Selamat datang di Squel Logic & Heart, guys!
I hope you're enjoy to reading this story
Jangan lupa tinggalkan jejak, yaa <3
~
Rubatosis;
Kesadaran yang meresahkan detak jantungmu sendiri
***Maniac!
Triple Kill!
Legendary!
Seorang laki-laki memainkan komputer di depannya dengan cekatan, fokusnya hanya terletak pada layar monitor di depannya.
Tangannya otomatis berhenti saat melihat layar yang menampilkan tulisan Victory di depannya. Dia lalu menggerakan lehernya ke kanan dan ke kiri, guna meredakan rasa pegal di lehernya. Matanya melirik ke arah teman-temannya yang juga sibuk memainkan game.
"Vez!" Alvez Frastivoz Sarengga namanya, cowok itu membalikan tubuhnya, menatap cowok yang saat ini tengah menatapnya.
"Lo mau kemana?" tanya Raven, dengan cermin di depannya. Cowok itu sedang membenarkan rambutnya saat ini.
Gila, ganteng banget gue, batin Raven memuji dirinya sendiri.
"Minimarket." Mendengar hal itu, Raven menyimpan cerminnya di meja lalu menatap Alvez.
"Nitip, Vez! Beli siomay dua."
Pletak!
Suara nyaring dari kulit yang bertemu dengan remote televisi itu membuat semua orang yang ada di sana meringis. Apalagi Raven yang saat ini tengah mengusap dahinya sambil menatap tajam si pelaku pelemparan, Gatra.
"Tra, lo mau mati hah? Kalo ketampanan gue ilang gimana!?"
Gatra mendekati Raven dengan tampang jahilnya, sontak saja hal itu membuat Raven merinding ngeri.
"Nih, makan upil gue, biar makin ganteng." Gatra menekankan jarinya yang berisi upil pada hidung Raven.
"MONYET LU!" pekik Raven sambil mengernyit jijik lalu berlari ke arah Toilet. Sontak saja hal itu membuat semua orang yang ada di sana tertawa.
"Titip beli snack, Vez. Yang biasa gue makan, gue laper." Gatra berujar sambil menepuk-nepuk perutnya.
Alvez mengangguk, lalu melirik ke arah yang lainnya.
"Lo, Vis?" tanya Alvez pada satu-satunya cowok yang tak bersuara tadi.
"Gak perlu," balas Dhavis, cuek saja memainkan game.
"Gue ikut, Vez!" Ditho berlari mengikuti Alvez yang sudah berada di ambang pintu.
***
"Gue cari ke sana deh. Lo cari snack aja." Alvez mengangguk, menyetujui ucapan Dhito lalu melangkahkan kakinya ke arah kanan, tempat dimana snack kesukaan Gatra berada.
"Halo, Ma?"
"Apa sih, Ma? Gak usah dikirim lagilah. Kebanyakan."
KAMU SEDANG MEMBACA
RUBATOSIS [SEQUEL L&H]
Humor[Follow dulu sebelum membaca] [End] *** Mikala Achazia Pratama, hanyalah seorang Mahasiswi biasa yang berusaha menyelesaikan pendidikannya di sebuah Universitas. Hingga kembaran gilanya datang, memintanya untuk menyamar menjadi pria dan memporak-por...