Episode 1: The Main Problem

37 6 0
                                    

______________________________________________

Masalah utama yang seharusnya tidak pernah terjadi.
______________________________________________

❄️°°°ZO: WTWSFAW°°°❄️


"SELAMAT ULANG TAHUN!!"

"Oppa, selamat yah!"

"Wah, kelinci hyung jadi tambah tua dong!"

"Ayo Bin, tiup lilinnya!"

Suara riuh itu langsung menyambut Kim Soobin saat tangannya baru saja membuka pintu rumah. Ada Yera yang sedang memegang kue, Kai sibuk meniup terompet, dan Aeri yang tengah mengamankan tiga buah kotak kado.

Namun bukannya mengulas senyum atau ikut bertepuk tangan dengan iringan nyanyian 'selamat ulang tahun', pemuda itu malah memasang raut kebingungan. "Eh? Apa kalian lupa kalau ulang tahunku sudah lewat?" Tanyanya. Nampak lelah karena sejak pagi sudah harus ke kampus guna mengurusi keperluan organisasi jurusanㅡkendati ini adalah akhir pekan yang seharusnya jadi ajang bersantai. Ayolah! Siapa pula orang yang sudah merencanakan ide aneh ini padahal jam sudah menunjukkan pukul 10 malam? Terlebih, pesta kali ini seharusnya tidak diadakan. Ya. Tidak, setelah bulan lalu hanya di rayakan lewat pangilan video saja. "Ini bahkan sudah sebulan sejak kalian menelepon waktu itu. Kenapa sekarang malah merayakannya lagi?" Lanjut Soobin lagi. Sibuk mengerjap-ngerjapkan mata tatkala Kai langsung merangkulnya santai.

"Eish, kau jangan begitu hyung." Ucap adiknya itu. Menyengir lebar. "Ulang tahunmu, 'kan, tanggal 11. Jadi apa salahnya?"

"Aku tahu. Tapi, 'kan, 11 April, bukan 11 Mei."

"Hum, kau pasti lupa soal omonganku waktu itu, 'kan? Makanya jadi bingung begini. Benar 'kan, hyung?"

Soobin mengangkat sebelah alis. Semakin tidak mengerti. Hanya bisa menatap bergantian Aeri dan Yera yang tengah memperhatikan perdebatan ini dengan sabar sebelum bertanya. "Soal apa? Aku tidak ingat tuh."

"Baiklah. Biar ku ceritakan." Kai langsung meraih ponsel dari saku celana. Mengangkatnya dan mengarahkan layarnya ke depan wajah. Bermaksud agar ceritanya terasa realistis. "Jadi, aku mengusulkan ide ini sebulan lalu saat kita melakukan panggilan video untuk ulang tahunmu. Lalu..."

Hari itu, 11 April 2020

"Kau serius tidak bisa pulang, hyung? Tetangga kita yang juga kuliah di Seoul bahkan sudah pulang sejak dua hari lalu. Bisa-bisanya kau sendiri betah di sana padahal sedang ada libur dadakan." Kai memberenggut kesal waktu itu. Menatap penuh ke arah laptop yang menampilkan wajah kakak laki-lakinya itu.

"Hei, hei! Apa kau tidak dengar apa yang tadi oppa katakan? Dia tidak bisa pulang ke Busan karena punya banyak urusan penting yang harus diselesaikan." Kesal Aeri tiba-tiba. Mengundang tawa Soobin dari seberang sana. Membuat Kai sontak menggembungkan pipi, kesal. "Anak kuliahan dunianya berbeda dengan kita, tahu! Jangankan libur, mereka bahkan punya banyak tugas yang selalu harus diselesaikan dengan segera." Lanjutnya lagi, seolah sudah pernah merasakan jadi anak kampus.

Yera yang duduk di antara kedua anak itu pun sudah menutup kedua kupingnya rapat-rapat. Berada di tengah-tengah kucing dan tikus memang tidak mudah. Telingamu tidak akan aman meski hanya sedetik saja. "Hei, adik-adik manis! Bisa tidak kalian tidak bertengkar satu hari saja? Hm? Lagipula Soobin masih punya banyak urusan dan terpaksa meninggalkannya hanya untuk melakukan video call dengan kita. Ayo, hargai waktunya dan bicara seperlunya saja. Oke?"

[1] ZERO O'CLOCK: When The World Stops For A WhileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang