RUBATOSIS 08

75 58 313
                                    

Budidayakan vote dan komen dulu sebelum membaca

Happy reading <3

***

Mika mengernyit saat tak menemukan siapapun di bawah sana. Dia kemudian melangkahkan kakinya, menuruni undakan tangga.

"Lama lo," decak seseorang, membuat Mika menoleh, menemukan Alvez yang tengah menatapnya datar.

"Mereka pada kemana?" tanya Mika sambil menatap sekelilingnya.

"Olahraga."

Mika mengernyit bingung, "Perasaan dijadwal gak ada."

"Sesuai mood." Alvez berujar sambil melangkahkan kakinya keluar.

"Gue ganti baju dulu." Ujaran dari Mika membuat Alvez menoleh. Dia lalu melirik Mika dari atas ke bawah.

"Gak usah ganti, lo mau olahraga atau mau fashion show?" tanya Alvez sinis.

Mika mendengus, lalu mengikuti langkah Alvez keluar.

"Oy, Mike! Baru bangun lo?" Teriakan dari sang Manajer membuat Mika tersenyum tipis, lalu mengangguk.

"Lain kali jangan bangun telat," ujar Maru sambil mengusap kepala Mika yang sudah berada di depannya.

Mika terkejut dengan perlakuan tiba-tiba sang Manajer, lalu memundurkan langkahnya, sedikit menjauh dari jangkauan Maru.

Maru mengernyit saat mendapatkan perlakuan seperti itu pada Mika. Lalu tersenyum mengerti, mungkin Mika hanya belum terbiasa.

"Maaf, Kak. Besok nggak lagi." Mika berujar sambil tersenyum tipis.

"Good."

Baru saja Mika hendak membalas perkataan Maru, Alvez datang dari belakang dan menabrak bahu Mika, membuat Mika terdorong ke depan.

"Lemah banget," cibir Alvez sambil tersenyum miring.

"Sialan," desis Mika pelan sambil mengusap bahunya.

"Vez, hati-hati elah. Gimana kalo Mike kenapa-napa coba?" Gatra menyahut, cowok itu melangkahkan kakinya mendekat pada Mika lalu merangkul bahu kecil itu.

Alvez mengernyit melihatnya. "Cuma kedorong doang, lebay lo."

"Lo gak usah olahraga, Mike. Ya, kan, Kak Maru?"

Maru mengangguk membenarkan. "Karena Mike ada masalah dalam kesehatan, jadi Mike istirahat aja. Gak usah olahraga. Gue gak mau Mike kecapekan, terus gak bisa latihan lagi."

Mika tersorak dalam hati, cewek itu lalu melirik Alvez dan menaik turunkan alisnya.

Alvez mendengus melihatnya. Jika saja Alvez adalah pemilik dari perusahaan game ini, Alvez berani bersumpah akan menendang Mike keluar.

***

"Tenggorokan lu udah baikan?" tanya Kura sambil menyentuh wajah Mike. Mike terpejam, merasakan begitu lembutnya tangan Kura menyentuhnya.

"Loh ... ini apa?" tanya Kura saat menyentuh lehernya.

Mike menepis tangan Kura saat cewek itu menyentuh jakunnya. Bangsat! batinnya.

"G-gue ... a-anu ...."

"Kura!" Suara panggilan dari seberang sana membuat Kura membalikan badannya.

Mike bersyukur dalam hati, jika saja tidak ada panggilan tersebut, mungkin dirinya sudah ketahuan sekarang.

"Ren!" Kura melambaikan tangannya sambil tersenyum secerah mentari ke arah Reno.

RUBATOSIS [SEQUEL L&H]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang