Guys baca part ini sambil dengerin lagu What is love punyanya twice. Jamin baper wkwk. Tapi habis itu denger lagunya Ariana feat Nathan sykes yg almost is never enough.
***
"Gue aja yang dorong troli."
Lia mengangguk paham kemudian memberikan troli kepada Hendery. Gadis itu berjalan mendahului Hendery sambil membaca list belanjaan yang sudah Hendery tulis sebelumnya.
Mereka membeli gula, terigu, garam, baking powder, coklat batangan, telur, minyak serta beberapa kopi bubuk. Sebenarnya ini kali pertama Lia dan Hendery belanja stok. Karena biasanya ini menjadi pekerjaan Mark atau Elena.
"Kak ini terigunya berapa kilo?" tanya Lia, tulisannya kurang terbaca.
Hendery mendekat ke arah Lia untuk memastikan berapa kilo terigu yang harus mereka beli. Jarak mereka kini sangat dekat, bahkan sepertinya sudah tidak ada jarak diantara satu sama lain. Bahkan lengan kiri Lia menempel ke dada Hendery.
Menyadari hal itu, Lia nampak mendongak ke arah Hendery sedangkan pria itu menunduk ke arah Lia secara bersamaan. Tatapan mata yang tidak bisa dihindari sama sekali, membuat Hendery kesulitan bernafas serta membuat pipi Lia memanas.
"S-sorry."
Lia dan Hendery kini saling berjauhan, menciptakan jarak yang semestinya ada. Kedua bahkan saling memalingkan wajah masing-masing. Mencoba bersikap normal setelah kejadian barusan.
"Tiga kilo."
Lia bergegas mengambil tepung sebanyak yang Hendery ucapkan. Kemudian mereka beralih pada telur dan gula.
"Telurnya yang segede gimana?" tanya Hendery.
"Kurang tau. Yang kecil-kecil aja kali yah?" usul Lia.
"Sekalian yang gede aja mending."
Lia mengangguk kemudian memilah telur yang terlihat memiliki kualitas bagus. Oh, dibantu juga oleh Hendery. Keduanya nampak fokus memilah telur, sampai tidak sengaja Lia dan Hendery menyentuh telur yang sama secara bersamaan. Jadinya Hendery malah memegang tangan Lia.
"Duh, sorry. Sorry banget," ucap Hendery setelah menarik lengannya. Hendery nampak salah tingkah sedangkan Lia merasa pipinya panas.
"Telur, terigu, gula, bubuk kopi, garam, baking powder, minyak, apa lagi yah?" tanya Lia.
Hendery nampak mengambil alih list belanjaan kemudian membacanya dengan teliti. "Coklat."
Mereka kemudian pergi menuju etalase yang menjajakan berbagai macam jenis coklat. Lia langsung pergi mengambil tiga bungkus coklat batang dan memasukkannya ke dalam troli.
"Lo suka coklat?" tanya Hendery.
Lia mengangguk sambil menatap ke arah Hendery. "Lumayan."
"Almond, atau pure milk?"
"Both."
Hendery kemudian mengambil satu batang coklat rasa kacang almond.
"Buat lo, dari gue." Hendery mengulum senyum sebelum meninggalkan Lia di tengah kebingungannya.
***
"Udah?"
Ryunnita mengangguk pelan, "nih. Cobain dulu, manis gak. Kalo enggak gue tambahin lagi gula sama susunya."
Haidar mengambil sendok kemudian menyendokkan jus alpukat yang masih berada di dalam blender.
"Udah. Pas kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Marriage With Benefit
Fanfiction[SELESAI] "Keep this as simple as possible. I will not only give you a marriage, but I will give you benefits."-Jayden