36. Marah

616 100 0
                                    

Sakura memasuki mobil dengan tubuh lemas. Ino yang sejak tadi penasaran dengan pembicaraan Sakura dan Neji pun memilih bungkam. Gadis itu juga ikut menyandarkan Punggungnya dan menatap Sakura lekat.

"Neji bilang apa?" tanya Ino setelah hening beberapa saat.

Sakura memejamkan matanya seraya menggeleng pelan. Gadis itu kembali menegakkan tubuhnya dan memasang seltbeat kemudian kembali menstater mobil dengan pikiran bercabang.

"Seperti biasa, Neji curiga," ucap Sakura pelan.

Sebelum benar-benar menjalankan mobilnya, ponsel Sakura kembali berdering.

Gadis itu lantas mengangkat telepon tanpa melihat siapa yang menghubungi nya.

"Kau tidak perlu membantu Sasori dan Gara, aku sudah menyuruh anak buahku untuk tidak mengikuti nya karena aku sudah tau kebenarannya,"

Sakura mengeratkan genggaman tangan kanannya pada stir kemudi. Gadis itu melihat layar ponselnya yang menunjukkan nomer tidak di kenal.

Dengan kesal ia segera menekan tombol berwarna merah sehingga sambungan terputus secara sepihak.

"Sakura?" panggil Ino yang merasa aneh dengan sikap Sakura setelah Neji menghampirinya beberapa menit yang lalu.

Sakura diam. Gadis itu tidak sadar jika Ino memanggil nya beberapa kali.

Getaran pada ponselnya kembali mengalihkan atensi Sakura. Gadis itu menatap layar ponselnya yang kembali menyala. Menampilkan sebuah pesan dari nomer tidak di kenal.

Tangannya kembali meraih ponsel dalam pangkuannya dan membuka pesan tersebut.

Dengan raut wajah marah dan nafas yang memburu, Sakura dengan cepat mematikan mesin mobilnya dan keluar dari mobil tanpa menghiraukan panggilan Ino. Gadis itu berjalan cepat mencari Neji.

Namun langkahnya memelan ketika melihat Neji saat ini berada di gerombolan Sasuke. Pemuda-pemuda itu tampak terlibat pembicaraan yang seru. Bahkan apa yang terjadi di kantin tadi seakan tidak pernah ada.

Mereka terlihat baik-baik saja di penglihatan Sakura.

Tanpa sengaja, tatapan Neji bertemu dengan tatapan Sakura. Pemuda itu menyeringai tipis sebelum merangkul Naruto dengan wajah datar.

Entah apa yang terjadi pada mereka, yang jelas Sakura berharap jika Neji tidak akan memberitahu Sasuke. Sakura masih aman karena Neji hanya sekedar tau tanpa ada bukti.

"Sakura," panggil Ino yang kini sudah sampai di sampingnya.

Sakura mengalihkan pandangannya dan menatap Ino.

"Sorry," gumam Sakura pelan.

"Jujur padaku, Neji bilang apa tadi?" tanya Ino tajam.

Hening. Sakura hanya menatap Ino dengan mulut tertutup rapat. Gadis itu bukannya tidak ingin memberitahu Ino, namun Sakura diam karena punya alasan.

"Kita terancam," gumam Sakura datar.

"Neji tau?" tanya Ino yang langsung mengerti arah pembicaraan Sakura.

"Entah, yang jelas kita harus berhati-hati dengan Neji,"

Sakura menghela nafas pelan kemudian kembali melirik ke arah gerombolan Sasuke.

"Aku takut terjadi sesuatu sama Sai," gumam Sakura lirih.

"Sakura," panggil Ino pelan.

"Iya?"

"Neji tidak tau jika Sai itu bagian kita kan?" tanya Ino ragu.

"Aku harap juga begitu,"

"Dan aku harap Sai segera sadar," lanjut Sakura.

B A B Y L A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang