09. jealousy

3.1K 420 21
                                    

Rapat yang membahas tentang kerja sama antara Lexan dengan salah satu perusahaan teknologi asal Amerika yang terkenal dengan produksi gadget mahalnya berjalan dengan alot di pagi hari menjelang siang ini.

Sedari tadi, Haechan berusaha untuk meredam seluruh perkataan tajam yang Mark Lee ucapkan dengan terus menunduk canggung dan sesekali meminta maaf kepada perwakilan perusahaan asal Amerika ketika si atasan gilanya itu melontarkan beberapa sanggahan tajam tentang untung-rugi kedua perusahaan ketika akan menjalin kontrak.

"Maafkan aku Mr. Smith, tapi menurutku kau terlalu merendahkan kinerja perusahaanku saat ini. Jika sedari awal kau memang tak berniat untuk menjalin kontrak, lebih baik kau tak mengajukan semua omong kosong ini.."

Orang diseberangnya tak bereaksi apapun terhadap ucapan tajam yang baru saja Mark Lee ucapkan. Justru, si lelaki paruh baya—yang kalau Haechan tak salah lihat baru berusia sekitaran lima puluh atau lima puluh lima tahun itu menarik sudut bibir—menyeringai lebih tepatnya.

"Wow, kau ternyata sama saja seperti ayahmu.." Mark hanya mendengus tak suka. Sedari awal, jika saja ia tak salah ambil pilihan—Mark Lee akan lebih memilih mengambil kontrak dengan salah satu perusahaan teknologi asal Hongkong ketimbang mengambil kontrak dengan perusahaan asal Amerika satu ini. Mengingat, orang tua yang ada dihadapannya sekarang adalah salah satu dari banyak pria-pria yang dikenalnya suka mengkoleksi puluhan wanita untuk dijadikan teman tidur.

'Tanah kuburannya bahkan sudah tersedia, tapi si tua bangka ini masih saja menggilai kesenangan dunia.' Monolognya berkata demikian.

"Sekretarismu menarik.." sudah dibilang bukan?, si tua Bangka tak kenal umur satu ini akan menunjukkan sifat aslinya ketika tatapan matanya menemukan sebuah santapan hangat.

Mark Lee menggeram rendah—nyaris saja menyiram air minum yang ada di sebelah kiri tangannya untuk disiramkan ke wajah Mr. Smith ketika pria tua itu memfokuskan tatapan laparnya kearah Haechan yang sedang menjelaskan sesuatu didepan sana.

Ketika Haechan selesai dan duduk disebelah Mark Lee, Mr. Smith tanpa beban mengatakan sesuatu yang kembali menyulut api kemarahan si pemimpin Lexan.

"Apa kau bersedia menerima tawaran makan malam denganku nona Park?.."

Haechan mengernyit tak paham, sekilas memandang kearah Mark Lee yang juga tengah memandang kearah Mr. Smith dengan rahang mengeras dan mulut terkatup rapat—jangan lupakan kepalan tangan yang ikut mengerat diatas meja.

"Maafkan aku tuan, bukan bermaksud menolak. Tapi aku—"

"Apa kau memang selalu menggoda para sekretaris wanita dari berbagai perusahaan yang kau ajak untuk bekerja sama?." Seluruh jajaran penting dari Lexan yang mengikuti rapat di tempat itu terdiam ketika mendegar suara sang atasan yang sarat akan emosi.

"Dia—." Mark Lee memandang kearah Haechan yang sedari tadi memperhatikannya. "Oh aku mungkin lupa mengenai satu hal.." Mark Lee mulai melembutkan tatapan—setidaknya hal itu masih terasa mengintimidasi bagi semua orang.

"Sekretaris terbaik milik Lexan.Inc adalah calon istriku. Haechan Park, wanita yang baru saja kau ajak untuk memenuhi undangan makan malam sialanmu itu adalah calon istriku brengsek.." emosi yang sedari tadi Mark Lee tahan akhirnya bisa ia salurkan melalui kata-kata tajamnya.

"Sesekali lihtlah keadaan istrimu dirumah. Jangan terlalu sibuk mengajak seluruh gadis untuk kau ajak kencan disaat galian kuburanmu sudah disiapkan.."

LUMIÈRE [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang