Haruto memasukan setusuk cilok ke dalam mulutnya, mengunyah dengan nikmat, lalu menusuk cilok lainnya di dalam plastik.
Matanya menatap pada ketiga teman yang saat ini tengah ribut kecil, entah membahas apa Haruto tidak tahu.
"Bahas apa sih?" tanya Haruto dengan watados, lalu memasukan setusuk cilok yang lain ke dalam mulutnya.
Kepala Haruto dijitak pelan, lalu orang itu menghela nafas menoleh pada kedua temannya. "Udahlah sabtu aja sabtu, kalau kamis mah kita kan sekolah."
"Ya, kan, bisa pas pulang sekolah."
"Emang lu nggak capek? Gue capek anjrit, baru pulang langsung berenang."
"Kapan?" Haruto menyahut, memasang ekspresi lempeng.
Semua menatap Haruto, hanya sejenak sebelum kemudian kembali berdiskusi. Haruto mengerjap, lanjut menguyah cilok di mulutnya.
"Cilok Mang Edun enak banget dah," celetuk Haruto pelan kembali menusuk cilok yang tersisa.
"Lo bisa diem nggak sih? Diem aja gitu loh diem." ucap Junghwan greget.
Haruto mengangkat tusuk lidinya, "Kenapa ribet banget, kita kan punya kolam renang masing-masing di rumah, yaudah berenang saja sendiri." lalu Haruto memakan cilok terakhirnya.
Jeongwoo menatap temannya itu kemudian menghela nafas "Lu ngerti nggak sih apa yang daritadi kita bahas?"
"Berenang," ucap Haruto mengunyah dengan santai.
"Terus?" Jeongwoo menatap Haruto dengan kedua tangan dilipat di depan dada.
"Main air?" Haruto mengerjap, lalu menggedikan bahu kini terlihat tak acuh.
Doyoung menepuk dahinya, Junghwan menghela nafas berat, sementara Jeongwoo maju hendak mencekik Haruto.
"Mati aja lo mati!" kata Jeongwoo greget, Haruto tertawa pelan.
"Bercanda." ucap Haruto setelahnya, "Tugas berenang kan? Kata Pak Juned diganti sama praktek bulu tangkis."
Jeongwoo menjauhkan tangannya dari leher Haruto menatap heran cowok itu, "Tau dari mana?"
"Pak Juned bilang sendiri ke gue. Katanya Kamis besok kita praktek di sekolah." balas Haruto.
"Ohh, yaudah, bagus." ucap Doyoung tenang, juga senang.
"Lo kenapa nggak bilang kalau tau?" tanya Junghwan bingung.
"Nggak tau, pengin saja." balas Haruto kembali lempeng, Jeongwoo menoyor kepala Haruto dari belakang.
Haruto mengaduh, dibalasnya memukul lengan Jeongwoo kencang sampai cowok itu meringis sakit.
Jeongwoo mendelik tajam ke Haruto, yang ditatap balas mencibir meledek.
"Udah nggak usah berantem!" ucap Doyoung menarik Jeongwoo menjauh ke kursi kosong depan Junghwan.
Jeongwoo mendengus menjatuhkan diri di kursi kosong itu.
Haruto berdiri "Gue mau ke kantin, nggak guna gue ngobrol sama kalian." ucapnya lalu melangkah pergi.
"Idih, tengil banget!" Jeongwoo menatap sinis, kemudian tertawa sendiri.
"Apasih, nggak waras." maki Junghwan ikut melangkah pergi menyusul Haruto ke kantin.
Doyoung berdiri, dia menatap Jeongwoo, menggeleng pelan sebelum akhirnya ikut melangkah.
Jeongwoo mengumpat pelan, mau tak mau ikut berdiri "Tinggal saja teros!" sindirnya sembari melangkah.
*
![](https://img.wattpad.com/cover/275438770-288-k206182.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ABANG : The Best Person
FanficKumpulan cerita singkat tentang Haruto, Yoonbin, dan Treasure: brothership, friendship, bromance. Pub: 23 Juli 2021 End: - - - - ✰ Alternative Universe ✰ BABYING HARUTO WATANABE ✰ Mengandung kata-kata kasar ✰ 15+ Photo by: Seisyun bot Edit: Zhana_ns