L. Berubah?

1.5K 264 0
                                    

DISCLAIMER ⚠️
Cerita ini murni dari pemikiran penulis sendiri, mohon maaf jika terdapat kejadian atau kesamaan penulisan nama tokoh dan tempat

Happy Reading! 💗

-------

Lumayan panjang nih, tiati bosen 🥺

"Bi Inah, minta tolong kuncirin rambutnya Luna dong."

Aluna datang ke dapur dengan membawa sisir juga karet jepang warna warni. Bi Inah tersenyum, beliau mencuci tangannya lalu menyuruh Aluna duduk di kursi.

"Mau dikuncir gimana neng?"

"Kepang dua kaya gini Bi."

Semalem Aluna ngeliat foto salah satu member group Korea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semalem Aluna ngeliat foto salah satu member group Korea. Dia jadi pengen kuncir kaya gitu. Bi Inah mengangguk. Bi Inah ini serba bisa, sejak kecil beliau yang merawat Aluna. Aluna sudah seperti cucunya sendiri. Walaupun usia Bi Inah tak muda lagi tetapi beliau masih segar bugar.

Ayah Seungcheol berencana menambah asisten rumah tangga lagi, karena khawatir akan kesehatan Bi Inah. Tetapi kata Bi Inah, "Ga masalah Tuan, nanti kalau saya sudah ga kuat kerja lagi saya bilang. Tetapi untuk saat ini saya bisa."

Ting! Tong!

"Eh temen Luna dateng! Ini udah kan Bi?" tanya Aluna. Bi Inah mengangguk lalu merapikan poni Aluna yang panjang agar tidak menggangu mata.

"Udah neng."

Aluna mencium tangan Bi Inah lalu berlari kecil untuk mengambil tasnya dan keluar menemui Sunghoon.

"Pagi Sunghoon! Maaf ya lama," kata Aluna dengan senyuman manisnya.

"Ga lama kok, ayo berangkat!"

Sunghoon membukakan pintu untuk Aluna seperti waktu itu. Aluna mengucapkan terima kasih lalu masuk ke dalam mobil Sunghoon. Biasanya Sunghoon membawa motor ke sekolah, tapi hari ini mungkin ia mau membawa mobil.

"Ayah lo udah berangkat?" tanya Sunghoon yang menyalakan mesin dan menjalankan mobilnya. Aluna mengangguk sebagai jawaban. Sunghoon membunyikan klakson sambil membuka kaca.

"Berangkat pak!"

"Iya den! Widih cantik banget neng Aluna, hati-hati ya?"

"Makasih Pak Joko!"

Pak Joko tersenyum sambil mengangguk. Mereka pun meninggalkan kediaman Aluna. Sunghoon menyalakan musik dari mobilnya, kali ini dia bawa flashdisk.

"Lun tolong buka dashboard-nya."

Aluna mengangguk lalu membuka dashboard tersebut. "Mau nyari apa?" tanya Aluna.

"Ada kotak bekal ga?" tanya Sunghoon. Aluna berdehem sambil mengambil kotak makan kebanggaan ibu-ibu. Apa itu? Tupperware.

"Ini?"

Ice Prince | Sunghoon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang