⚠Warn
Babying Watanabe Haruto, bullying, bromance, umpatan, fanfiction, au, Binharu brothership.---
Di keluarga Haruto terlahir sebagai bungsu, itu artinya dia mempunyai seorang kakak --ah lebih tepatnya, abang.
Panggil saja Yoonbin.
Sebagai saudara mereka sangat dekat, dari kecil Haruto tidak bisa pisah dengan Yoonbin. Makanya Haruto selalu satu sekolahan dengan sang kakak.
Yoonbin sih tidak keberatan, justru dia merasa senang karena artinya Yoonbin bisa mengawasi Haruto lebih jauh. Ya, mereka saling lengket --sesuatu yang sangat jarang ada di persaudaraan laki-laki.
Ya, habis, Haruto ini anaknya sedikit naif. Yoonbin jadi takut sesuatu terjadi pada adik kecilnya.
"Kak, aku dititipin ini! Katanya kasih ke kakak, dari... hehe, maaf, aku lupa namanya tapi dia perempuan! Teman kelas kakak."
Siang itu Haruto menghampiri Yoonbin yang sedang makan siang di kantin bersama teman-temannya. Haruto dengan ceria menunjukan sebuah kontak makan pada Yoonbin.
Yoonbin menerima kotak makan yang Haruto sodorkan lalu mengajak sang adik agar duduk bersama-nya.
"Kamu udah makan?" tanya Yoonbin menatap Haruto sejenak lalu membuka kotak bekal tadi.
Haruto mengangguk, beberapa detik kemudian dia menggeleng.
"Ha? Gimana maksudnya?" tanya Yoshi, teman Yoonbin, sembari menatap Haruto bingung.
"Maksudnya.. aku udah makan, tapi nggak banyak." jelas Haruto menatap Yoshi.
"Loh kok tanggung-tanggung gitu makannya? Nasi-nya nangis loh...." sahut Junkyu yang juga ada di meja itu, teman Yoonbin.
"Nasi-nya nangis karena gak aku makan? Yaudah deh aku mau balik ke kelas ngabisin makanan aku, terus balik ke sini."
Yoonbin yang baru selesai menaruh kotak makan di hadapan Haruto jadi menarik Haruto agar cowok itu kembali duduk.
"Nggak usah, kamu makan ini aja. Belum kenyang, kan? Nih, habisin ini." ucap Yoonbin sembari menggerakkan dagu pada bekal yang diberikan seseorang untuknya.
"Tapi bekal ini untuk kakak, kalau aku makan ini... gak sopan. Lagian, aku gak mau nasi aku nangis!"
"Bekal ini kan udah di kasih ke kakak, milik kakak. Sekarang kakak kasih ke kamu, kamu makan ini, habisin."
"Gitu?"
Yoonbin jadi menatap gemas, dia mengangguk kecil.
"Terus nasi aku? Nanti nangis...."
Yoonbin menghela nafas mendengar itu, dia menatap Junkyu tajam. Junkyu nyengir, lalu menatap Haruto.
"Ehm, gini ya, Ruto. Gue jelasin. Nasi nangis itu cuma perumpamaan aja, okay. Intinya, lo gak boleh menyisakan atau buang-buang makanan. Kenapa? Karena artinya lo gak mensyukuri makanan yang lo makan, padahal di luar sana banyak orang yang pengin bisa makan enak kaya lo. Gitu. Bukan nasinya nangis beneran...." jelas Junkyu sejelas mungkin.
Jihoon yang sedari tadi hanya menyimak kini mengangguk, dia teman Yoonbin. "Besok-besok kalau di kasih permen sama orang yang gak dikenal, lo jangan mau ya. Nanti di culik!"
"Sekarang ngerti, kan?" Yoshi bertanya dengan wajah ramahnya.
Haruto mengangguk. "Ngerti, kak!" balas Haruto terlihat lucu.
"Bagus, anak baik. Sekarang makan bekal yang kakak taruh di hadapan kamu, habisin yah." ucap Yoonbin sembari mengelus sejenak rambut Haruto.
"Tapi nasi aku yang di kelas...."
KAMU SEDANG MEMBACA
ABANG : The Best Person
FanfictionKumpulan cerita singkat tentang Haruto, Yoonbin, dan Treasure: brothership, friendship, bromance. Pub: 23 Juli 2021 End: - - - - ✰ Alternative Universe ✰ BABYING HARUTO WATANABE ✰ Mengandung kata-kata kasar ✰ 15+ Photo by: Seisyun bot Edit: Zhana_ns