33

282 23 0
                                    

Jae Hyuk perlahan menuntun y/n duduk, hingga mengalihkan pandangan y/n. Asahi yang ikut menyada
ri hal itu segera menarik tangan Mashiho untuk duduk, tersadar seketika Mashiho segera duduk. Y/n menatap punggung Mashiho yang duduk jauh didepan kursi miliknya, "Sudahlah" seperti itulah pandangan y/n yang langsung mengalihkan pandangannya. Mashiho perlahan melirik kebelakang bermaksud untuk melihat y/n, namun ia kepergok oleh Jae Hyuk dan akhirnya mereka saling bertatapan hingga guru masuk.
.
.
Dikelas Jeong Woo, Jung Hwan dan Doyoung 3 sahabat itu asik bercerita. Haruto yang duduk di belakang mereka hanya menatap penuh iri, kesepian itu yang ia rasakan. Perlahan langsung memalingkan wajahnya, dan langsung tiduran di mejanya. Jeong Woo perlahan melihat Haruto yang tidur dimejanya, Jung Hwan menyadari akan hal itu namun dia diam saja. Jeong Woo tetap melanjutkan candanya bersama 2 sahabatnya itu.
.
.
Dikelas Jihoon langsung duduk dikursinya disusul oleh Jun Kyu, Hyun Suk yang menangkap Yoshi sedari tadi memperhatikan Jihoon masuk kedalam kelas hanya diam saja. Yoshi dengan cepat menyadari tatapan Hyun Suk, dari jauh Hyun Suk memberi kode seakan berkata "Jihoon baik-baik saja". Yoshi yang peka langsung menganggukan kepalanya lalu berpaling, dan terus melanjutkan membacanya. Jihoon segera menoleh kebelakang, karena Hyun Suk duduk dibelakangnya.

"Ya~ apa menu kita hari ini di kantin?" Tanya Jihoon.

"Moleunda~~ (Tidak tahu~~)," ungkap Hyun Suk sambil menunjuk kearah Jun Kyu dengan kepalanya.

"Ya-." Jihoon menyenggol lengan Jun Kyu.

"Kimchi~ Bang!!" Ungkap Jun Kyu sambil menunjukan foto jadwal menu diponselnya kepada Jihoon.

"Auuh!" Ungkap Jihoon gemas dengan sikap Jun Kyu yang memanyunkan bibirnya.

.

Kini istirahat telah tiba, Y/n langsung berpisah dengan Jae Hyuk dan Yedam menuju kamar kecil. Jae Hyuk dan Yedam segera berjalan menuju kantin, tampak para siswa sedang mengantri untuk makan siang. Setelah selesai mengantri Yedam menunjuk bangku Jihoon, Hyun Suk dan Jun Kyu yang tampak masih kosong. Tanpa pikir panjang mereka segera berjalan menghampiri Jihoon, Jun Kyu dan Hyun Suk.

"Y/n mana?" Tanya Jihoon pada Jae Hyuk.

"Tadi kekamar kecil, katanya nanti nyusul." Ujar Jae Hyuk mengambil posisi duduk disebelah Jun Kyu.

"Aaa~" Jihoon seakan mengerti.

Y/n baru saja keluar dari kamar kecil, tampak tak jauh dari situ Mashiho berdiri seperti menunggu seseorang. Y/n berjalan mendekati Mashiho, dan keduanya saling bertatapan tak ada kata yang keluar. Mashiho tiba-tiba mengulurkan tangannya kearah y/n, perlahan y/n menatap Mashiho lalu mengalihkan pandangannya ketangan Mashiho yang masih terulur.

"Kemana?" Tanya y/n penasaran, hanya sikap diam dari Mashiho yang ia dapat.

Tanpa pikir panjang lagi y/n meraih tangan Mashiho, dan mengikuti pria itu entah kemana ia dibawa. Tampak dari jauh Yoshi melihat kejadian itu hanya bisa menarik nafas dan menghela dengn panjang, Asahi yang ada dibelakangnya perlahan menepuk bahu kakaknya seakan menguatkan kakaknya. Karena Asahi tahu hubungan rumit antara kakak dan kembarannya dengan seorang gadis yang juga saudara tirinya.

"Ada apa?" Tanya Y/n menghentikan langkahnya di tempat yang cukup sunyi.

"Apa aku boleh bilang, kalau aku merindukanmu?" Tanya Mashiho menatap y/n dengan lembut.

"Jika ku ijinkan, apa yang akan terjadi di antara kita?" Tanya y/n sambil bersandar di tembok.

"Aku bingung harus bagaimana dengan perasaanku." Ungkap Mashiho yang juga masih berdiri ditempatnya.

"Jika ku ijinkan perasaanmu, apa kau bisa kembalikan kebahagiaan masa kecil ku yang telah hancur?" Tanya y/n menatap Mashiho dengan wajah serius.

"Maksudmu?" Tanya Mashiho bersandar ditembok tepat didepan y/n.

"Biarkan Ayahku dan ibuku kembali bersama, dan meninggalkan ibumu? Apa bisa?" Tanya y/n membuat Mashiho perlahan mendekatinya.

"Andaikan bisa ku lakukan itu, pasti akan menyakiti ibuku." Ungkap Mashiho sambil menyelipkan beberapa helai rambut y/n kebelakang telinga gadis itu.

"Hm maka dari itu aku tak bisa menyukaimu seperti dulu, karena dikepalaku kau adalah saudara tiriku tak akan pernah menjadi lebih dari itu." Ungkap y/n yang masih diam dengan sikap Mashiho yang merapikan rambutnya.

"Jika kita bukan saudara tiri, apa kau memberikan ku perasaan yang seperti dulu?" Tanya Mashiho yang selesai merapikan rambut y/n.

"Maybe. Aah-, Jae Hyuk mungkin menunggu ku di kantin, aku pergi dulu." Ungkap y/n berdiri tegak dan sembari akan pergi namun Mashiho tiba-tiba menahan tangannya.

"Gomawo," ungkap Mashiho, y/n hanya mengangkat alisnya sebelah kebinggungan. "Terima kasih tak membenciku. Tapi ku harap jangan benci aku dengan saudaraku, dan jangan benci ibuku." Ungkap Mashiho dengan lembut.

"Aku akan berusaha menerima semuanya." Ungkap y/n.

Perlahan Mashiho melepaskan genggamannya, y/n pun berjalan meninggalkan Mashiho. Saat Y/n berjalan menuju kantin tak sengaja berpapasan dengan Haruto, keduanya berhenti sejenak dan saling menatap. Y/n menatap dalam manik mata Haruto, hanya ada tatapan sedih dimata Haruto. Sesekali y/n mencari sesuatu, namun Haruto langsung berjalan meninggalkan y/n dengan wajah datar. Dengan sigap y/n berlari kecil mengekori Haruto tanpa suara, Haruto menyadari hal itu namun hanya diam saja.

Dari jauh Doyoung melihat y/n yang berada dibelakang Haruto, Doyoung dengan sigap menyenggol Yedam di sebelahnya.

"Hyeong." Bisik Doyoung sambil menunjuk dengan kepalanya kearah y/n dan Haruto.

"Uhhuukk." Tiba-tiba Yedam tersedak karena kaget, membuat yang dimeja mengalihkan pandangan kearah Yedam.

"Ada apa? Jangan tergesa-gesa." Ungkap Hyun Suk memberikan air.

"Hyeong... Hyeong... Hyeong.." Jung Hwan dengan tiba-tiba menunjukan satu arah.

Saat semunya menoleh kearah yang ditunjuk, tampak dari jauh y/n dan Haruto saling bertatapan sambil memegang nampan makan siang entah sedang apa yang dibicarakan. Namun dengan santai y/n menarik lengan Haruto, lalu duduk saling berhadapan. Jae Hyuk dengan wajah kesal langsung berdiri dan berjalan ke arah mereka. Jihoon tak bisa mencegah Jae Hyuk, Jeong Woo pum segera mengekori Jae Hyuk.

"Yoon y/n." Sapa Jae Hyuk dengan wajah kesal.

"Hm?" Sahut y/n sambil menatap kearah suara tersebut bersamaan dengan Haruto yang ikut menatap Jae Hyuk.

"Noona." Panggil Jeong Woo yang baru tiba juga.

"Noona aku pergi." Ungkap Haruto berdiri.

"Duduk." Tegas y/n tiba-tiba memberikan tatapan tajam, Haruto langsung terdiam menatap Jae Hyuk dan Jeong Woo. "Aku memintamu duduk." Ungkap y/n dengan nada mulai tinggi.

"Y/n." Panggil Jae Hyuk perlahan.

"Lanjutkan makan siang kalian." Ungkap y/n dengan nada yang kini tiba-tiba kembali rendah sambil memberikan tatapan lembut.

Tanpa kata Jae Hyuk malah pergi begitu saja, melihat hal itu Yedam segera menyusul Jae Hyuk. Jeong Woo pun segera pergi mengikuti Yedam dan Jae Hyuk. Sedangkan Jihoon hanya terdiam dari jauh melihat apa yang terjadi.
.
.
.
.
.

.
Bersambung.....

My Treasure | Treasure✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang