Who Are You? (3)

472 68 23
                                    

Haruto menggenggam erat tali tasnya, berjalan dengan melompat-lompat kecil di koridor kelas sepuluh yang cukup ramai pagi itu. Bibirnya mengukir senyum manis pada siapapun yang dia temui.

Langkahnya ringan dan ceria.

Dia menghentikan langkah beberapa detik melihat papan bertuliskan kelasnya sebelum berlari kecil memasuki kelas, Haruto melompat di depan papan tulis sembari berteriak "SELAMAT PAGI IPS 3!"

"HARUTO IS BACK!!!" pekiknya nyaring dengan senyum lebar.

"SIAPA YANG KANGEN GUE?!! AYO ACUNG TANGAN NGGAK USAH MALU~!"

"BERISIK LO ANJIR NGGANGU GUE NGEGAME AJA!"

Senyum Haruto menghilang, dia mencebikan bibir menatap orang yang beberapa detik lalu berteriak kesal padanya.

"Yaudahlah besok-besok Avis aja yang sekolah!" gerutunya kesal lalu melangkah menuju tempat duduknya.

Baru beberapa langkah tapi lengannya sudah di tarik saja, kemudian tahu-tahu Haruto sudah ada di pelukan Junghwan dari depan, disusul Jeongwoo dari sebelah kanan, kemudian Doyoung dari sebelah kiri.

"Sumpah gue kangen banget sama lo!" ucap Junghwan, membuat Haruto terkekeh.

"Akhirnya mood bagus lo balik lagi, gue hampir sawan ngadepin lo yang kemarin!" ucap Jeongwoo.

"Parah, nggak kuat." Doyoung geleng-geleng kepala, masih mengingat tatapan tajam dan aura mengintimidasi Haruto yang sanggup membuat lututnya lemas.

Haruto mengangguk-angguk kecil, "Panas nih." celetuknya ringan sudah tak tahan karena dipeluk hampir dari segala sisi oleh ketiga temannya.

Mendengar itu ketiganya kompak mendengus sembari melepas pelukan. Junghwan bahkan hampir menoyor kepala Haruto, namun tidak jadi.

"Percaya gue kalau ini beneran Haruto!" ucap Junghwan sembari maju memeluk Haruto erat.

"Hm, celetukannya nggak pernah bikin gue nggak kesel." ucap Doyoung.

Haruto terkekeh lalu menepuk punggung tangan Junghwan pelan memintanya untuk melepas pelukan.

Junghwan melepas pelukan kini jadi merangkul Haruto. "Tapi ya Ru, kita bertiga nggak ada bikin salah sama lo kan?"

Haruto menoleh lalu menggeleng, "Kayanya sih nggak ada,"

"Ck, serius. Gue beneran takut ngeliat lo kemarin. Kita nggak ada bikin lo sakit hati, kan?" tanya Doyoung sudah was-was.

"Ohh, kalau itu mah, banyak. Waktu di kantin kemarin lo nolak ice cream yang gue kasih, gue sakit hati. Waktu Jeongwoo nolak diikat apple, gue sakit hati. Waktu Junghwan nyuruh gue diem pas di kelas, gue sakit hati." ucap Haruto membuat wajah ketiganya memucat.

Haruto menyeringai, lalu tertawa geli "Bercanda! Nggak kok, gue bohong."

"YEUU!" ucap ketiganya kompak.

Tak lama bel masuk berdering, Haruto melangkahkan kaki menuju kursinya, lalu mereka ngobrol bersama sampai guru pelajaran datang.

Kegiatan belajar mengajarpun... dimulai.

*














Haruto mengesap minuman susu pisangnya sembari duduk di atas motor yang terpakir di depan Trejomart. Matanya bergerak memandang sekitar, lalu menunduk saat bunyi notifikasi ponselnya terdengar.

Haruto merogoh saku, menatap layar ponsel yang menampilkan pop up message.

Ka-Abin: kamu di mana?

ABANG : The Best Person Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang