Episode 18: Unexpected

13 3 0
                                    

______________________________________________

Yang tak terduga.
______________________________________________

❄️°°°ZO: WTWSFAW°°°❄️


"Maaf, ya, kami hanya punya ini untuk hidangan kalian. Pasalnya, Kai tidak bilang kalau akan ada tamu. Aku jadi tidak sempat menyiapkan camilan yang banyak." Yera berucap sembari tangannya gesit meletakkan beberapa piring berisi biskuit dan empat gelas berisi minuman segar ke atas meja.

Do Yoojin yang pertama berseru. Tercengir lebar. Entah kenapa senior Kai di klub musik satu itu nampak banyak tingkah hari ini. Tidak biasanya. "Haha. Santai saja, Nuna. Kami akan habiskan apapun yang Nuna bawakan, kok. Tidak perlu repot-repot membawa terlalu banyak. Kau juga perlu beristirahat."

"Baiklah." Yera tegak. Balas tersenyum. "Nuna pergi dulu. Jika butuh sesuatu, katakan pada Kai saja. Dia rajanya mengacak dapur kalau urusan makanan." Lanjutnya, sembari mengacak surai Kai lembut.

"Terima kasih, Yera Nuna." Jawab ketiga senior Kai itu secara serentak.

"Sama-sama."

"Oh, iya, para sunbae sekalian, hari ini kita akan berdiskusi soal kompetisi musik yang mana dahulu?" Kai bertanya di detik berikutnya. Tepat saat Yera menghilang dari balik pintu.

"Kita mulai dari yang waktunya paling dekat. Umm, sepertinya itu yang di taman kota. Kurasa, kita perlu unㅡ"

"Sebentar!"

Omongan Hansung terputus. Ada Jihyung yang langsung mengangkat sebelah tangan dengan raut datar. Tatapannya nampak kosong.

"Sebelum kita bahas soal kompetisi, apa aku boleh cerita sesuatu?"

"Aish! Kita tidak punya banyak waktu untuk bercerita. Kita harus bahas tentang kompetisi hari ini, Han Jihyung!" Tegur Yoojin. Namun langsung dibantah oleh Hansung.

"Tak apa. Kalau hanya cerita sedikit aku akan maklumi. Kau mau cerita apa, Jihyung?"

Yang ditanya sempat terdiam sejenak. Nampak gugup saat mulai bersuara. "Aku hanya ... ingin mengungkap semuanya hari ini, pada kalian yang ku percaya."

"Ha? 'Mengungkap semuanya' bagaimana?"

"Apa maksudmu sunbaenim?"

"Kau ... tidak minat ikut kompetisi?"

Jihyung menggeleng. "Bukan, bukan! Bukan itu." Pemuda itu lantas menarik napas dalam-dalam. Mencoba menguatkan dirinya sendiri untuk kembali melanjutkan. "Ini ... tentang kebenaran yang membuatku belakangan ini merasa tidak tenang. Kurasa, aku takkan sanggup memendamnya sendirian tanpa bercerita."

+×+


Yoo Yeonjun, nama pemuda itu.

Seseorang yang menjadi teman sekaligus kakak saat Lee Beomgyu kehilangan arah dan tujuan. Yeonjun bilang, mereka pertama kali bertemu sekitar pertengahan tahun lalu, saat Beomgyu masih duduk di bangku kelas dua SMA.

Beomgyu yang ia lihat saat itu benar-benar sangat terpuruk bagai kehilangan dirinya sendiri. Dengan wajah penuh lebam, anak itu tidur semalaman di depan kedai kecil miliknya. Yeonjun iba. Sekaligus cemas akan kondisi seorang pemuda berusia 7 tahun lebih muda darinya itu yang meringkuk kesakitan tanpa seseorang di sisinya.

Saat itulah mereka pertama kali bertemu dan saling mengenal. Dengan Yoo Yeonjun menawarkan untuk mengobati lukanya dan membiarkan Beomgyu menetap di sana beberapa saat.

[1] ZERO O'CLOCK: When The World Stops For A WhileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang