Matahari siang ini bersinar cukup terik membuat Haruto merutuk pelan, dia bersandar pada dinding di sampingnya sembari menarik lengan hoodie putih yang ia pakai sampai menutupi seluruh lengannya --bahkan sampai ke jari-jari.
Haruto menghela nafas, pada akhirnya dia memilih bermain games online di ponsel, mengurung niatnya untuk pergi ke kantin.
Bibir Haruto bergerak mengomel kecil, entah karena kalah games atau karena dia jadi tidak bisa bebas keluar ruangan. Haruto mendengus kecil lalu melempar pelan ponselnya ke meja.
Dia menghela nafas sekali lagi, lalu mengedarkan pandangan ke seisi kelas yang sepi, hanya ada lima orang.
"Kasian, gak bisa keluar kelas."
Haruto menoleh, menatap datar pada keempat orang yang datang menghampirinya. "Iyadeh yang bisa bebas kena sinar matahari!"
Orang tadi, Junkyu, tertawa pelan sembari menarik kursi duduk di depan meja Haruto. Dia menaruh gelas plastik boba di hadapan Haruto.
Mata Haruto berbinar cerah menatap minuman itu "Buat gue?" tanyanya penuh harap.
"Mana ada, itu punya gue." Yoonbin menyahut dari ambang pintu, lalu masuk mendekat.
"Lama banget sih lo, chicken nugget gue mana?" Jihoon membuka telapak tangan di depan Yoonbin.
Air muka Haruto berubah, dia cemberut, kembali menyandarkan kepala pada dinding di samping.
Setelah memberikan chicken nugget pesanan Jihoon, Yoonbin menolehkan kepala menatap Haruto. "Bercanda. Iya, itu punya lo."
Tubuh Haruto menegak dengan binar kecil di matanya, langsung menyambar gelas boba dan meminumnya.
"Lo mau coba punya gue nggak? Seger banget, Ru." Junghwan menyodorkan gelas plastik jus pada Haruto.
Haruto menolehkan kepala, lalu mengangguk. Sebelum Haruto meraih gelas Junghwan, Jihoon lebih dulu menahan.
"Nggak boleh!" ucap Jihoon sembari menatap Haruto "Lo nggak bisa minum ini, semangka."
"Astaga, gue lupa!" Junghwan menepuk pelan dahinya, lalu menjauhkan gelas plastik miliknya dari Haruto. "Maaf ya, Ru, gue lupa...."
Haruto mengangguk sembari tersenyum kecil "Nggak papa." katanya lalu menatap jus semangka itu "Padahal keliatannya seger...."
Junghwan menatap sedih, dia merasa bersalah. Yoonbin yang menatap itu mengerjap kecil.
"Udah, nggak papa. Lo mau coba minuman gue gak?" Yoonbin mengalihkan perhatian.
Haruto menatap minuman Yoonbin lalu menggeleng "Gue nggak bisa minum kopi."
"Nggak mau coba sekali lagi?" tanya Yoonbin yang dibalas gelengan kepala oleh Haruto.
"Lagian, mana doyan dia sama minuman lo. Pahit gitu," ucap Jeongwoo, lalu mengesap lemon tea-nya.
Haruto mengangguk setuju, dia kembali bersandar pada dinding, lemas.
Junkyu mengerjap lalu bangkit berdiri, dia berjalan ke jendela di sisi lain kelas lalu menutup gorden. Kemudian, kembali ke tempat semula.
Haruto tersenyum pada Junkyu "Makasih, kak."
Junkyu mengangguk, lalu ikut menyeletuk bergabung dengan obrolan teman-temannya yang lain.
Haruto mengesap minumannya beberapa saat sembari memejamkan mata, Haruto membuang nafas pelan, merapatkan diri pada dinding.
Tubuhnya yang terasa lemas itu perlahan mulai kembali terasa seperti semula setelah Junkyu menutup gorden, menghalau cahaya matahari yang masuk. Udara dingin AC juga mulai terasa lebih sejuk dari sebelumnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ABANG : The Best Person
Fiksi PenggemarKumpulan cerita singkat tentang Haruto, Yoonbin, dan Treasure: brothership, friendship, bromance. Pub: 23 Juli 2021 End: - - - - ✰ Alternative Universe ✰ BABYING HARUTO WATANABE ✰ Mengandung kata-kata kasar ✰ 15+ Photo by: Seisyun bot Edit: Zhana_ns