______________________________________________
Sang kunci utama.
______________________________________________❄️°°°ZO: WTWSFAW°°°❄️
Siang itu di rooftop sekolah.Jihyung tidak tahu apa sebenarnya yang hatinya rasakan kala itu. Marah? Benci? Iri? Atau justru sebaliknya?
Karena entah mengapa, saat menemukan Lee Beomgyu yang tengah menggenggam tas gitarㅡyang baru saja Beomgyu dapatkan dari salah seorang penggemarnya sebagai hadiah ulang tahunㅡsendirian di atap sekolah siang itu, dia tak mampu mengeluarkan tenaga. Hanya bisa menyembunyikan tongkat kayu di punggungnya sampai pemuda di hadapannya itu berbalik.
"Eh, Jihyung? Kau sedang apa?"
Dilihatnya Beomgyu yang tengah tersenyum di sana. Senyuman yang selalu Beomgyu berikan pada orang-orang, namun Jihyung merasa tak pantas menerimanya. Sepercik rasa iba sontak menyelimutinya. Seakan itu bisa saja mengalahkan api yang mulai berkobar dalam hatinya. "Ak-aku ... aku sedang ..."
"Kau kenapa pucat begitu? Sedang sakit, ya?" Beomgyu tiba-tiba mendekat. Nampak sekali bahwa pemuda itu tengah menyadari akan gelagat Jihyung yang tak biasa.
"Beomgyu, maafkan aku."
"Uh? Kenapa tiba-tiba minta maaf?"
Jihyung kemudian menguatkan cengkeramannya pada tongkat itu. Keringat membasahi pelipisnya. Pacu jantungnya semakin cepat.
Sampai Beomgyu bersuara.
"Jihyung, katakan padaku ada apa?"
"Aku ingin kau terima ini!"
Duk!
+×+
"Ayolah, Nuna! Aku hanya mau menitipkannya sampai mereka pulang. Jika mereka datang ke kamarku dan tahu kalau aku mengoleksi boneka, aku kan bisa malu. Mau ditaruh dimana wajahku yang tampan nan imut ini?"Aeri memutar bola matanya jengah. Padahal jam masih menunjukkan pukul 8 pagi, tapi anak di depannya itu malah sudah membuatnya kesal setengah mati.
Bisa-bisanya di saat seperti ini, Kim Kai si menyebalkan itu tiba-tiba datang dan mengusiknya dengan meminta untuk menaruh satu kotak besar berisi boneka koleksinya di dalam kamar gadis itu. Lalu, mau ditaruh dimana pula jiwa psikopat Aeri selama ini kalau begitu? Masa iya dia jadi harus melindungi barang-barang itu di kamarnya sendiri?
Itu mustahil!
"Kau apa tidak dengar? Sudah kukatakan berapa kali sejak kau datang 10 menit lalu, hum? A-ku ti-dak ma-u, Kim Kai!!" Sarkasnya. Kemudian berbalik guna merapikan tas untuk bersiap pergi ke rumah Taehyun. "Sekarang kau keluar! Aku tidak peduli jika anak-anak klub musik itu tahu tentangmu soal ini. Itu urusanmu. Ti-tik!"
"Aish! Nuna, kumohon." Kai dengan gesit menahan pergelangan Aeri yang sudah hendak melangkah. "Hanya sampai mereka pulang. Setelahnya, aku akan langsung mengambil semuanya lagi. Ya, ya? Jebal!"
![](https://img.wattpad.com/cover/265306715-288-k942947.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] ZERO O'CLOCK: When The World Stops For A While
Fantasy[𝙊𝙉 𝙂𝙊𝙄𝙉𝙂] Park Aeri tidak pernah berpikir bahwa kehidupan seseorang di luar sana rupanya tergantung pada pilihannya. Ada satu pemuda Seoul yang seharusnya bisa ia selamatkan saat itu. Jika saja waktu dapat diulang, gadis itu ingin memulai s...