Truth or Dare?

269 27 1
                                    

⚠⚠⚠
Mengandung kata-kata kasar!


*

Yoonbin: "Truth Or Dare?"

Haruto: "Truth!"

Yoonbin: "Berapa banyak coca-cola yang lo minum hari ini?"

Haruto: "...."

Haruto: "G-gue, gue milih dare, deh!"

Yoonbin: "Lo nggak boleh minum minuman bersoda sampai satu bulan ke depan."

Haruto: "I dont fucking like this game!"

*

Di luar, matahari bersinar amat terik. Langit biru tampak memukau dengan sedikit gumpalan-gumpalan putih yang melayang di ketinggian tertentu. Ini adalah hari yang cerah untuk menjemur pakaian atau benda lain sehabis mencuci, alih-alih menatap sebuah botol kosong bekas minuman yang berputar lambat.

Haruto menatap botol itu tegang, lantas cemberut saat botol bekas minuman itu berhenti ke arahnya, menunjuk. Di sisi lain, Yoonbin menyeringai, tidak peduli bagaimana reaksi Haruto.

"Truth or dare?" si sulung memasang ekspresi sengak sekaligus mengejek.

Haruto memutar bola mata malas, "Truth!" katanya, tak acuh.

Pemuda berkelahiran Desember melebarkan seringainya hingga membuat perasaan si April gelisah. Namun, tiba-tiba Yoonbin merubah ekspresinya menjadi lebih serius. Dia menatap Haruto lurus dengan aura mengintimidasi, berhasil membuat Haruto berkeringat dingin.

"Apa?" suara Haruto terdengar galak, berbanding terbalik dengan hatinya yang mulai gemetar, sedikit takut. "Lo mau tau apa? Jangan cuma natap gue kaya gitu!"

"Beberapa hari lalu, gue liat banyak botol Coca-Cola kosong di tempat sampah," kata Yoonbin, sengaja memberi jeda pada ucapannya.

"Y-ya, terus?"

"Di kamar lo," ujarnya, melanjutkan. "Gue nemu banyak botol Coca-Cola kosong itu di tempat sampah kamar lo."

Jantung Haruto seakan berhenti sedetik sebelum berdegup lebih keras dari sebelumnya.

Ketika ia akan membuka mulut, memberi pembelaan, Yoonbin lebih dulu mengetahui niatnya dan ia pun membalas, "Diliat dari jumlah botolnya, akhir-akhir ini lo bisa minum soda sesuka hati, ya?" Yoonbin tersenyum amat manis hingga membuat Haruto merinding.

Haruto menyukai minuman bersoda, terkhususnya Coca-Cola. Untuk memuaskan dahaga, ia sering kali minum minuman bersoda itu. Haruto bahkan bisa bertahan tanpa meminum air putih selama seminggu. Namun, ini bukan berarti ia sama sekali tidak minum, melainkan mengganti air putih dengan Coca-Cola setiap ia merasa haus.

Yoonbin yang entah bagaimana bisa tahu, tentu saja marah. Bukan hanya khawatir dengan kesehatan si bungsu, tapi juga mengomelinya selama dua jam penuh dan ditutup setelah memberi nasihat. Pun, sejak saat itu jumlah minuman bersoda Haruto dibatasi, dikurangi, dan dipantau langsung oleh Yoonbin.

Lantas, bagaimana Yoonbin bisa kecolongan? Jawabannya karena akhir-akhir ini sedang sibuk skripsian. Yoonbin sungguh sibuk, sehingga waktunya untuk mengawasi Haruto sangat longgar. Di sisi lain, Haruto memanfaatkan kesibukan Yoonbin untuk bisa meminum soda sesuka hati. Meski tidak sebanyak dulu, sebelum Yoonbin membatasi minuman sodanya.

Haruto kehilangan kata-kata sesaat. "O-oh ... itu botol cola yang dulu, udah lama, tapi belum gue buang," dalihnya. "Pas temen gue main ke rumah itu, loh. Lo tau sendiri kan mereka juga suka cola."

"Hm?" senyum Yoonbin tidak menghilang, justru terlihat semakin menyeramkan, alih-alih menunjukan ekspresi marah dan mengomelinya selama beberapa jam.

Haruto takut.

"G-gue, gue milih dare aja, deh!"

Masih dengan senyum, Yoonbin menutur, "Lo nggak boleh minum minuman bersoda sampai satu bulan ke depan."

"I dont fucking like this game!"

"Jangan lupa lo masih punya hukuman dari gue habis ini, Haruto."

"Fuck!"

"Stop cursing!"

"FUCK YOU, YOONBIN! FUCK YOU UDAH MASANG SENYUM SETAN KE GUE!!!"

"Watanabe Haruto!"

-❀♡-

Semangat yang besok UTS, semoga dapat nilai terbaik dan memuaskan, ya~!

ABANG : The Best Person Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang