"Rio"
Happy reading
Sorry for typoDaniel menatap aneh adiknya yang sedari tadi senyam-senyum sendiri dan tertawa sendiri tidak jelas. "Dek, kamu gak papa kan?" Tanyanya khawatir. Takutlah Daniel kalau Crystal gila gimana?
"Gak papa kak," jawab Crystal lalu ia menyembunyikan wajahnya di telapak tangannya sambil memekik kegirangan.
Crystal lantas turun dari kasur Daniel kemudian ia mengguling-gulingkan badannya di karpet bulu yang ada di bawah sambil berteriak kegirangan. "Kyaaaaaa...."
Daniel yang semakin takut pun menelpon Bryan yang pastinya saat ini sedang bekerja. Setelah beberapa menit akhirnya Bryan mengangkat panggilan dari Daniel.
"Kak tolong pulang kak, Crystal sepertinya tidak baik-baik saja," ucap Daniel. Suara Daniel bergetar karena Crystal masih belum berhenti tertawa dan memekik kegirangan.
Bryan menutup panggilan tanpa berkata apapun setelah mendengar nama Crystal. Ia segera menyambar kunci mobilnya dan keluar dari ruangannya. "Saya ada urusan. Pasien hari ini pindahkan jadwalnya besok," ucap Bryan kepada perawat yang mengatur jadwalnya. Setelah itu ia berlari meninggalkan rumah sakit.
•••
Mungkin terlihat aneh bagi keluarganya tapi bagi Crystal itu normal. Ya kali orang kesenengan ditembak dibilang gila, kan gak etis.
Benar sekali kawan-kawan, Crystal sudah melepas status jomblonya. Riovaldo Mahendra alias Rio, menyatakan perasaannya kepada sahabatnya Crystal.
Crystal yang sudah lama menjomblo dan mendambakan memiliki pacar namun terhalangi oleh para setan tentu saja senang ditembak oleh Rio.
"Kak Bryan, Crystal tuh gak papa cuma... Hehehehe." Lagi dan lagi Crystal tidak bisa menahan rasa senangnya akhirnya dia cekikikan sendiri.
Bryan mengusap wajahnya frustasi. "Cuma apa hmm? Ceritakan dong sama kakak, daritadi mau cerita ketawa mulu, kapan ceritanya?" Bujuk Bryan yang penasaran sebenarnya adiknya ini kenapa.
Dengan gerakan cepat Crystal memegangi kepala Bryan kemudian ia membisikkan, "Crystal punya pacar." Setelah itu ia berlari keluar kamar dengan sesekali meloncat-loncat.
Bryan terpaku di tempatnya. Ia masih berusaha mencerna apa yang baru saja dikatakan gadis manis itu.
"Crystal punya pacar? Pacar ya?"
"ASTAGA CRYSTAL PUNYA PACAR?!?!"Gini nih tipe-tipe orang lemot. Bryan langsung berlari keluar kamar menyusul adik kecilnya yang nakal.
"CRYSTAL KEMBALI ATAU KAKAK HUKUM KAMU!" Teriak Bryan sambil terus mengejar Crystal.
•••
Di sinilah Rio berada. Atmosfer tegang mendominasi ruang keluarga di mansion Richard. Hawanya juga sedikit panas padahal AC di sini sudah menyala.
Rio menghela napasnya panjang guna menetralisir rasa gugupnya. "Jadi gini om, sa-"
"Gak boleh!" Potong Richard yang tengah duduk bersedekap dada dengan angkuhnya.
"Tapi om saya cin-"
"Crystal masih kecil, belum waktunya dia mengenal cinta-cintaan." Untuk kedua kalinya Richard memotong perkataan Rio.
Ya walaupun jika dilihat-lihat Rio ini anak yang baik-baik dan sopan tapi tetap saja namanya ayah seorang gadis tidak mungkin dengan mudahnya memberikan gadis berharganya ke orang lain. Apalagi umur gadisnya yang masih 16 tahun, masih sangat kecil bagi Richard.
"Saya tidak merestui kamu jadi pacar putri saya. Kalian itu masih kecil, waktunya belajar bukan pacaran"
"Daddy apa-apaan sih!!!" Teriak Crystal yang masih berada di lift. Ia berhasil kabur dari 3 kakaknya dan turun ke ruang keluarga.
Crystal berlari menghampiri Rio hendak memeluknya namun Richard sudah menghalanginya terlebih dahulu.
"Ngapain kamu di sini? Kembali ke kamar!" Tegas Richard.
"Mau ketemu pacar aku lah. Enak aja main suruh pergi ke kamar, sudah susah payah kabur dari 3 setan itu malah disuruh kembali, dih ogah"
Ting
Pintu lift terbuka menampakkan ketiga kakak Crystal dengan wajah geramnya. "Gabriella Crystal Sanjaya! Kembali ke kamar atau kakak seret kamu!" Peringat Alex dengan nada yang sangat dingin.
"GAK MAU! Aku mau sama Rio!" Crystal menghindar dari Richard dan memeluk Rio erat.
Rio dibuat dag dig dug serr karena ulah Crystal. Senang dan takut bercampur aduk. Senang karena dipeluk Crystal, takut karena wajah keluarga Crystal sudah seperti orang yang siap mengeksekusi mati mangsanya.
Melihat situasi yang begitu mencekam, apalagi Alex sudah mengeluarkan pisau lipat kesayangannya sambil mengelapnya perlahan, akhirnya Rio pasrah. Dia melepaskan pelukan Crystal.
"E- emmm mungkin aku gak diterima keluargamu Crys, so aku jadi pacar kamu kapan-kapan aja ya," ucap Rio.
Mendengar itu, mata Crystal berkaca-kaca namun sebelum air berharga itu jatuh Rio membisikkan sesuatu. "Kita pacaran diam-diam," bisiknya.
Crystal mengangguk pelan. Ia kemudian berjalan gontai ke arah ketiga kakaknya.
"Bagus, sekarang pulanglah ini sudah malam," usir Richard. Coba saja bukan calon ayah mertua, sudah Rio hiihhhh... si Richard.
•••
Hari ini ketiga curut berkunjung ke mansion Richard. Membuat rusuh adalah pekerjaan utama mereka.
Lihatlah keadaan mansion sudah kacau balau membuat Richard pening saja. Masih dengan eksperimen yang sama, keempat curut itu mencoba membuat inovasi makanan terbaru.
Tepung berceceran di lantai, ada telur yang terlempar ke pilar, dan masih banyak kekacauan lainnya.
Saat Bayu dan Lucy sibuk mengacau eh dua insan yang sedang dimabuk asmara enak-enakan mesra-mesraan berpegangan tangan.
"Ihh Rio... Pegang yang bener dong mixernya, jadi kotor kan tangan aku," protes Crystal.
"Eh ya ampun maaf ya, mangkanya bantuin aku megangin mixernya biar gak kena tangan kamu"
Tanpa basa-basi Crystal memegang mixer beserta tangan Rio. Mereka saling terfokus pada pikirannya masing-masing sampai tidak menyadari ada empat setan yang sudah berdiri manis di belakang dua sejoli ini.
"Crystal, bersihkan badanmu lalu tidur!" Perintah Richard tegas.
"Itu juga berlaku untuk kamu Rio!" Lanjutnya.
"Tidak ada penolakan atau kakak bius kalian seperti Bayu dan Lucy," timpal Bryan.
Ah, pantas saja Crystal tidak bisa mendengar kegaduhan Bayu dan Lucy, ternyata sudah dibuat tepar sama setan putih.
Rio dan Crystal saling menatap. Mungkin kisah cinta mereka tidak akan semulus yang berada di novel-novel. Mereka harus bersembunyi. Kalau salah langkah bisa-bisa keduanya akan dirugikan.
Begitulah kisah cinta Crystal yang sangat dramatis dan penuh lika-liku kehidupan.
~~~
Kesian... Udah dapat pacar eh gak dapet restu dari keluarga
Udahlah stay jomblo aja
WkwkwkGimana extra part nya?
Udah cukup ya...
Dadah
KAMU SEDANG MEMBACA
Crystal 2
Humor[Sequel Gabriella Crystal] [End] Menjadi anak tiri dari seorang ketua mafia yang sangat posesif tidaklah mudah Berbagai aturan tak masuk akal menjerat Crystal Ia seakan hidup dalam sangkar emas buatan keluarga barunya Belum lagi adik tirinya yang ik...