DIMOHON KEBIJAKANNYA DALAM MEMBACA.NSFW! MATURE CONTENT🔞
Semilir angin dari luar berhembus melewati tirai jendela, perlahan ia berlalu dan menyentuh ringan kulit Haechan. Membuat ia melenguh pelan ketika merasa Mark mulai melancarkan berbagai macam aksi untuk membuat tubuhnya merasakan kenikmatan.
"Markh, stop—." Ucapan Haechan nyatanya tak mampu membuat Mark untuk berhenti dari kegiatannya mengecup dan mengendus lehernya, menghirup sisa-sisa aroma lavender disana, yang mungkin sekarang baunya akan kalah dengan wangi aquatic milik Mark yang sedari tadi sudah memenuhi indra penciuman Haechan.
Cumbuannya naik, menuju kearah bibir plum kemerahan merekah milik Haechan yang sedari tadi menggodanya.
Kecipak basah itu terdengar memenuhi ruangan, sesekali terdengar lenguhan ketika Mark menyesap dalam bibirnya dan mengajak Haechan untuk bersilat lidah.
Mark mengelus punggung hingga pinggang Haechan guna menenangkan gadis itu, karena ia tahu bahwa didalam diri Haechan sejatinya masih ada setitik keraguan untuk melakukan tindakan yang lebih jauh. Dan tugas ia disini adalah untuk meyakinkan Haechan dengan semua sikapnya bahwa seiring berjalannya waktu, entah itu sekarang ataupun dimasa yang akan datang, keduanya pasti akan sampai pada tahap ini.
"Relax Haechan, jangan khawatir."
Rasa-rasanya Haechan ingin tenggelam saja ke dasar palung Mariana ketika mendegar suara deep husky milik Mark yang entah kenapa terdengar begitu jantan dan menggoda diwaktu yang bersamaan—membuatnya perutnya tergelitik akan sensasi tak kasat mata itu.
Ia memeluk Mark untuk mengurangi rasa tidak percaya dirinya, menenggelamkan kepala di bahu kokoh milik Mark yang sempat menjadi topik hangat di berbagai media massa karena proporsinya yang ideal, dan kini Haechan rupanya cukup beruntung karena ia memiliki kesempatan untuk memeluk sekaligus bersandar di bahu kokoh milik sosok yang menjadi idaman banyak wanita ini.
"Jika kau masih ragu akan hal ini, kau bisa menghentikan ku sekarang Haechan."
Haechan menggeleng, ia ingin tahu, bagaimana rasanya bercinta dan mengabiskan malam yang panjang dengan partnernya. Keingintahuan itu seketika menyeruak ketika ia mengangkat pandangan dan menatap wajah keras sosok pria yang juga sedang balik menatapnya.
"I don't want you to stop. Just do it and make me yours tonight."
Karena sejatinya ucapan manusia itu bisa saja bagaikan sebuah racun yang terkadang membuat orang lupa akan diri mereka sendiri. Dan ucapan Haechan barusan juga menjadi racun mematikan untuk Mark karena ia benar-benar merasa menjadi seorang penguasa malam ini, dan memiliki hak penuh atas Haechannya, miliknya.
Tautan bibir kembali terjalin, kembali menciptakan kecipak basah. Keduanya saling mencumbu satu sama lain, dengan tangan Haechan yang mulai bergerak naik ke arah rambut legam nan lebat milik Mark—ia meremasnya pelan menyalurkan segala kefrustrasian dirinya akan sikap Mark yang menciumnya layaknya seorang yang handal.
Kebutuhan akan pasokan oksigen adalah salah satu pemicu terkuat mengapa keduanya kembali melepas pagutan. Dengan nafas yang masih terengah, Mark menyatukan kening mereka, membuat hidung keduanya saling bersentuhan.
Dengan posisi dimana, Mark masih berada diatas tubuhnya Haechan bisa dengan jelas melihat jakun pria Lee ini naik turun, dengan muka memerah padam menahan gairah sama sepertinya.
Mark menelusupkan tangan dibawah tubuhnya, dengan hati-hati ia membuka resleting belakang gaun Haechan, membuat tubuh itu terbebas dari gaun itu, menampilkan Haechan yang hanya mengenakan pakaian dalam berwarna senada.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUMIÈRE [Slow Up]
FanfictionMarkHyuck fanfiction ; GENDERSWITCH [BELUM REVISI & BANYAK TYPO BERTEBARAN] 𝐋𝐮𝐦𝐢è𝐫𝐞 𝐢𝐬 𝐅𝐫𝐞𝐧𝐜𝐡 𝐟𝐨𝐫 '𝐥𝐢𝐠𝐡𝐭'. "Tanda tangani disini dan hidupmu akan terjamin selama jangka waktu tiga tahun." "Perjanjian aneh apalagi ini Lee?! apa...