Happy reading
Sorry for typoGabut? Kurang kerjaan? Ya, itulah yang dirasakan Crystal sekarang. Sekarang dia lagi sendirian, Papanya kerja, Mamanya masih ada arisan, adiknya sekolah. Mau kabur juga gak tau jalan.
Miris
"Enaknya ngapain ya... Apa gue buka aja nih infus? Ganjel banget, mana bikin tangan gue kebas lagi," Tanya Crystal pada dirinya sendiri.
Karena Crystal tidak punya HP, ia menyalakan TV dan menyetel YouTube dan mulai mengetikkan tutorial lepas infus no ribet no sakit.
"Woh ternyata ada"
Tanpa pikir panjang lagi, Crystal mulai mempraktekkan langkah demi langkah sesuai yang ada di video tersebut.
Awalnya sih susah tapi Crystal tidak menyerah. Ia terus berusaha.
Dan....
BerhasilCrystal bangga dengan hasil kerjaannya. "Lumayan juga, gue harus sering berlatih nih biar makin pro," batinnya menyombongkan diri.
Tiba-tiba ide yang terbilang cukup tidak cemerlang muncul. Karena Crystal lagi gabut, yaudah gass aja lah.
"Keknya kayang enak deh buat merenggangkan punggung gue yang udah kek papan triplek ini"
Gini nih kalau disuruh tiduran mulu. Mereka tidak mengerti perasaan punggung Crystal yang capek nempel terus dengan kasur.
Gak usah banyak bacot lagi, cus langsung eksekusi.
Crystal turun dari ranjangnya, lalu ia mencari tempat yang cukup luas untuk kayang.
"Nah sepertinya di sini pas." Crystal memilih tempat tak jauh dari ranjangnya. Capek dia tuh kalau masih mau ke balkon.
Ia pun memulai aksi kayang nya. Namun saat tubuhnya mulai melengkung tinggi tiba-tiba....
Kreek
Bunyi tulang belakang Crystal terdengar sangat nyaring. Karena takut, Crystal hendak mengakhiri kegiatannya tersebut.
"Eh anjir ini gimana balikinnya???" Crystal bingung karena punggungnya terasa sakit bila ia menggerakkannya turun.
"Anjir anjir bangsat lah ini gimana woyyy. Haduuhhh, maaakkkk tolongin Crystal....." Ucap Crystal sedikit berteriak dan terdengar panik.
2 bodyguard yang berjaga di luar pun langsung masuk ketika mendengar teriakan Crystal.
Mereka dengan sigap membantu Crystal yang masih dalam posisi kayang itu. "Bang please bang lurusin punggung gue bang. Serasa putus bener dah ini tulang gue," mohon Crystal kepada bodyguard yang menolongnya tadi.
"Sebentar nona, kami masih memanggilkan dokter untuk anda," jawab salah satu bodyguard.
Tak perlu menunggu lama seorang dokter diikuti oleh seorang suster masuk ke ruang inap Crystal.
"Mohon ditahan sebentar nona. Sus, tolong pegang kakinya"
"Eh eh ape nih. Nggak, gak–"
Kreek
"ADOOOOOOOOHHHHHHH!!!!!"
***
Setelah kejadian kayang pembawa sial itu, kini Crystal terbaring lemas di brangkarnya.
Punggungnya masih terasa sakit jika ia gerakkan. Untung saja tulangnya tidak patah. Kupingnya juga sudah panas mendengar ceramah dari Karl.
"Papa tanya sekali lagi, kenapa kamu kayang begitu? Mau tulang belakangmu patah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crystal 2
Humor[Sequel Gabriella Crystal] [End] Menjadi anak tiri dari seorang ketua mafia yang sangat posesif tidaklah mudah Berbagai aturan tak masuk akal menjerat Crystal Ia seakan hidup dalam sangkar emas buatan keluarga barunya Belum lagi adik tirinya yang ik...