Sakura menoleh ke arah pintu kamarnya yang terbuka. Ia menatap Sai dengan mata yang berkaca-kaca.
"Are you okay by?"
"No," jawab Sakura lirih.
"Apa yang membuatmu tidak ingin cerita?"
Sakura bangkit dari duduknya dan menatap Sai yang bersandar di pintu dengan tatapan dalam.
"Sai, apa kau akan tetap mempercayai keluargamu apapun yang terjadi?"
"Apapun," jawab Sai dengan tersenyum.
Sakura menunduk.
Sai memejamkan matanya lagi ketika merasakan pusing luar biasa. Pemuda itu mengumpat pelan ketika sakit kepalanya datang di situasi kurang tepat seperti ini.
"Sebenarnya tadi aku-"
"Sai!" Sakura yang hendak menatap Sai terkejut ketika melihat pemuda itu hendak limbung dan dengan cepat menahan tubuh Sai agar tidak terjatuh.
"Sai kau kenapa?" tanya Sakura panik.
"Gaara! Sasori! Sai Sasori!" teriak Sakura panik.
"Aku tak apa by, hanya pusing," lirih Sai seraya berusaha berdiri tegak namun badannya mendadak lemas.
"Saaaa!"
"Sasori!"
Tak lama kemudian Sasori datang dan langsung mengambil alih tubuh Sai. Pemuda itu dengan pelan menuntun Sai agar berbaring di ranjang Sakura.
"Sasori panggil Dokter sekarang, cepat," tanpa banyak di perintah dua kali Sasori segera menghubungi Dokter.
Sakura yang saat ini mendudukkan dirinya di samping ranjang kini menatap Sai dengan tatapan begitu cemas. Sebelah tangannya menggenggam tangan Sai dan sebelahnya lagi mengusap dahi Sai dengan lembut.
"Kenapa tadi?" tanya Sasori dengan nada datar namun juga terlihat panik.
"A-aku juga tidak tau," jawab Sakura.
"Ada apa?" Sasori menoleh ketika Gaara baru saja datang.
"Sai nge drop," jawab Sasori.
"Sudah panggil Dokter?" tanya Gaara cepat.
"Aku sudah memanggilnya,"
"Dimana Karin dan Ino?" sambung Sasori lagi.
"Mereka sedang keluar beli makanan,"
"Sai, kau baik-baik saja kan?" gumam Sakura lirih ketika melihat Sai yang memejamkan matanya, "Sai,"
Drrrttt Drrrttt
Sakura menoleh ke arah ponselnya yang berada di atas nakas. Gadis itu melepaskan genggaman tangannya dan meraih ponselnya. Tertera nama Sasuke di layar. Emerald nya kembali menatap Sai.
Tak lama kemudian seorang Dokter wanita masuk di susul oleh Ino dan juga Karin yang sama cemasnya dengan Sakura.
Sakura bangkit dan membiarkan Dokter itu untuk mengecek keadaan Sai.
"Apa dia melakukan aktivitas berat hari ini?" tanya Dokter wanita itu seraya melakukan pengecekan.
"Dia sekolah hari ini," jawab Sasori mewakili semuanya.
"Beberapa hari yang lalu apa dia mengalami kecelakaan dan pendarahan hebat?"
"Ya," jawab Sasori.
"Kondisinya drop. Jika nanti malam kondisinya semakin parah segera bawa ke rumah sakit untuk di lakukan tindakan khusus karena tidak di haruskan seorang yang baru saja keluar dari rumah sakit setelah kecelakaan parah berdiri ataupun melakukan aktivitas pada umumnya. Itu akan sangat fatal," ujar Dokter tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
B A B Y L A
FanfictionSetiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Setiap ada perpisahan pasti ada alasan. Setiap ada alasan pasti ada tujuan. Setiap ada tujuan pasti ada perjuangan.