21

379 33 0
                                    

Semua tampak tertegun sejenak, ditengah masalah seperti ini Jihoon berpikir keras. Karena hanya dia yang bisa memutuskan apa yang harus dilakukan, dan dia adalah yang paling tua di antara mereka. Sejenak ia melihat wajah y/n yang seakan berkata "aku belum siap dengan situasi ini". Dan wajah Jae Hyuk yang masih berusaha mencerna semua situasi, Jeong Woo masih dalam situasi hati yang berkalut dalam masa lalu.

"Putuskan hubungan mu dengan Yoshi dan Mashiho." Ungkap Jihoon memberi tatapan tajam ke arah y/n.

"Teruslah bersembunyi, jangan sampai ayah mengenalmu." Ungkap Jae Hyuk dengan tegas.

"Jauhi mereka, aku membenci mereka. Aku tak suka melihat mereka tertawa bahagia sedangkan kita harus berpura-pura baik-baik saja." Ujar Jeong Woo langsung berdiri dan duduk di samping y/n.

Dengan segera y/n mengusap kepala Jeong Woo yang bersandar di bahuny, y/n membuka mata hatinya baik-baik. Berusaha mencerna setiap saran yang diberikan, semua keputusan sepertinya ada di tangannya untuk memutuskan semua hubungan.

Dirumah J-Line
Yoshi dan Mashiho duduk berdua dengan suasana sepi, keduanya saling diam tak ada yang memulai pembicaraan diantara mereka. Melihat situasi canggung diantara keduanya, Asahi berjalan mendekati saudaranya dengan membawa 2 kaleng Cola.

"Apa kalian berdua akan saling diam seperti ini?" Tanya Asahi sembari duduk.

"Apa hubungannya y/n dengan Jae Hyuk?" Tanya Yoshi dengan tatapan yang masih lesu.

"Kenapa Abeoji (Ayah) tidak mengenal anaknya?" Tanya Mashiho dengan tatapan yang tampak kosong.

"Gadis itu saudara kembar Jae Hyuk, tapi Abeoji tak mengenalnya." Ungkap Asahi dengan wajah datar.

Namun Yoshi dan Mashiho masih tetap diam dengan oandangan kosongnya mereka masing-masing, Asahi tampak mulai frustasi dan tak ingin ambil pusing.

"Pada intinya kalian berdua menyukai wanita yang sama, dan dia adalah saudara tiri kita. Sudahlah aku ngantuk," ungkap Asahi sambil berjalan meninggalkan kedua saudaranya.

"Apa hyeong juga suka pada y/n?" Tanya Mashiho yang membuat keduanya tampak cangung.

"Mashi~ maaf kalau aku menyukai pacarmu. Aku benar-benar tidak mengetahuinya," Ungkap Yoshi

"Hyeong, aku tak bisa melarang siapa pun menyukai y/n. Aku berusaha menutupi fakta yang ada, tapi kini y/n sudah mengetahuinya." Ungkap Mashiho tertunduk dan melemparkan pandangannya kearah jendela.

"Sejak kapan kau mengetahui bahwa y/n adalah kembaran Jae Hyuk? Abeoji tidak pernah membahasnya sejak Abeoji membawa kita pindah dari Jepang." Tanya Yoshi mulai penasaran.

"Y/n pernah menunjukan sebuah foto masa kecil mereka, saat itu aku belum paham apa-apa. Tapi tak sengaja aku melihat foto yang sama jatuh di lantai kelas, dan Jae Hyuk mengambilnya. Yedam sempat bertanya siapa yang ada di foto, Jae Hyuk mengatakan itu adalah saudara kembarnya. Saat itu aku sadar bahwa mereka sedang mencari satu dengan yang lain, entah kenapa aku berpikir untuk tidak akan pernah memberitahu hal itu pada y/n. Dan ternyata y/n mengetahuinya sendiri tanpa aku memberitahunya," Jelas Mashiho dengan nada sedih.

"Aku mengerti perasaanmu, aku pun saat ini berfikir ini adalah mimpi. Aku tak ingin apa yang hari ini terjadi menjadi kenyataan yang pahit nantinya." Ungkap Yoshi tertunduk lesu.

"Hyeong aku akan kembali kekamar ku." Ujar Mashiho dengan lesu dan Yoshi hanya menganggukan kepalanya.

Pagi kini kembali menyapa, y/n terbangun dari tidurnya mendapati Jae Hyuk yang masih tertidur pulas disebelahnya. Dengan hati-hati y/n turun dari atas kasur tak ingin membangunkan Jae Hyuk, dengan bergegas y/n segera ke dapur untuk membuat sarapan. Kini jam sudah menunjukan pukul 6.45 semua sudah bangun, tampak Jihoon dan Jeong Woo sudah rapi dengan seragam sekolah kecuali Jae Hyuk.

"Ya~ hyeong apa kau tak sekolah?" Tanya Jeong Woo yang melihat Jae Hyuk sudah segar mandi tapi masih mengenakan baju kaos yang diberi Jihoon.

"Seragam kuada di rumah, kalian tahu semalam kondisi seperti apa kami datang." Ujar Jae Hyuk sambil terkekeh malu.

"Aaa~ benar. Jae Hyuk~ ikut dengan ku." Ungkap Jihoon namun dengan sigap Jeong Woo menahan mereka.

"Pakai seragam ku saja Hyeong, Jihoon hyeong kau sudah meminjam kan kaosmu, biar aku yang meminjamkan seragam pada Jae Hyuk hyeong." Renggek Jeong Woo yang membuat y/n tersenyum.

"Tuan-tuan segera lakukan pekerjaan kalian lalu sarapan, aku lelah menunggu." Ungkap y/n dan akhirnya Jeong Woo yang meminjamkan seragam.

Kini semua telah berseragam, namun Jae Hyuk tiba-tiba merasa ada yang kurang saat melihat y/n. Namun ia tak mengungkapkan apa-apa, hanya bisa terdiam. Saat di mobil dalam perjalan ke sekolah kegelisahan Jae Hyuk semakin bertambah, hal itu ternyata di sadari Jihoon.

"Apa yang kau fikirkan?" Tanya Jihoon kepada Jae Hyuk.

"Hyeong, aku merasa tak enak karena aku bersekolah dengan baik sedangkan y/n tidak."

Perkataan Jae Hyuk seketika membuat hening didalam mobil, Jeong Woo segera memecahkan kesunyian tersebut.

"Bagaimana pulang sekolah, kita menghadiahkan y/n Nuna seragam." Saran Jeong Woo.

"Bagaimana dengan biayanya?" Tanya Jae Hyuk.

"Itu soal gampang, apa kau lupa Ibu Hyun Suk komite sekolah kita, Ayahnya Hyun Suk dan Ayah Jun Kyu adalah penyumbang dana terbesar disekolah kita. Aku yakin mereka bisa membantu." Ungkap Jihoon.

Mendengar semuanya Jae Hyuk seketika melebarkan senyum leganya.

.
.

"Hm.. itu soal gampang, aku akan bicara dengan Eomma (Ibu) dan Appa (Ayah) ku. Aku yakin mereka mau," ungkap Hyun Suk dengan gaya swag nya.

"Yups~ Jae Hyuk kau tinggal kirim aku data-data saudara kembarmu, jika perlu bersama fotonya. Aku akan memberitahu Aboeji (Ayah) ku." Tambah Jun Kyu.

"Hyeong~ kau pasti ingin modus melihat foto saudara kembar Jae Hyuk hyeong kan?" Goda Doyoung yang seakan tahu maksud saudaranya.

"Kim Doyoung." Jun Kyu memasang wajah galak ala dirinya.

"Ya~ jangan pasang wajah seperti itu, sebelum aku menendang bokong mu." Ungkap Hyun Suk sambil menutupi wajah Jun Kyu.

Melihat hal itu membuat mereka yang ada di situ tertawa, namun dari kejauhan ada mata yang menatap mereka. Yoshi hanya bisa diam, tak banyak yang bisa ia lakukan dari kejauhan. Sesekali ia mengamati Jae Hyuk, rasa khawatirnya belum terbayar habis karena keinginannya untuk bertanya langsung terhenti dengan keadaan yang ia tahu. Bahwa Jae Hyuk sangat membencinya, dan tak akan mempedulikan kekhawatiran Yoshi. Mengingat fakta yang ada Yoshi memilih untuk pergi dan meninggalkan pemandangan tersebut, namun tanpa tak sengaja Jihoon melihat Yoshi baru saja pergi dan Hyun Suk pun menyadari bahwa Jihoon memperhatikan Yoshi namun ia hanya diam saja.

.
.
.

.
.

Bersambung.....

My Treasure | Treasure✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang