Kamis pagi menjelang siang, tepatnya empat puluh lima menit setelah istirahat pertama, XII IPS-2 dilanda jam kosong lantaran guru yang seharusnya mengajar informatika sedang sakit. Maka dari itu, atas inisiatif dan kegabutan beberapa murid di kursi belakang baris pertama dari pintu masuk, dimainkanlah sebuah lagu menggunakan speaker bluetooth.
Beberapa murid yang duduk tersebar pun menghampiri dan berakhir bernyanyi bersama. Awalnya hanya sepuluh orang, kemudian hampir seluruh murid XII IPS-2 bernyanyi bersama ketika lagu yang akrab di telinga mereka mengalun dengan indah.
Di sisi lain, Haruto yang sebelumnya sibuk dengan ponsel pintar di genggaman tangannya jadi mendongak dan bernyanyi bersama. Pun merubah posisi duduknya menjadi menyamping dengan ponsel yang ia genggam di atas paha.
"Jiwaku berbisik lirih .. kuharus milikimu~"
Haruto lantas membuka kamera di ponselnya, merekam perlahan situasi kelas saat ini. Dan ketika rekaman di layar ponselnya mencapai belakang kelas, di mana sebagian teman-temannya berkumpul dam bernyanyi di sana, Haruto men-zoom-in dan men-zoom-out satu per satu orang-orang yang tengah bernyanyi tersebut.
"Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku meski kau tak cinta ... kepadaku!"
"Beri sedikit waktu~ biar cinta datang karena telah terbiasa .. TERBIASA!"
Rekaman di layar ponsel Haruto sedikit goyah saat sang empu tertawa kecil sebelum menghentikan rekaman. Ia tersenyum ketika menaruh ponselnya di atas meja, lantas kembali menatap kumpulan murid di belakang sana. Beberapa ada yang mengangkat ponsel merekam atau sekedar melambaikan tangannya ke kanan dan ke kiri seperti sedang menonton konser.
"Lo nggak ke sana, Ru? Ikut nyanyi?" tanya seseorang yang baru saja duduk di kursi kosong belakangnya.
Haruto menoleh, "Enggak dulu," balasnya disertai gestur menolak. "Lagian, mereka aja udah cukup. Kalau gue juga ikut, makin rame nih kelas."
"Justru karena makin rame malah makin seru!" balas orang itu riang.
"Lo mau kita dipanggil ke ruang BK?"
Orang itu lantas tertawa.
Haruto tidak bercanda saat mengatakan kalimatnya. Meski ia ikut bernyanyi pelan di kursinya, tetapi sebenarnya Haruto menyimpan sedikit kekhawatiran. Pemuda itu takut tiba-tiba ada guru masuk, menegur, dan menyita speaker bluetooth yang tengah dipakai oleh anak kelas. Pemuda itu takut ketahuan pihak yayasan yang, katanya, cukup sering berkeliling melihat keadaan sekolah. Pemuda itu takut kalau suara musik dari speaker terdengar jelas keluar kelas dan mengundang guru BK mendatangi kelas, sebab letak kelas XII IPS 2 hanya kurang dari lima belas langkah dari ruang BK.
Sejak tadi, Haruto merasa was-was sendiri. Ia takut ketika banyak kemungkinan satu per satu menghinggapi benaknya. Namun, Haruto tetap berusaha menikmati musik yang diputar. Bagaimana pun, ia senang ketika sebuah musik mengisi waktu senggangnya.
Haruto menatap penasaran pada teman kelasnya itu, yang sekarang sedang memperhatikan kumpulan murid di kursi belakang. "Emangnya lo nggak khawatir apa pun, Dam?"
Yedam menoleh lalu mengangkat bahu. "Enggak, tuh," balasnya tenang.
Haruto menatap Yedam lurus-lurus, seolah tak percaya dengan perkataan yang tulus itu. Tak berapa lama ia memalingkan wajah tak acuh. "Ngomong-ngomong, Yoonbin mana?" Haruto mengganti topik sembari matanya menyisir sekitar. "Tadi dia keluar bareng Hyunsuk, kan? Kok belum balik-balik?"
Yedam kembali mengangkat bahu. "Mungkin, mereka ke toilet?"
"Masa ke toilet doang berdua?" sebuah heran dari seorang pemuda yang baru saja menjatuhkan bokongnya di samping Yedam. Pemuda itu sedikit bergedik lantas melanjutkan, "Serem," ujarnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/275438770-288-k206182.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ABANG : The Best Person
أدب الهواةKumpulan cerita singkat tentang Haruto, Yoonbin, dan Treasure: brothership, friendship, bromance. Pub: 23 Juli 2021 End: - - - - ✰ Alternative Universe ✰ BABYING HARUTO WATANABE ✰ Mengandung kata-kata kasar ✰ 15+ Photo by: Seisyun bot Edit: Zhana_ns