Sai bangkit dan berusaha duduk dengan perlahan. Ia mengangkat lengannya dengan ringisan kecil untuk menutupi asap yang masih mengepul.
Pandangannya turun ke bawah di mana Sakura yang syukurnya masih bisa membuka matanya perlahan.
Sungguh kejadian beberapa menit yang lalu adalah kejadian yang tidak pernah Sakura duga sebelumnya. Ia menatap sekelilingnya dengan kedua emerald yang berkaca-kaca.
Beberapa siswa maupun siswi sudah tergeletak begitu saja tanpa nyawa.
Keadaan bangunan bagian depan runtuh akibat ledakan besar tersebut.
Beberapa guru dan beberapa murid yang berada di dalam sekolahan mulai berhamburan keluar namun saat sampai di halaman depan semua siswi sontak menitikan air matanya karena melihat teman-temannya yang tergeletak tidak bernyawa.
"Sai," panggil Sakura lirih dan memeluk Sai yang juga ikut menenangkan.
"Aku di sini," gumam Sai menjawab panggilan tersebut.
"Sakura,"
Panggilan dari Karin membuat Sakura menoleh dan memeluk gadis itu dengan erat.
"Karin," balas Sakura dengan tangisan kecilnya.
"Kau baik saja kan? Tidak ada yang luka kan?" gumam Karin dengan suara rendah.
Tatapan Sai beralih pada Kiba yang tergeletak di bawah pohon. Kedua matanya berkaca-kaca dan dengan perlahan ia bangkit.
Kedua kakinya ia langkahkan untuk menghampiri Kiba dan mengecek keadaan sahabatnya itu.
"Tolong panggil ambulance," ucap seorang guru wanita dengan nada bergetar entah pada siapa dan menghampiri Sai yang berusaha menolong Kiba.
"Tolong dia Bu, dia masih hidup," lirih Sai begitu pelan dengan suara seraknya.
"Iya Ibu pasti tolong Kiba," sahut guru tersebut. Sedangkan guru-guru yang lain pun tampak mengecek beberapa siswa maupun siswi dengan tangisan karena sungguh tidak menyangka dan terkesan tiba-tiba.
"Pelan-pelan Sakura," gumam Karin seraya membantu Sakura berdiri.
"Ya Tuhan apa ini?"
Sakura menoleh ke arah lobby bagian kanan yang dimana para siswa-siswi gunakan untuk keluar dari sekolah.
"Sai," Naruto segera berlari ke arah Sai yang masih berada di sebelah Kiba.
"Kau baik?" tanya Naruto dengan nada panik.
Sai hanya mengangguk.
"Apa yang terjadi?" tanya Neji dengan raut wajah penuh tanya.
"Bagaimana ini bisa terjadi?" lanjut Shikamaru.
Sai hanya terdiam. Pemuda itu menatap kosong wajah Kiba yang sebagian menghitam akibat pekatnya asap saat kejadian. Bahkan wajahnya dan wajah Sakura pun tampak tercoreng kepulan hitam.
"Dimana Sasuke?" Tanya Shino tiba-tiba.
"Sai?" panggil Shikamaru saat salah satu sahabatnya itu hanya diam mematung.
"Ada apa ini sebenarnya?" pertanyaan yang di ajukan Neji kali ini membuat Sai mendongak. Menatap salah satu sahabatnya yang tampak menatap sekeliling.
Berusaha mungkin ia menahan emosinya untuk tidak menyerang Neji saat ini.
Ekor matanya melirik ke arah Karin yang membantu Sakura berjalan keluar gerbang.
Hening.
Tidak ada ucapan ataupun penjelasan dari Sai. Naruto dan Shino ikut berjongkok sedangkan Neji dan Shikamaru masih memperhatikan sekitar.
KAMU SEDANG MEMBACA
B A B Y L A
FanfictionSetiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Setiap ada perpisahan pasti ada alasan. Setiap ada alasan pasti ada tujuan. Setiap ada tujuan pasti ada perjuangan.