Keputusan yang telah dibuat oleh Johnny dan Mark yang menguikutsertakan pendapat dari Hachan, yang sampai saat ini masih belum mempercayai bahwa dirinya adalah anak dari seseorang yang tidak sengaja ia temui, andai semesta tak berkehendak, mungkin sampai detik ini Johnny akan melanglang buana masih berusaha mencari sang permata hati. Bahkan jika ada yang bilang mencari sampai ke ujung dunia, ia akan lakukan jika itu memang mampu membuktikan bahwa ia akan menemukan putri kecilnya.
Haechan sudah menerima semua hal yang sudah berlalu, masa-masa sulit itu berhasil ia lewati, tanpa menyerah di tengah jalan, dan tetap melangkah. Terimakasih juga atas kedatangan seuaminya-Mark Lee yang selama ini selalu berada disisinya, lelaki itu menepati janji yang ia buat di altar pernikahan, untuk selalu menjaga dan melindungi Haechan.
"Aku akan selalu berada di pihakmu, apapun keputusan yang nantinya kau akan ambil." Mark, suaminya memeluknya, keduanya sedang bersantai di balkon kamar sembari menikmati semilir angin yang menerpa wajah. Keduanya memutuskan untuk segera pulang ke Korea setelah urusan di Dubai selesai. Begitupun dengan Johnny yang juga ikut untuk pindah ke Korea. Pria itu tanpa pikir panjang langsung menandatangai persetujuan kerjasama dengan perusahaan Mark, lalu dengan seenak jidat memberikan Mark tanggung jawab untuk juga membimbing perusahaannya.
Suami dari Haecan itu langsung merasa pusing dengan beban yang Johnny berikan kepadanya, secara Almeera.Inc adalah perusahan bergengsi, masuk dalam jajaran perusahaan top dunia tapi sang owner dengan gampangnya memindahkan kekuasaan kearah Mark dengan dalih ingin menikmati masa pensiunnya.
Perlu waktu baginya karena mengurus satu perusahaan saja sudah pusing apalagi dua.
Dengan pertimbangan yang matang, saran dari ayahnya dan pertimbangan dari Johnny ia terima, dan dengan itu Johnny segara mengumumkan kepada publik bahwa Mark adalah pemimpin perusahaan, tak ingin ketinggalan ia juga ingin mengguncang publik dengan pengumuman bahwa Haechan adalah putri kandungnya.
Johnny tidak menghiraukan respon pubilk, buruk atau tidak setidaknya ia kini bisa bertemu dan bersama dengan putri terkasihnya, ia masih sangat-sangat bahagia saat ini, belum lagi ketika mengetahui bahwa Haechan sedang mengandung, membuatnya semakin tak sabaran untuk segera menimang sang cucu.
.
.
.
07 : 30 AM
Seoul, South Korea
Haechan memandang kearah wajah sang suami yang berada di atasnya, Mark dengan mata kemerahan dan wajah yang tanpa lelah menemaninya di setiap waktu memberikan gestur tersenyum di mata elangnya, dahinya ia satukan dengan Hechan, keduanya memejamkan mata sembari saling memgang erat kedua tangan satu sama lain.
"Aku tahu kau bisa, kau adalah wanita yang kuat."
"You're amazing, my beautiful mama."
Detik jam yang terus berjalan, keadaan di ruangan bersalin itu berada dalam situasi yang sedikit menegangkan, ketika Hechan mencoba mendorong sang bayi tapi usahanya masih kurang, hanya sebagian kepala bayi yang keluar.
Haechan mulai sedikit merasa takut namun pegangan tangan erat dan ciuman di kening yang diberikan oleh suaminya, jangan lupakan kalimat-kalimat penenang yang diberikan oleh Mark dan dokter yang membantu proses kelahiran buah hati pertamanya.
Pukul satu dini hari tadi, tiba-tiba saja ia merasa mulas yang begitu luar biasa, Haechan memang sudah berada di rumah sakit sejak dua hari yang lalu , karena antipasi Mark yang ingin agar ia bisa selalu siap siaga dengan bantuan dari tim medis.
"Nak, mari berjuang bersama, aku tahu kau sangat ingin melihat dunia kan? mari kita bersama-sama melihatnya."
Begitu kalimat itu ia ucapkan dalam hati dan dengan sekali mengejan untuk yang ke sekian kalinya akhirnya tangis dari sang bayi memecah keheningan yang semoat terjadi di ruangan bersalin itu. Membuat semua orang menarik nafas lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUMIÈRE [Slow Up]
FanfictionMarkHyuck fanfiction ; GENDERSWITCH [BELUM REVISI & BANYAK TYPO BERTEBARAN] 𝐋𝐮𝐦𝐢è𝐫𝐞 𝐢𝐬 𝐅𝐫𝐞𝐧𝐜𝐡 𝐟𝐨𝐫 '𝐥𝐢𝐠𝐡𝐭'. "Tanda tangani disini dan hidupmu akan terjamin selama jangka waktu tiga tahun." "Perjanjian aneh apalagi ini Lee?! apa...