Tertangkap

4.8K 661 49
                                    

Happy reading
Sorry for typo

Setelah sambungan telepon diputus secara sepihak, kedua curut itu langsung panik.

"Jir ini gimana?" Panik Crystal.

Bayu yang sedang di balik kemudi tak kalah paniknya. Karena tidak ingin sesuatu hal buruk menimpa mereka, Bayu memilih menepikan mobilnya.

"Tapi mereka bisa gak sih nemuin kita? Secara kan kita ada di tengah hutan begini," celetuk Bayu.

Crystal menepuk jidatnya. Sungguh bego temannya satu ini. Sepertinya Bayu lupa siapa Karl.

"Udahlah nyerah gue"

"Jangan nyerah dong Crys, kita udah jauh2 ke sini masa nyerah begitu aja"

Crystal menghembuskan nafas kasar. Mau sejauh apapun sampai ke ujung dunia pasti Karl menemukannya. "Udah daripada waktu kita habis buat jalan gak tentu arah mending kita makan, laper gue"

"Mau makan apa Lo di hutan? Rusa?"

"Eee anying sia goblok! Ya puter balik lah, kita tancap gas ke mekdi," ucap Crystal penuh nada semangat.

Mendengar kata McD pun Bayu ikutan semangat. Junk food merupakan makanan kesukaan kedua curut itu. Kalau saja mereka berdua tidak sama-sama terkekang oleh keluarganya sudah pasti mereka akan mengonsumsinya setiap hari.

Mobil mereka melaju membelah jalanan hutan dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Jalanan terpantau sepi sehingga Bayu berani untuk mengebut.

"Eh Bay, kok gue kepikiran sama nasib bang Vito ya?"

"Iya juga, kalau dia mati gimana? Terus bodyguard pribadi Lo diganti macam bang Leo kan mampus"

"Kita samperin dulu aja kali Bay, sekalian ngembalikan uang sama handphonenya nih. Mobilnya tetep kita bawa"

"Ide yang bagus"

•••

Bayu menghentikan mobilnya tepat di tempat mereka membuang Vito sebelumnya. Mereka berdua memincingkan mata masing-masing dan melihat sekitar.

"Bang Vito diculik om om kali ya Bay? Kok gak ada," ucap Crystal sambil terus mencari-cari dimana keberadaan bodyguard kesayangannya itu.

"Mungkin sih Crys, jadi sedikit nyesel gue buang bang Vito. Kesian mana belum nikah lagi." Camkan baik-baik hanya sedikit, sisanya mah Bayu gak peduli.

"Gue cek di luar dulu ya Crys." Bayu membuka pintu mobilnya dan tak lupa menutupnya kembali saat badannya sudah berada di luar.

Crystal melihat Bayu baru saja berjalan beberapa langkah kemudian,

Dor

Terdengar satu suara tembakan yang memekikkan telinga. Badan Crystal seketika membeku melihat sahabat curutnya langsung ambruk ke tanah setelah bunyi tersebut masuk ke telinganya.

"Ba- barusan itu, Bayu ke- kena tembak?" Batinnya tak percaya.

Tak lama setelah itu datang lah segerombolan orang bersetelan serba hitam dan mulai bergerak mendekati mobil yang ditempati oleh Crystal. Crystal tidak sebodoh itu untuk tetap mematung di kursinya. Ia segera melepas sabuk pengamannya dan mengunci setiap pintu.

Jantung Crystal rasanya sudah jatuh ke lutut saat orang-orang itu mencoba untuk membuka paksa pintu mobilnya. Untung saja mobil ini dilengkapi sistem keamanan yang canggih jadi pintu-pintu tersebut tidak akan mudah dibuka.

"Astaga gue lupa kaca mobil ini kan gak anti peluru, dahlah mati gue hari ini," gerutunya.

PRANG

Crystal 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang