BL. Is it over?

1.8K 251 156
                                    

Panjang banget aslian, siapkan makanan dan minumannya. Jangan lupa baca notes yang aku kasih di akhir yaa, lil important 😉

-----

"Aluna duduk disitu ya, Bun?" pamit Aluna dengan piring yang berisi beberapa sosis dan daging yang sudah dipanggang.

"Hati-hati ya! Dilihat dulu aman atau enggak," balas Bunda Nayeon.

Aluna mengangguk lalu berjalan menuju ayunan yang tadi sore dia duduki bersama Heeseung, Jake, dan Aletta.

Memilih duduk sendiri daripada bergabung dengan teman-temannya yang sedang bernyanyi bersama. Sudah hampir berganti hari namun mereka masih terlihat bahagia dan bersemangat menyantap makanan yang tersedia.

Pesta barbeque yang sempat tertunda akhirnya dilaksanakan juga. Aluna juga sudah memakai jaket kesayangannya yang waktu itu dibelikan Ayah Seungcheol saat beliau pergi ke Singapura.

Aluna memakan sosis sambil menatap pemandangan lampu kota yang terlihat. Sangat cantik, bahkan hari ini banyak bintang yang terlihat. Dia tersenyum sambil menatap langit.

Dulu dia selalu berharap akan ada bintang jatuh agar dia bisa meminta permohonan agar bundanya kembali, namun hal itu tidak pernah terjadi. Bahkan sepertinya Tuhan memberikan kebahagiaan lebih untuknya, tanpa meminta saat bintang jatuh, Bunda Nayeon kembali kepadanya dan Ayahnya.

Semua terasa lengkap sekarang, tidak akan ada lagi hari dimana dia iri kepada teman-temannya karena bisa mengucapkan hari ibu atau iri karena rapor mereka diambil oleh ibu masing-masing.

"Hei, ngelamun?"

Aluna terkejut dan hampir menumpahkan piringnya jika Sunghoon tidak menahannya.

"Hati-hati ..." ucapnya.

"Lo ngagetin," balas Aluna singkat. Sunghoon duduk disampingnya, sedangkan Aluna pura-pura tidak peduli dan tetap melanjutkan aktifitasnya.

"Kenapa nggak duduk di sana?" tanya Sunghoon.

"Gapapa."

Sunghoon hanya tersenyum. Mereka berdua sama-sama terdiam sampai makanan Aluna habis. Dia hendak berdiri namun ditahan oleh Sunghoon. Sunghoon memindahkan piring dan sumpit Aluna ke kursi depan mereka lalu menggenggam tangan Aluna dan memasukkannya ke dalam saku.

"Apa?" tanya Aluna.

"Nggak dingin?"

"Dingin."

"Yaudah," jawab Sunghoon sambil menatap Aluna. Aluna menghela napasnya lalu berusaha melepaskan tangan kirinya dari genggaman Sunghoon.

"Kenapa?" tanya Sunghoon terkejut.

"Kenapa? Lo tanya kenapa? Ya nanti pacar lo cemburu lah!"

"Emang siapa pacar aku?"

Aluna memejamkan matanya, dia sudah tidak mengerti dengan Sunghoon. Membuatnya naik turun seperti naik rollercoaster kematian.

"Ya lo pikir aja sendiri!" jawab Aluna ketus.

Sunghoon mengambil tangan kiri Aluna lalu menepuk-nepuk punggung tangannya. "Duduk di sini, sama aku."

"Gue mau ambil makanan lagi," jawab Aluna tanpa menatap Sunghoon.

"Kalau ngobrol sambil liat orangnya dong."

Aluna memutar bola matanya malas lalu menatap Sunghoon, "Hm."

Sunghoon tersenyum, "Nah gitu dong. Sekarang duduk manis, diem, dan dengerin aku ngomong, ya? Atau mau aku ambilin minum dulu?" tawarnya.

"Boleh deh, gue haus."

Ice Prince | Sunghoon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang