Gadis itu keluar dari mobil dengan wajah yang sangat tenang. Ia bahkan tidak terlihat panik ataupun takut ketika semua orang turun dari mobil dan jumlahnya sekitar sepuluh orang. Tidak ada 'bos' nya ternyata. Hanya anak buah yang membuat gadis itu menyeringai karena terlalu gampang melumpuhkan semua orang di hadapannya.
"Kalian berani menghadang ku?" tanyanya dengan suara lembut.
"Pengkhianat harus musnah,"
Ucapan salah satu pria di hadapannya membuat gadis itu membulatkan mulutnya membentuk huruf O. Ia tidak takut mendengar nya, bahkan ia semakin ingin menghabisi mereka semua saat ini. Tapi bermain-main terlebih dahulu mengasyikkan bukan?
Sudah sangat lama ia tidak melatih otot-ototnya.
"Aku memang pengkhianat di lingkungan kalian, tapi aku setia di lingkungan ku. Jadi jaga mulutnya ya sayang, itu menyakiti ku," sahutnya dingin.
"Oh ya satu lagi, kalian dan aku itu berbeda jadi jangan samakan aku dengan kalian,"
Gadis itu terdiam ketika para pria di hadapannya hanya diam.
"Kalian mengejarku untuk melawan ku kan? Ayo lawan, kenapa kalian hanya diam?"
Mendengar hal yang terkesan meremehkan dari gadis itu, salah satu pria yang sejak tadi sudah menahan emosinya kini maju dan dengan mudah serangannya dapat di hindari oleh gadis itu.
Ia balas menyerang dengan pukulan yang tepat mengenai rahang pria tersebut. Ekor matanya menangkap pergerakan pria lain yang mulai menyerangnya. Ia menangkap pergelangan tangan pria tersebut dan menendang tulang keringnya dengan keras. Kemudian memukul punggung pria tersebut menggunakan sikunya ketika pria itu menunduk.
Semua orang pun kini mulai maju bersama-sama. Bukan hal sulit untuk gadis itu karena skill mereka masih jauh di bawahnya. Ia bahkan menggunakan satu orang untuk menjadi tamengnya. Pria yang di gunakan tameng gadis itu tampak lemas karena mendapatkan berbagai pukulan dari rekan-rekan nya.
Setelah hampir separuhnya tumbang, gadis itu kembali menyerang dengan sangat brutal. Ia bahkan menarik keras rambut belakang pria yang hendak melawannya dan dengan gerakan cepat ia melepaskan kasar jambakannya ke arah mobil.
Sehingga pria tersebut langsung pingsan. Tak hanya sampai di situ, ia kembali menyleding pria lain dan segera menginjak perut pria tersebut kemudian menarik satu pria lagi dan membantingnya di atas pria yang ia injak.
Tersisa dua pria lagi, gadis itu menepuk-nepuk tangannya seolah sedang membersihkan kotoran yang menempel pada telapak tangannya dan menatap tajam dua pria yang tampak ketakutan. Keduanya pun panik ketika gadis itu hendak maju. Alhasil mereka berdua kabur meninggalkan teman-temannya yang terkapar.
"Cemen," gumamnya. Gadis itu segera kembali ke mobil dan menjalankannya dengan cepat. Yang harus ia hindari adalah bos mereka. Karena dia lah yang paling berbahaya untuk dirinya.
Ia melajukan mobilnya dengan sangat cepat menuju bandara di ujung kota. Bandara itu cukup sepi karena mayoritas penduduk menggunakan bandara umum atau bandara internasional. Namun hanya bandara itu yang bisa ia handal kan saat ini.
Saking fokusnya dan saking kencangnya ia membawa mobil, gadis itu tidak sadar jika di hadapannya ia akan melewati perempatan. Bersamaan dengan ia melewati perempatan tersebut, dari arah kanan mobil berwarna hitam juga tampak melaju kencang dan-
Brakkkk!
Mobil yang di kendarai gadis tadi berputar karena mobil dari arah kanan menabrak keras bagian belakang mobilnya.
Mobil itu menabrak sebuah tiang dan membuat cap mobil terbuka dengan mengeluarkan asap. Sedangkan mobil yang satunya menabrak sebuah dinding kios yang tutup. Bahkan karena kencangnya menabrak, atap kios itu roboh menimpa bagian atas mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
B A B Y L A
FanfictionSetiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Setiap ada perpisahan pasti ada alasan. Setiap ada alasan pasti ada tujuan. Setiap ada tujuan pasti ada perjuangan.