-siap untuk bersiap ke sekolah. Tampak Jihoon, Jeong Woo dan Jae Hyuk sedang menikmati sarapan pagi, memilih untuk menghentikan aktifitasnya sarapan mereka.

"WOOW... Noona.. Daebak." Puji Jeong Woo yang kagum.

"Jangan terlalu memuji Jeong Woo." Ungkap y/n tersenyum tipis.

"Duduklah, kita sarapan." Ungkap Jae Hyuk dengan senyum khasnya menepuk bangku kosong disebelahnya.

"Ku harap kau betah di sekolah." Ungkap Jihoon dengan senyum manisnya.

"Gomawo oppa."

.
.

Suasana sekolahan tampak luar biasa bagi y/n, sejak turun dari mobil tak bisa dipungkiri senyum diwajahnya. Jae Hyuk terus mengenggam tangan y/n membuat beberapa mata para siswi saling bertanya-tanya.

"Aku menunggu di kelas." Ungkap Jae Hyuk menepuk bahu y/n.

"Hm." Y/n hanya menganggukan kepala.

Y/n melangkahkan kakinya masuk kedalam kantor guru, namun matanya menangkap saling pandang dengan seseorang yang berdiri didepannya. Mashiho seketika terdiam, melihat y/n yang ada didepannya. Namun keduanya berusaha untuk tetap tenang,

"Selamat pagi." Sapa y/n pada seorang guru.

"Aahh apa kau adalah siswi transferan itu?" Tanya sang guru dan y/n hanya menganggukan kepalanya, "Mashiho bawa dia kekelasmu, dia akan berada dikelasmu. Ikutlah dengan Mashiho," Ungkap sang guru.

"Terima kasih." Ungkap y/n membungkuk sopan.

Mashiho dan y/n berjalan keluar kantor, keduanya tampak canggung dan keduanya saling dia. Sesekali Mashiho ingin mengajak y/n bicara, namun tak sepatah kata pun terucap. Hingga akhirnya dia pun mengumpulkan keberaniannya.

"Eeh apa kabarmu baik?" Tanya Mashiho mengulurkan tangannya.

"Ehm aku baik saja," ungkap y/n meraih tangan Mashiho.

Dan keduanya berjalan menuju kekelas sambil bergandeng tangan, hingga akhirnya tiba didekat kelas y/n segera melepaskan tangannya dari Mashiho. Mashiho hanya diam, dan mengerti maksud y/n.

"Semuanya, ini adalah murid baru." Ungkap Mashiho di depan kelas membuat para murid langsung tenang.

"Annyeong. Aku Yoon y/n, aku harap kita bisa akrab." Sapa Y/n dengan senyum ramah.

"Siapa pacarmu?" Tanya seorang siswa pria.

"Ehm." Y/n tampak binggung harus menjawab apa, Mashiho hanya melirik kearah y/n.

"Kajja." Tiba-tiba Jae Hyuk dari belakang merangkul Y/n berjalan menuju kursi.

"Waahh Yoon Jae Hyuk!" Sorak para siswa laki-laki membuat Jae Hyuk menjadi iseng.

"Ada apa? Dia akan jadi kesayangan ku." Ungkap Jae Hyuk membelai pucuk kepala y/n dengan senyum manis.

Perlakuan hangat Jae Hyuk membuat para siswa 1 kelas mengelak, hanya Yedam dan Jae Hyuk yang terkekeh geli. Tampak Asahi mengamati situasi yang ada, dan Mashiho perlahan kembali kebangkunya. Asahi seketika paham situasi yang ada.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Asahi.

"Hm aku baik-baik saja. Ini lebih dari cukup bagiku." Ungkap Mashiho dengan senyum tipis.

Jam istirahat tiba, para siswa semua berjalan menuju kantin untuk makan siang. Dimeja makan ada Jae Hyuk, Yedam dan y/n, ketiga asik bercanda gurau.

"Oo. Noona," sapa Jung Hwan tiba-tiba datang.

"Annyeong Jung Hwan." Sapa y/n.

"Oo. Hoh? Eeh?" Tiba-tiba Hyun Suk mendadak binggung melihat y/n.

"Ada apa sih? Sudah tinggal duduk aja." Ungkap Jihoon menarik Hyun Suk segera duduk.

"Annyeong Noona. Wahhh kau begitu cantik dengan seragam itu," Goda Doyoung.

"Ya!" Jun Kyu tiba-tiba memukul lengan Doyoung pelan membuat mereka disitu terkekeh.

Tampak dari kejauhan, Mashiho mengamati y/n yang sedang bercanda gurau dengan yang lainnya. Asahi dan Yoshi menyadari akan hal itu, tetapi mereka tak menarik batasan dan hanya diam saja.

"Makanan mu akan dingin." Ungkap Asahi menyenggol lengan Mashiho.

"Pulang sekolah aku akan kerumah sakit menemani Haruto, agar Abeoji dan Eomma pulang kerumah untuk istirahat." Ungkap Yoshi.

"Aku akan menemanimu Hyeong." Ungkap Mashiho.

"Baiklah."

"Apa kalian tidak menawarkan ku?" Tanya Asahi dengan datar.

"Ikutlah jika kau ingin." Ungkap Mashiho dengan tersenyum manis.

.
.

Tampak Haruto sedang duduk sendiri menatap jendela dengan tatapan hampa, tak terlihat kedua orangtua mereka. Seketika ia menoleh kearah pintu saat tahu pintu dibuka seseorang, dengan senyum lebar seperti menunggu seseorang.

"Hyeong...." Tiba-tiba Haruto hanya terdiam melihat seseorang yang datang.

"Annyeong." Dan itu adalah Y/n.

"Noona, ada apa kesini." Tanya Haruto sedikit ragu sambil melihat kearah belakang Y/n.

"Aku datang sendiri, Jae Hyuk tak ikut karena harus mengerjakan tugas kelompok bersama Yedam." Jelas singkat y/n.

"Aaahh." Haruto hanya menganggukkan kepalanya.

"Apa kau sudah makan? Aku tadi singgah membelikan mu cake. Semoga kau suka," ungkap y/n menyodorkan sepotong cake dalam box mika.

"Noona, apa kau baik-baik saja jika kesini?" Tanya Haruto  sedikit ragu.

"Hm aku tak yakin menjawabnya seperti apa, bagaimana pun kau dan aku memiliki seorang ayah yang sama hanya berbeda rahim." Ungkap y/n dengan sedikit tertunduk dan kembali mengangkat kepalanya.

"Noona gomawo." Ungkap Haruto tiba-tiba mentakup pipi  y/n dengan sebelah tangannya.

"Bagaimana dengan tanganmu." Tanya y/n menatap tangan Haruto yang dibalut gips.

"Hm. Hanya retak Noona dan semua baik-baik saja, hanya butuh beberapa hari untuk beristirahat dan aku bisa kembali kesekolah." Jelas Haruto dengan senyum manisnya.

"Syukurlah, aku harus segera pergi. Jae Hyuk pasti menungguku di rumah," ungkap y/n seraya akan pergi.

"Noona, bisakah kita tinggal bersama seperti sebuah keluarga?" Tanya Haruto dengan tatapan penuh harap.

"Aku tidak yakin harus menjawab apa, aku pergi dulu." Ungkap y/n dan akhirnya pergi meninggalkan Haruto.

Haruto hanya diam saja dan kembali mengalihkan pandangannya ke jendela, tatapan hampa tanpa sadar airmatanya mengalir perlahan. Dan sesekali ia mengapus airmatanya, dan ia menatap cake didepannya. Sesekali ia mencicipi cake tersebut, dan senyumnya kembali mekar begitu saja diwajahnya.

"Ruto." Sapa seseorang yang datang.

"Hyeong." Sapa Haruto dengan senyum.

"Darimana cake itu? Apa Eomma membelikanmu? Dimana Abeoji dan Eomma?" Tanya Mashiho.

"Mashi, bernafaslah. Kau terlalu banyak pertanyaan." Ungkap Asahi sambil merenggangkan tubuhnya disofa.

"Aku meminta Abeoji dan Eomma untuk pulang beristirahat, ini cake dari y/n Noona. Dia baru saja pergi," ungkap Haruto.

Mendengar hal itu Mashiho segera berlari keluar kamar, Yoshi, Asahi dan Haruto hanya terdiam melihat sikap Mashiho. Mashiho terus berlari dengan mata yang berkeliar kemana-mana untuk mencari y/n, dan akhirnya Mashiho mendapati y/n yang berjalan menuju kesebuah taxi yang sedang terparkir. Dengan segera Mashiho berlari kearah y/n, namun tidak berniat untuk menyapa y/n.
.
.
.

.
.
Bersambung....

My Treasure | Treasure✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang